Reality Club Ciptakan Nuansa Wild West di Single Terbaru
Reality Club merilis single sekaligus videoklip terbaru, yang menunjukkan evolusi mereka secara musikal. Single yang diberi tajuk “Dancing In The Breeze Alone” ini menghadirkan nuansa sinematik bertema wild west.
Dalam acara peluncuran yang berlangsung di CGV, Grand Indonesia Kamis (23/02), gitaris Faiz Saripudin menyarankan, pendengar untuk melupakan semua yang diketahui tentang Reality Club dan mendengarkan “Dancing In The Breeze” sebagai kanvas kosong.
Hal ini diungkap Faiz karena gaya musik yang diusung Reality Club pada lagu ini jelas sangat berbeda dari single-single yang sebelumnya. Penggarapan lagu juga cukup all out, dengan melibatkan ansambel paduan suara dari Kancatala dan orkestra 46 piece dari Budapest Scoring Orchestra, yang pernah bekerja sama dengan Reality Club di lagu “Tell Me I’m Wrong”.
Lirik lagu “Dancing In The Breeze Alone” bercerita tentang sebuah hubungan yang berakhir buruk. Bagaimana dua pasangan bisa saling menyakiti saat cinta telah hilang dan hanya menyisakan akhir tidak bahagia.
Demi menerjemahkan maksud dari lagu, videoklip meluncur di waktu yang berbarengan dengan single pukul 00:00 WIB. Reality Club bekerja sama dengan MIURA Films untuk penggarapannya. Video sangat terpengaruh dari genre film spaghetti western, sesuai dengan gaya musiknya.
Ibnu Dian dari Matter Halo dipercaya untuk berada di kursi sutradara. Ia mengarahkan proses pembuatan videoklip yang secara keseluruhan mengambil lokasi syuting di Bali ini. Selain Ibnu, Bobby Mandela dari podcast BKR Brothers ikut terlibat sebagai pemeran tokoh Mortas.
Banyaknya adegan berkuda dalam video, membuat para personel dan Bobby Mandela harus mengikuti kursus berkuda sebelum jadwal syuting berlangsung. Selama menjalani kursus, mereka mengaku banyak mendapat pengetahuan baru, seperti cara memahami tiap personality kuda yang berbeda-beda.
Cerita dari videoklip “Dancing In The Breeze” berakhir gantung dan akan berlanjut di videoklip single yang selanjutnya, “Desire”. Single baru yang ditargetkan beredar 10 Maret mendatang beserta videoklipnya.
“Dancing In The Breeze” adalah gambaran pendekatan musikal dari album ketiga Reality Club yang akan datang. Kabarnya, album bakal memberikan tema spesifik dengan gaya musik berbeda pada setiap lagu di dalamnya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …