rekamkamar studio Gelar Program Submission untuk Musisi Emerging

Feb 25, 2025

Sebuah studio musik di daerah Klender, Jakarta Timur bernama rekamkamar studio membuat sebuah aktivasi bertajuk rekamkamar selector (31/01) di mana mereka membuka submission kepada para musisi emerging.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Iga Massardi (@igamassardi)

 

Satu pemenang dari submission rekamkamar selector nantinya berhak mendapatkan sesi rekaman, editing, mixing, mastering, dan diproduseri lansgung oleh Iga Massardi secara gratis.

Pophariini berkesempatan hadir saat Iga bersama para pengurus rekamkamar studio, Rama Harto dan Luthfi ‘Melon’ Adianto melakukan seleksi karya dari para musisi yang sudah men-submit karya mereka (18/02).

Mendengar obrolan Iga, Rama, dan Melon hari itu, mereka memilih 3 nama dari lebih 600 musisi yang mengirim karyanya, untuk dilakukan sesi wawancara sebelum memilih satu pemenang.

Usai proses tersebut, kami berbincang dengan Iga, Rama, dan Melon mengenai program rekamkamar selector yang diawali dengan cerita Rama mengenai awal mula terbentuknya studio ini.

Berdiri di tahun 2021, rekamkamar bermula dari sebuah studio rumahan yang dikelola oleh Rama bersama Wisnu Ikhsantama. Sempat berganti nama menjadi rekamsemesta sebelum akhirnya kembali ke nama awal, saat ini studio tersebut sudah dikelola Rama bersama Iga dan Melon.

Majunya teknologi hari ini yang membuat para musisi sudah bisa merekam lagu mereka dengan mudah di studio rumah masing-masing, kami jadi penasaran sebetulnya seberapa penting keberadaan studio profesional seperti rekamkamar.

 

Iga Massardi menjelaskan fungsi studio profesional / Dok. Deni Darmawan

 

“Untuk membiasakan juga musisi-musisi bisa mengalami proses rekaman di studio yang proper, karena itu juga ngaruh ke kebiasaan kuping dan nanti pasti akan ngaruh ke taste juga dan bagaimana kemudian musiknya itu bisa terekam dengan baik itu kan juga sangat penting. Jadi biar mereka tau juga sound yang bagus tuh seperti apa sih? Yang representatif tuh seperti apa? Jadi makanya salah satu caranya adalah membuat studio rekaman yang bagus dengan harga yang terjangkau,” kata Iga.

Melon menambahkan, ketika seorang musisi sudah pernah merasakan rekaman di studio dengan peranti analog, mereka jadi bisa memiliki pengetahuan saat ingin membuat studio sendiri.

“Seenggaknya pernah lah nyobain yang benerannya dulu, biar kamu tau apa yang kamu kejar,” ucap Melon.

Bicara jasa yang ditawarkan rekamkamar juga cukup luas. Tidak hanya rekaman lagu, studio ini juga bisa dipakai untuk membuat konten, voice over, pengerjaan jingle, sampai untuk merekam sebuah siniar. Intinya Iga menyebutkan bahwa rekamkamar studio jadi semacam one stop audio needs.

Setelah membahas tentang cerita berdiri sampai layanan apa saja dari rekamkamar, kami lanjut membahas tentang latar belakang program rekamkamar studio. Iga yang resmi bergabung bulan Desember 2024 lalu merupakan orang yang pertama kali mencetuskan ide diadakannya program tersebut.

“Kayaknya kami bisa bikin suatu yang menarik deh dari bentuk promosi juga. Lalu, gue kepikiran kenapa gak bikin band submission, terus yang menang kami rekam aja di sini, dari awal sampai habis,” ujar Iga yang merasa ide ini merupakan bentuk promosi yang tidak hanya satu arah.

Disambut baik oleh rekan-rekannya, Iga pun akhirnya menjalankan ide ini dengan harapan agar pemenangnya bisa mendapatkan pengalaman rekaman yang proper. Vokalis dan gitaris Barasuara itu juga menyebutkan bahwa pemenang akan menjalani proses produksi lagu selama 1 minggu penuh di rekamkamar studio.

Perjalanan program rekamkamar selector ini nantinya juga akan didokumentasikan dalam bentuk video berdurasi sekitar 10-15 menit.

Mereka pun membagikan cerita bagaimana serunya proses memilih yang terbaik dari 600+ yang mendaftar. Iga merasa proses mendengarkan semua karya yang masuk bisa dijadikan patokan tentang tren musik di Indonesia saat ini.

