Record Store Day 2025: Padang kembali Merayakan

Apr 24, 2025

Sejak tahun 2007, Record Store Day (RSD) menjadi hari raya bagi para pecinta rilisan fisik musik. Acara tahunan ini selalu dirayakan setiap April dengan melibatkan berbagai record store independen, kolektor, dan para penikmat musik secara global di berbagai negara, yang juga tersebar di sejumlah kota di Indonesia termasuk Kota Padang.

Satu dekade lalu, tepatnya 2015 merupakan awal mula pelaksanaan Record Store Day Padang (RSD Padang) yang diinisiasi secara kolektif oleh Daydream, Silakelana, dan Demajors Padang. Momen ini dirayakan dengan membuat gig, pameran, bazar rilisan kaset tape, CD, maupun piringan hitam (vinyl) yang diselenggarakan di Timebomb Tables (Hardcore Mayhem), Padang. Berlanjut ke tahun 2016, dan menyusul ke tahun-tahun berikutnya. Perhelatan RSD Padang menjadi momen munculnya beberapa record label baru dan meningkatkan produktivitas pelaku musik, serta animo penikmat musik.

Tahun 2017, penggarapan kegiatan RSD Padang juga digulirkan berdasarkan inisiatif para kolaborator seperti Padang on Stage dan beberapa record label independen. Pada 2018, keterlibatan berbagai pihak semakin luas mulai dari label, brand, hingga komunitas. Bentuk kegiatannya antara lain perilisan eksklusif kompilasi Padang Record Store Day 2018, sharing session, hingga marketplace. Setidaknya 15 band dan musisi juga tampil dalam perhelatan 2018 yang berlangsung di 3AM Creative Space dan Studio ini.

Formula serupa berlanjut pada RSD Padang 2019, dengan tambahan agenda artwork challenge dan vinyl costum exhibition. Agenda RSD pada tahun 2019 juga sekaligus melibatkan Youth Exploration Tour oleh Gerram dan Hutan Tropis. Berlokasi sama dengan tahun sebelumnya, RSD Padang pada 2019 melibatkan 6 record store: Musikusikios, Meung Store, Menace Store, Dragonaut, Sound Junkie, dan Demajors. Pada 2019 ini, 22 band dan musisi hadir menggebrak 3AM Studio. 

Rentang tahun 2020 hingga 2021, kurang lebih selama delapan belas bulan, pandemi praktis menghentikan segala kegiatan berkumpul manusia. Tahun 2022 hingga 2024, para kreator, pelaku musik dan berbagai kolektif musik di Padang disibukkan dengan berbagai kegiatan masing-masing maupun festival lainnya. Namun kekosongan RSD di tahun 2023 sempat diisi oleh inisiatif sejumlah kolektif musik di Kota Bukitinggi.

Setelah melewati masa hiatus dari penyelenggaraan terakhir tahun 2019, Padang kembali merayakan RSD tahun ini. Berbeda dengan penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, RSD Padang 2025 mengerjakan produksi berupa kaset pita. Perhelatan ini akan berlangsung tanggal 26 April 2025 di Fabriek Padang berkolaborasi dengan 3AM Creative Space and Studio, Frekuensi Antara, Monoca Collective, Homepimpa, Angek Garang, Mamamia Chaotic Club, Pentas Kita, Swaraskena, Skena Kinetik, Youth Pleaser, Altar, dan berbagai kolektif musik, record store, kolektor, serta para submitted artworker seperti Adan, Wanda, dan Madil.

Produksi RSD Padang 2025 berupa rilisan fisik Eksklusif Rilis Kompilasi (Exclusive Release Cassete Tape) dalam format kaset pita yang memuat 21 band dan solois dari berbagai penjuru kota di Sumatra Barat. Seleksi dilakukan dengan cara submission terbuka melalui proses kurasi yang memprioritaskan emerging talent (fresh/new artist) dan kurasi keterwakilan dari tiap-tiap kota.

 

RSD Padang 2025 Produksi Eksklusif Rilis Kompilasi

Secara eksklusif, RSD Padang 2025 merilis kompilasi yang mendobrak batasan genre musik —ada pop, jazz, metal, rock, punk, eksperimental, hardcore, ska, reggae, dan lain-lain—, semua berbaur dalam produksi Record Store Day Padang kali ini, melibatkan Ronni Notsin (Production Supported), Heza (Design Flyer Event), Ghozali (Design Logo & Layouting), dirilis tanggal 12 April 2025, format LP – Various Artist, durasi 90 menit, jumlah 100 keping, dikerjakan oleh label 3AM Records. Adapun profil singkat band/solois yang terlibat sebagai berikut:

 

BLUEMOON

Sebuah band beraliran genre jazz gypsy yang berdiri tahun 2022 dengan jumlah personel 9 orang. Dalam kompilasi ini, Bluemoon membawakan karya berjudul “Carnaval”. Namun beberapa lagu aransemen yang dipadukan dengan genre gypsy jazz antara lain lagu “Ayam Den Lapeh”, “Uda Sopir”, “Minangkabau”, dan lainnya masuk list yang pernah ditampilkan mereka. Bluemoon juga memiliki beberapa instrumen tiup sebagai karakter band seperti brass dan woodwind. 

 

DEAR MUSTIKA

Sebuah format band yang memilih post-rock menjadi salah satu aspek bermusik mereka, yang diusung sebagai bentuk kebebasan berekspresi melalui instrumen musik. Mustika digawangi oleh Nicka (vokalis), Berli (drumer), Raihan dan Abuy (gitaris), dan juga Ote (pemain bas). Single pertama mereka bertajuk “Liquid Armor” rilis pada 29 Desember 2024.

Single “Liquid Armor” menafsirkan keterasingan, kerinduan, dan kompleksitas emosional dengan indah. Liriknya menunjukkan kerinduan akan kehangatan dan koneksi yang kontras dengan pengalaman kesepian. Membangkitkan rasa nostalgia dan momen yang cepat berlalu. Penulis lagu ini sedang menceritakan seseorang yang bergulat dengan persepsi sebagai “pemimpi”. Sementara pada saat yang sama menginginkan pengakuan bersama atas hubungannya. Ada perjuangan dengan kerentanan dan ketakutan akan penolakan, yang berpuncak pada refleksi pedih tentang seluk-beluk cinta. 

 

 

DISTANCE

Sebuah band asal Padang, Sumatra Barat, yang dibentuk tahun 2024. Digawangi oleh Tures, Yogo, Raay, dan Salju. Salah satu unit alternative yang dipengaruhi oleh Whirr, Rehash, Wisp, Narrow Head, dan lain-lain. Distance mengusung gaya musik seperti alternative, shoegaze, dan grunge-gaze. 

 

EARLY FALL

Sebuah band yang terbentuk akhir tahun 2024 di Kota Padang. Dengan  mengusung genre modern yang menggabungkan unsur pop-punk, emo, alternative dan sedikit sentuhan hardcore. Digawangi oleh Rafi (vokalis, pembuat lirik, komponis), Habil (pemain bas), dan Prans (drum). Early Fall sudah merilis dua single perdana awal tahun 2025 ini; “Here For Nothing” dan “I’ll Be Fine”.

 

 

Dua single yang sudah rilis menceritakan tentang pengalaman seseorang tentang patah hati dan cara pendang terhadap dunia untuk tetap bangkit dari keterpurukan. Terinspirasi dari berbagai macam band seperti The Story So Far, Anxious, No Pressure, Knuckle Puck dan Movements, menjadikan Early Fall sebagai warna baru modern pop-punk di Kota Padang, dan mereka akan meluncurkan EP April 2025.

 

LOCO DA COSTA

Sebuah band surf rock asal Padang yang dibentuk awal tahun 2024. Digawangi Fauzan (vokalis dan gitaris), Galang (bassist dan backing vocal), Chairi (lead guitar), dan Yuda (drumer). Loco Da Costa sendiri sudah menunjukkan eksistensinya dengan mengikuti event dan gigs kampus di seputaran Kota Padang. Tujuan mereka adalah melahirkan warna baru dengan membawakan surf rock yang identik dengan alunan ombak nan membawa hasrat untuk berselancar.

 

RAGADUPA

Sebuah format solo yang mengawali karier musik Juni 2023 dengan merilis album penuh bertajuk Media Rasa. Merilis dua single sekaligus di penghujung tahun; “Ketika Hujan” dan “Diambang Batas”, musisi bergenre pop alternatif ini terus konsisten dan produktif dalam memperkenalkan karya lewat Ragadupa Intimate Showcase, serta dilanjutkan tur albumnya “Membelah Sumatera” dari Kabupaten/Kota di Sumatra Barat tahun lalu. Ragadupa mengawali tahun 2025 ini dengan dua single terbaru “Sihir Angka Angka” dan “Hari Ini Akan Berlalu”, serta sedang dalam proses produksi album kedua. 

 

GINGGASPACE

Merupakan idol grup lokal asal Kota Padang dengan genre symphonic/J-Pop punk. Telah merilis single kedua yang berjudul “Pangeranku”, berkolaborasi dengan Daigaku Overtime sebagai salah satu band asal Padang. Untuk single kedua ini tidak hanya audio saja melainkan ada juga video musik yang digarap langsung dengan Mancogu Kreasi yang sudah bisa ditonton via kanal YouTube Ginga Space ID.

 

 

QUAINT

Sebuah format band yang terbentuk pada pertengahan tahun 2022. Digawangi oleh Aldio Misky Muhammad (vokalis), Muhammad Wira Rizki (gitaris), Bambang Suheri (gitaris), Rezky Wahyudi (pemain bas), dan Alhutri Rahmat (drumer). Quaint terdiri dari latar setiap personel dengan memiliki background musik yang berbeda. Tetapi secara mutual disatukan dalam kegemaran akan gaya bermusik hardcore. Mengusung dan memadukan elemen-elemen musik alternative rock, shoegaze, emo, post-grunge, hingga post-hardcore. 

 

RULES EIGHTEEN

Sebuah band jamaican music asal Lubuk Sikaping, Sumatra Barat. Kemunculan awalnya dalam jamaican music scene di Sumatra Barat pada tahun 2017 dalam berbagai acara dan kegiatan komunitas Vespa dan sejenisnya. Rules Eighteen sempat hiatus dari tahun 2019 hingga 2022. Lalu kembali bergiat pada Mei 2022 dengan sedikit merombak dan menambah personel baru.

Formasi band yang diperkuat Raka (pemain bas) dan Alvi (pemain keyboard) ini membawa warna baru yang mereka tunjukkan pada single pertama “The Shag Song” yang rilis pada Mei 2024. Judul “The Shag Song” diambil dari salah satu jenis tarian dalam budaya rocksteady yang disebut The Shag yang mencerminkan gaya dance rocksteady lainnya dan budaya khas era rocksteady seperti The Trankey Doo dan The Big Apple.

Dalam lirik lagu “The Shag Song”, band menceritakan sejarah rocksteady dari negara asalnya. Secara musikal, Rules Eighteen mengusung referensi musik old-school era 60-an yang dikemas dengan sentuhan modern. Dengan teknik mixing yang sengaja dibuat kasar serta rhythm yang crunchy. Mereka berharap pendengar bisa merasakan flashback vibes suasana dance club rocksteady di era 60-an. 

 

TARDUB

Sebuah format band asal Kota Padang dengan genre yang mereka sebut reggae dub experimental. Telah merilis single pertama mereka di platform musik digital. Tardub juga baru saja merilis lagu bertajuk “Pass Me The Lighter”. Sebuah lagu berbahasa Inggris pertama mereka. Karya lagu ini terinspirasi dari sebuah coretan dinding di salah satu sudut kampus, “Manusia dilahirkan dari hasil bercinta, kenapa manusia lahir untuk saling membenci.” 

 

WESTERN TIGER

Adalah kolektif/grup rap asal Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, yang saat ini berkarier di Bandung. Beranggotakan 4 orang rapper yaitu MF, Yaseen, Zato, Albion, dan grup duo Speak Potatoes (Yaseen & Zato). Menggeluti dunia hip hop semenjak tahun 2011 dan akhirnya memutuskan membuat grup western tiger pada tahun 2020.

Berawal dari single pertama “Just do it”, lagu ini memperlihatkan lifestyle hip hop di Kota Bukittinggi dan menggebrak para pelaku hip hop di Sumatra Barat untuk bermunculan. Western Tiger sudah banyak merilis single yang sudah dapat dinikmati di YouTube maupun layanan streaming musik. Sekarang Western Tiger berkarya di Bandung dikarenakan Yaseen, Albion dan MF bekerja di Bandung. Western Tiger juga sedang mempersiapkan album yang rencana beredar tahun depan. 

 

 

RARE MUSIC

Sebuah format band dengan genre indie-pop asal Kota Padang, Sumatra Barat, yang dibentuk pada 13 November 2024. Berawal dari teman tongkrongan dan berangkat dari selera musik yang berbeda-beda, kemudian menemukan kecocokan satu sama lain dan mulai bertumbuh bersama dengan keinginan menjadi band sukses nan solid suatu saat nanti. Digawangi oleh Khanza (vokalis), Farhan (lead guitar), Ghani (rhythm guitar), Nopal (pemain bas), Bie (drumer), dan Rapip (pemain keyboard).

Rare sebagai nama band yang secara harfiah berarti langka ini berorientasi dari keinginan masing-masing personel untuk mencapai kehidupan yang berharga dan penuh makna. Melalui karya dengan taste musik maupun ciri khas mereka sendiri, baik dari lirik lagu yang mengangkat tema tentang kegelisahan, perasaan, dan kehidupan yang dikemas melalui musik yang fun, maupun performance band yang fresh

 

MISANTHROPY CLUB

Adalah trio musik elektronik/metal eksperimental eksentrik asal Padang Panjang, Sumatra Barat. Beranggotakan Adit (lead vocals), Avin (gitaris, produser, vokalis), Raka (drummer, produser, vokalis), dan Dewa (SFX, Noise). Terbentuk pada tahun 2019 dari keisengan lingkar pertemanan bermusik member band Death Metal Kukertank dan Progressive Deathcore Dystopia dalam bereksperimen dan menembus sekat-sekat genre yang membosankan sehingga melahirkan sebuah perpaduan yang bisa dibilang masih asing di telinga penikmat musik nusantara. 

 

SHIFTED

Sebuah format band hardcore/metalcore dari Payakumbuh, Sumatra Barat, yang terbentuk di tahun 2021 oleh Deno dan Haikal. Bergabungnya Rinaldi sebagai vokalis di tahun 2024 melengkapi formasi mereka. Saat ini, Shifted sedang dalam proses penggarapan album yang akan rilis 2025, dengan membawa nuansa musik hardcore dengan sentuhan riff-riff gitar yang catchy sehingga memunculkan warna musik hardcore yang lebih dramatis serta memberikan experience yang lebih fresh untuk skena hardcore.

Single “The Entrant” terinspirasi dari sebuah kalimat, “Agama adalah candu.” Kalimat tersebut bagi band semakin benar terasa saat melihat apa yang terjadi belakangan ini. Orang-orang yang memanfaatkan kepercayaan/agama demi keuntungan pribadi, seperti untuk memperkaya diri, mendapatkan ketenaran, bahkan yang lebih buruk untuk memuaskan nafsu birahi.

“Dan sayangnya ada banyak orang yang percaya dan menjadi korban oleh penipu-penipu itu. Kami sangat ingin orang-orang sadar, bahwa di kehidupan ini ada banyak tipu daya bahkan dari orang-orang yang tampak suci,” ketik band dalam sebuah pernyataan. 

 

MOURT

Sebuah band hardcore yang berasal dan tumbuh di Kota Padang, Sumatra Barat, yang terbentuk di awal tahun 2022. Digawangi oleh Dody Prayudha (vokalis), Iwan Suryadi (gitaris), Muhammad Farell (gitaris), Rafki Diva Pasya (pemain bas), dan Firman Elmanda (drumer). Lima personel ini sama-sama menyukai musik emo dan hardcore, terutama musik yang sering kali disebut melodic hardcore.

Dody dan Iwan membentuk fondasi awal Mourt yang terinspirasi dan terpengaruh dengan memadukan riff yang melodius dan permainan drum yang cepat seperti capsize, dead swans, no omega, dan sedikit nuansa post-hardcore era 2000-an. Setelah melewati serangkaian diskusi, Dody dan Iwan mencoba memproduksi album dengan menggandeng Firman untuk mengisi bagian drum. Setelah proses penggarapan dirasa cukup, Dody dan Iwan kemudian memutuskan untuk mencari personel lain untuk mengisi permainan pada bagian gitar dan bas. Dengan bergabungnya Rafki dan Farell, akhirnya kini formasi Mourt lengkap dalam format full band.

 

ROOTZ

Sebuah band asal Padang, Sumatra Barat, yang dibentuk pada tahun 2024 dengan warna-warni, pernak-pernik, dan kontras musik mereka yang tajam. Digawangi oleh Ara (vokalis), Uul (pemain bas), Tures (gitaris dan backing vocal), dan Yogo (gitaris). Keisengan untuk menambah proyekan mereka, akhirnya memutuskan untuk menambah side project dengan mengusung tema warna-warni.

Mulai merekam trek-trek di Swampnoise secara mendetail. Dibantu dalam perekaman oleh Abuy dari Swampnoisei. Bagi Roots, menggunakan gaya bahasa yang baku namun mudah dicerna, distorsi gitar yang ringan, line bass yang bikin hati sejuk ditambah dengan permainan drum yang tidak kalah ngebut daripada gitar, menjadi semangat bermusik mereka. 

 

SANTVARA

Sebuah format band unit rock yang dibentuk pada pertengahan 2024 di Kota Padang. Mengusung aliran alternative rock dengan menambahkan nuansa dan sentuhan khas rock n roll seperti yang disuguhkan pada single perdana mereka “Laba-Laba”. Digawangi oleh Yogo (vokalis dan gitaris), Tures (gitaris), Edo (pemain bas), dan Rayya (drumer). Awalnya dibentuk oleh duo bersaudara yaitu Yogo dan Edo. Seiring berjalannya waktu,  Tures dan Rayya bergabung, dan awal tahun 2025 ini perlahan-lahan mulai menggarap 8 trek yang akan mengisi album mereka.

“Laba-Laba” direkam pada tahun 2024 lalu, proses mixing dan mastering-nya dilakukan di Swampnoise oleh Abuy. Mengangkat tema keresahan terhadap kondisi kebanyakan anak muda saat ini yang haus akan validasi dari lingkungan sekitarnya, terutama media sosial. Konsumsi rutin pencapaian, prestasi, kekayaan, kecantikan orang lain dalam konten yang dikemas rapi, memantik band ini membuat lagu tersebut. Lagu ini dikemas dengan lirik-lirik yang tidak terlalu berat, sound gitar yang cenderung kasar dan terdistorsi serta tempo yang cukup energik, dan sedikit sentuhan psychedelic di pertengahan lagu yang membuat pendengar memberi perhatian pada riff yang disuguhkan. 

 

JETSEALS

Sebuah format band asal Kota Padang, Sumatra Barat, yang baru saja menunaikan pengerjaan EP mereka, Sisa Berkas Suara. Tajuk ini diambil dari sebuah buku kecil milik salah satu personel band, yang biasanya digunakan untuk menulis lirik-lirik dari lagu yang sudah mereka hasilkan.

Dalam album ini yang menyimpan 6 trek lagu tersebut hampir semua lagu dikemas dengan gaya musik yang berbeda-beda, tetapi dalam satu frekuensi aransemen. Hingga saat ini Jetseals masih memburu beberapa panggung yang tersedia, yang mana juga bertujuan untuk mempromosikan sang album yang rilis awal tahun 2025. 

 

SOMWER

Sebuah format band metalcore asal Bukitinggi, Sumatra Barat, yang saat ini beranggotakan Ryan Marzo (vokalis), Bray (gitaris), Dani Horizon (pemain bas), dan Vadil Trond (drumer). Somwer telah merilis 5 single yang bercerita tentang masalah sosial, cinta, dan pandangan tentang kecemasan dunia. 

 

DUST

Sebuah format band asal Kota Padang, Sumatra Barat, yang terbentuk di akhir tahun 2021. Mengusung genre metal dengan digawangi oleh Maman (vokalis), Rudy (gitaris), Lif (gitaris), Ari (pemain bas), dan Wahyu (drumer). Masing-masing personel membawa pengaruh musik yang berbeda, menciptakan sebuah komposisi unik yang menjadi identitas Dust. Dust merilis album terakhir Glosarium Juli 2024.

 

 

Penulisan setiap lirik di album berdasarkan pengalaman sosial yang terjadi di masyarakat, di mana isu-isu seperti perundungan, eksploitasi, penelantaran, dan perdagangan manusia menjadi masalah kultural yang tidak pernah berakhir. Album menceritakan berbagai bentuk dan situasi di mana tindakan abusive dapat terjadi, menggambarkan secara eksplisit tindakan kekerasan dapat terjadi di lingkungan terdekat dengan manusia. 

 

KRITISK

Sebuah format band unit thrash metal asal Kota Solok, Sumatra Barat, yang kembali aktif pada tahun 2021. Telah merilis single pertama “Marketing Terror” Oktober 2023 lalu, dan kini tengah mempersiapkan EP. Memainkan genre oldschool thrash metal yang dipadukan dengan sentuhan crossover dengan balutan sound new wave of thrash metal. “Make Thrash Great Again” merupakan lagu kedua dan “Berhala Tanpa Kepala” adalah lagu ketiga mereka. Lagu-lagu tersebut adalah sebuah spirit bagi Kritisk dalam meneror gigs di sekitar. 

 

Berjejaring dalam RSD Padang 2025

Produksi rilisan fisik musik oleh RSD Padang 2025 berupa Eksklusif Rilis Kompilasi format kaset pita yang terdiri dari 21 band dan solo yang telah disubmit ke Record Store Day Indonesia. Didistribusikan pada toko rilisan fisik musik seperti Millers Record, Sonaa Space, dan Lawless Store.

Selain melibatkan beberapa record store yang ada di Kota Padang, sejumlah kolektif musik dan kolaborator dari berbagai kota di Sumatra Barat seperti Bukitinggi, Payakumbuh, Padang Panjang, Padang Pariaman, Solok, dan Padang pastinya ikut membersamai RSD Padang 2025. Dengan cara mengapresiasi para pelaku, pecinta, dan penikmat musik dalam bentuk membantu display rilisan fisik maupun merchandise untuk kemudian dipajang dalam tenant atau booth yang disediakan secara khusus.

Di samping itu, ada art showcase yang melibatkan beberapa seniman rupa berkolaborasi untuk merespons RSD Padang berupa display artwork dalam pameran, dan juga ada diskusi panel.

“Diskusi panel itu penting untuk menyadarkan teman-teman musisi. Ternyata kalau kegiatan itu tanpa ada diskusi, kita gak bisa menyerap apa tujuan dari acara itu sendiri. Karena teman-teman musisi kebanyakan yang dikejar itu hanya showcase-nya, panggungnya saja. Tapi mereka gak tau tujuan dari acara ini untuk apa? Jadi semacam gak ada yang mempertajam untuk apa sih mereka ikut Record Store Day. Nah, salah satu tujuan diskusi panel seperti itu,” ungkap Cimay selaku salah seorang inisiator RSD Padang 2025.

Mata acara lain berupa konten kegiatan yang menjadi tawaran baru dari RSD Padang 2025 bagi para penikmat rilisan fisik musik dalam acara ini adalah Spinning Vinyl dari kaset. Para penampilnya adalah kolektor-kolektor vinyl seperti Wira (Trauma Factory), Ronni Notsin, dan Fahrul dalam ruang yang sudah disediakan mesinnya maupun dekorasi display koleksi fisik musik.

