Rayen Pono – Empat Puluh

May 5, 2023

Memasuki bulan kelima tahun 2023, semakin banyak lagu baru yang bisa didengarkan dalam bentuk single, album mini, maupun album penuh. Namun, saya memutuskan balik ke Januari untuk menyimak karya dari solois, penulis lagu, dan produser, Rayen Pono yang sudah berkarier lebih dari dua dekade.

Rayen melepas album penuh perdananya tanggal 30 Januari dengan judul yang menandai usia barunya ke-40 tahun. Album menampilkan kover foto masa kecil Rayen sambil memegang penyuara jemala yang mempresentasikan, bahwa album ini tentu personal dan bisa menjadi bukti cintanya terhadap musik tumbuh sejak dini.

Sebanyak total 3 single yang rilis lebih dulu di tahun 2022 lalu dan awal tahun ini masuk ke daftar. Salah satunya “Cinta Dari Timur” yang menjadi lagu pembuka album menandai perjalanan baru Rayen bersama Semesta Records, milik Rian D’MASIV. Di mana Rayen juga merupakan salah satu pendiri label tersebut.

Mari berkomentar tentang lagu-lagu di album yang dimulai dari nomor kedua “Kita Juara”. Konon Rayen pengin membangkitkan kembali gairah penggemar musik R&B. Saya yang begitu mengagumi duetnya bersama Dewi Sandra di lagu “Buktikan”, merasa kolaborasinya dengan Olivia Pardede ini belum sanggup menandingi.

Setelah bersemangat untuk meyakinkan pasangan, Rayen memunculkan suasana 90-an di lagu yang berikutnya dalam judul “Mulai Kesepian”. Ia menyebutkan, lagu ini akan mengingatkan pendengar ke era Babyface. Ya, lagu cukup berhasil memunculkan perasaan itu.

Memang tak mudah memberi nyawa baru untuk lagu yang sudah pernah dipopulerkan musisi besar. Lagu yang menjadi single kolaborasinya dengan Saykoji berjudul “Puncak Asmara”, anggap saja bentuk usaha memunculkan sesuatu yang beda. Tak masalah, namun saya tetap menjagokan versi aslinya.

Sudah setengah perjalanan mendengarkan album ini. Saya menemukan lagu dengan suara sitar yang bercerita tentang harapan dalam “Hidup Dua Kali”. Tetapi, saya lebih terpesona dengan nomor berikutnya “Tetap Tinggal” yang membuat saya langsung teringat Glenn Fredly, musisi yang cukup berperan dalam karier Rayen.

Apakah suara Rayen itu baru akan lebih kentara jika ia bersahutan dengan vokal lain? Bukan duet melainkan bentuk yang seperti Rayen tawarkan di lagu akapela “Jodoh Tak Pernah Salah”. Ia mengajak grup vokal Renewal untuk menyanyikan bersama lagunya dengan hasil yang memuaskan bagusnya.

Dari sekian lagu di album, akhirnya saya menemukan lagu duet yang intens dengan mengesampingkan soal aransemen yang terdengar biasa saja. Kolaborasinya bersama Matthew Sayersz dalam “Gadis Bermata Cokelat” begitu harmonis. Vokal keduanya meruntuhkan hati perempuan sesuai lirik lagunya yang merayu.

Nuansa tanpa gairah, sendu, dan berantakan muncul saat mendengarkan lagu “Hilang”. Rayen tunduk kepada perasaannya yang tiada, hingga album secara keseluruhan ditutup lagu “Pesonamu”. Tidak menggembirakan secara maksimal, lagu kolaborasinya dengan Liquid Silva ini cocok untuk menemani jatuh cinta pandangan pertama.

Penting apa tidak, masa lalu tidak akan pernah lepas dari perjalanan sekarang dan nanti. Seperti yang dilakukan Rayen untuk menutup album ini dengan menghadirkan lagu lama saat ia masih bergabung di Pasto. Rayen Pono membawakan kembali “Tanya Hati” dalam versi live, dan tetap terdengar sangat baik.


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

5 Band Punk Indonesia Favorit MCPR

Dalam perhelatan Festival 76 Indonesia Adalah Kita di Solo, kami menemui band punk-rock asal tuan rumah, MCPR sebagai salah satu penampil untuk mengajukan pertanyaan soal pilihan 5 band punk Indonesia favorit mereka. Sebelum membahas …

Fraksi Penemu Sepeda Bercerita tentang Hobi di Single Gocapan

Setelah merilis single “Olahgaya” 2023 lalu, Fraksi Penemu Sepeda asal Bogor resmi meluncurkan karya terbaru berupa single dalam tajuk “Gocapan” hari Rabu (23/10). Lagu ini menceritakan serunya pengalaman bersepeda sambil mencari sarapan pagi.   …