Untuk mengkurasi jumlah yang menantang tersebut, Iga, Rama, dan Melon mengajak beberapa panelis dari berbagai latar belakang untuk membantu mereka yaitu Kathleen Ivanka, Hardy Susetyo, dan Denboi.

“Mereka semua yang menyeleksi ini juga memang punya kompetensi di bidang musik, baik sebagai performer, produser, maupun engineer. Tidak sembarangan juga kami memilih board of jury-nya,” jelas Iga.

Kriteria para penyeleksi dalam memilih band juga jadi topik menarik karena selain mereka sepakat untuk memilih entitas yang sama sekali di luar radar dan lingkar pertemanan, mereka juga mengutamakan kemampuan penulisan lagu di atas produksi.

 

Tim rekamkamar selector mementingkan penulisan lagu di atas produksi / Dok. Deni Darmawan

 

“Aku perhatikan setelah mengkurasi beberapa puluh atau berapa ratus band yang aku dengerin, kadang-kadang suka ketipu bahwa produksian yang bagus tuh belum tentu lagunya bagus. Jadi kayak beneran aku dengerin ulang-ulang. Karena kami bertiga kan produser semua, kalau produksian udah bagus, kami ngapain lagi? [tertawa],” ungkap Melon.

Tentunya hanya ada satu pemenang dari program rekamkamar selector, maka dari itu kami menanyakan kepada Iga, Rama, dan Melon tentang apa saja yang harus diingat musisi saat ingin melakukan rekaman. Berikut jawaban mereka bertiga:


 

Iga: Persiapkan diri sematang mungkin untuk tau mau mainin apa sih sebetulnya. Kadang-kadang kan ketika masuk studio rekaman tuh berpikir bahwa ini bisa diperbaiki setelahnya, padahal gak. Lo harus ready terhadap apa yang mau lo lakukan di studio. Kenapa? Karena ini berkaitan dengan uang sewa dan waktu, jadi semakin tidak siap, bisa jadi sewanya akan semakin lama dan itu akan semakin mahal.

Tau exactly mau ngapain dulu di studio, tapi juga sambil memberikan ruang untuk spontanitas yang terjadi supaya seru juga. Jadi kalau mau ada improvisasi, masih ada ruangannya. Dan tau sound-nya mau kayak gimana. Mungkin juga sebaiknya tau bagaimana cara menangkap itu.

 

Rama: Di-manage ekspektasinya. Maksud gue kayak lo gak bisa semata-mata semuanya mengandalkan di post-production. Itu sih lo persiapkan semua datanya, punya gambaran atau direksi lagunya mau kayak gimana, dan kompak kalau band ya [tertawa]. Banyak hal yang tiba-tiba di tengah jalan tuh, karena itu bakal spend waktu lebih banyak dalam studio.

 

Melon: Menurutku di tahun 2025 ini lebih baik untuk kalian bisa menghemat duit dengan lebih baik sebenarnya. Planning budget di awal itu akan jauh lebih baik dibandingkan plan-nya setelah rekaman, terus baru mau dipikirin jualannya mau kayak gimana.

Kamu punya band atau proyek, terus kamu ngerekam 30 lagu di studio mahal dan dari 30 lagu itu kamu gak tau mau ngapain, gak tau juntrungannya gimana, jadi boncos beberapa puluh lagu kan jadinya. Jadi menurutku, apalagi di tahun 2025 yang ekonominya sedang kacau ya, jadi tolong, please, pikir-pikir.


 

Kabarnya, pengumuman pemenang akan diluncurkan hari Jumat, 28 Februari mendatang. Menurut Iga, ia dan rekan-rekannya memiliki harapan untuk melanjutkan rekamkamar selector menjadi program tahunan.

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Hal Luncurkan The Folk: Side B dan Umumkan Nama Panggung Halstage

Setelah terakhir merilis single “Bagaimana Bisa Seseorang“ Juli 2024, Hal kembali dengan album mini terbaru berjudul The Folk: Side B (21/02).   Album mini tersebut merupakan kelanjutan dari The Folk: Side A yang beredar …

5 Fashion Item Manggung Andalan Vira Talisa

Vira Talisa adalah salah satu musisi yang berpartisipasi dalam aktivasi Pophariini di Jakarta Sneaker Day hari ketiga (16/02). Di sana sang solois berkesempatan tanding bulu tangkis bersama pengunjung JSD. Di momen yang sama, karena …