Spinning Vinyl menjadi momen pemutaran musik dari musisi-musisi sekitar Padang dan Sumatra Barat umumnya, maupun secara free request dari para penikmat musik yang hadir pada acara ini. Tentunya showcase performance dari band-band yang terlibat dalam kegiatan dapat dinikmati secara live.

 

Kerja Hibrid antara Manual dan Digital

Upaya konsistensi RSD Padang 2025 terhadap tujuan kegiatan untuk apresiasi kepada toko rilisan fisik dan rilisan fisik itu sendiri, menunjukkan cara dan pola kinerja kolaboratif. Meskipun mudah untuk mengakses digital streaming platform sekarang ini. Kinerja RSD Padang mengombinasikan cara manual dengan digital melalui proses mengakomodir keterlibatan banyak pihak antara artworker, percetakan, orang-orang studio, artis, bahkan jasa pengiriman ikut andil dalam menyebarluaskan rilisan fisik itu sendiri.

Rilis zine dan book party yang dikelola oleh Daffa Benny dalam RSD Padang 2025 menjadi proses memperbesar tingkat atensi yang lebih luas. Dalam stan khusus, terjadinya peristiwa interaksi satu sama lain antara para penulis zine dengan pengunjung yang dapat berdiskusi secara langsung, membaca, dan melihat zine yang diterbitkan.

Sebagai upaya amplifikasi, RSD Padang 2025 dalam proses mencetak kembali rilisan fisik yang didistribusikan melalui sistem pre-order, kemudian dari royalti hasil penjualan tersebut dikembalikan pada para artworker dan band-band yang terlibat.

Perhatian yang dihasilkan dari setiap rilisan fisik, konten mata acara, produksi merchandise, artwork, dan karya-karya para kolaborator untuk kemudian dikenal lebih luas bagi khalayak ramai, saat ini sudah memperlihatkan antusiasmenya. Geliat RSD Padang yang menunjukkan proses perancangan acara yang bukan sekadar seperti showcase maupun gig biasa, melainkan ada interaksi, koneksi, ataupun konektivitas,  serta terbuka ruang dan kemungkinan bentuk katalis untuk kegiatan-kegiatan baru lainnya.

Selain RSD di Padang menjadi perayaan dengan harapan berlangsung secara rutin dari tahun ke tahun, menghasilkan output terciptanya ekosistem musik berupa kerja-kerja kolaborasi yang lebih banyak, dan bertahan lama sebagai momen perayaan musik, tentunya stimulus kegiatan sekaligus tata kelola acara RSD Padang menjadi penting dalam proses evaluasi dan aplikatif untuk diacu bagi keterlibatan kolaborator dan kolektif musik yang lebih luas. 

Ditulis secara kolaboratif oleh Rijal Tanmenan dan Cimay Ardana.

Penulis
Cimay Ardana
Akrab dipanggil Cimay. seorang audiopreneur, drummer, pemberdaya seni, community activator berdomisili di kota Padang, Mengelola Rumah Produksi 3AMSTUDIO dan venue 3AM Creative Space. Hiatus sebagai musisi tapi sepenuh hati bergerak di ekosistem musik. Bapak satu anak. Mencari nafkah di depan Console Audio dan Event Technical Production.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Andien Rilis Single Baru Bahagia di Ujung Jalan (New Buzz in Life)

Setelah menjadi kolaborator Adikara dalam single “Rindu” tahun lalu, Andien kembali menghadirkan single baru “Bahagia di Ujung Jalan (New Buzz in Life)” hari Jumat (02/05) hasil kolaborasi dengan Volkswagen Indonesia.     Kampanye ini …

Isyana Sarasvati Luncurkan Single Hari Ini di Usia Baru

Setelah berkolaborasi dengan Marty Friedman untuk membawakan ulang single “my Mystery” yang rilis November 2024, Isyana Sarasvati kembali dengan perluncuran karya terbaru bertajuk “Hari Ini”.     Single “Hari Ini” adalah era baru menyambut …