Rekomendasi 5 Buku Musik Terbaru Pilihan Pophariini

Oct 2, 2021
Buku Musik

Di perempat terakhir 2021 ini pandemi telah berlangsung hampir dua tahun lamanya. Selama itu pula waktu kita luangkan banyak di rumah dengan berbagai kegiatan. Kini walaupun kini PPKM level nya diturunkan dan kita telah sedikit lebih leluasa untuk beraktifitas. Awan gelap mungkin masih menyelimuti bebeberapa sektor vital kehidupan kita, tapi tidak dengan penerbitan buku lokal. Beberapa penerbit lokal konsisten merilis buku-buku musik. Dari Elevation Books, hingga Ultimus, dan yang terbilang baru Penerbit Arung Wacana

Selain masih ada penulis yang membukukan kumpulan tulisannya yang tersebar di berbagai media daring, ataupun tulisan yang bercecer tapi tidak sempat diterbitkan secara daring, ada juga penulis menulis biografi sosok musisi legendaris, ada juga cerita tentang kisah sebuah album metal, dan juga antologi kumpulan tulisan yang meminjam dari judul lagu sebuah band rock alternatif.

Ini 5 buku musik lokal pilihan Pophariini yang terbit di sepanjang 2021 ini.


Aubade – Aris Setyawan (Penerbit Arung Wacana 2021)

Buku ketiga Aris setelah Pias (Warning Books, 2017) dan Wonderland: Memoar Dari Selatan Jogjakarta (Elevation Books, 2020),. Diterbitkan oleh Penerbit Arung Wacana, buku setebal 199 halaman ini merangkum kumpulan tulisan Aris tentang musik yang pernah dipublikasikan di berbagai media kurun waktu 2015 – 2020, termasuk beberapa di antaranya yang pernah dimuat di Pophariini.

 

Behind The 8th Ball – Irfan Sembiring (Elevation Books, 2021)

Buku ini merupakan catatan pribadi pendiri Rotor, band metal pertama di Indonesia almarhum Irfan Sembiring. Tentang album debut dan juga sekaligus perjalanannya bersama Rotor. Diterbitkan oleh penerbit yang paling rajin merilis buku, Elevation Books. Sangat direkomendasi buat pembaca musik, terutama musik metal dan band Rotor.

 

Trocoh – Budi Warsito (baNANA, 2021)

Kumpulan 41 tulisan acak tentang apa-apa saja yang menarik minat penulisnya. Dari film seluloid, serangga dan buah-buahan, topi dan soda beku, baling-baling bambu, menunggu acara di televisi, piring terbang, dan tentunya musik. Budi Warsito yang sempat membantu dalam proses buku daftar Album Terbaik 1955-2015 ini merilis buku pertamanya yang merupakan kumpulan tulisan yang tersebar acak.

 

Harry Roesli Si Bengal dari Bandung – Idhar Resmadi (Dirjen Kebudayaan RI, 2021)

Setelah merilis Music Records Indie Label (2008), Based on A True Story: Pure Saturday (2013), Jurnalisme Musik, Selingkar Wilayahnya (2018), penulis asal Bandung ini kembali merilis buku keempatnya yaitu biografi Harry Roesli. Musisi legenda yang dikenal rajin mendobrak dan berinovasi melalui berbagai genre musik, dari rock progresif, bossa nova, balada, pop, hingga musik elektronik sehingga dijuluki “Si Bengal”.

 

Berita Kehilangan – Antologi Cerita Pendek Penghilangan Paksa (Ultimus, 2021)

Yang ini bukan tentang musik, meskipun judulnya diambil dari salah satu lagu band rock alternatif, .Feast yang berjudul sama. Plus penyanyi folk Galih juga turut menymbangkan tulisannya di sini. Buku ini merupakan hasil pilihan dari sayembara menulis fiksi terbuka yang diadakan pada Maret 2021. Dan hasilnya berbagai penulis dari yang baru, belum dikenal sama sekali hingga sudah dikenal melengkapi kumpulan tulisan ini.


 

Penulis
Fari Etona
Pendenger musik pop dan rock, serta pecinta binatang dan pemakan buah-buahan.

Eksplor konten lain Pophariini

Bank Teruskan Perjalanan dengan Single Fana

Setelah tampil perdana di Joyland Bali beberapa waktu lalu, Bank resmi mengumumkan perilisan single perdana dalam tajuk “Fana” yang dijadwalkan beredar hari Jumat (29/03).   View this post on Instagram   A post shared …

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …