Andezzz Departure People – Polychromatic

Aug 4, 2020

Artist: Andezzz Departure People
Album: Polychromatic
Label: Woofwoofbeat Recordings

Setelah Movin’ On (2010), Only You (2010), Electric Lov3 (2013) serta beberapa kolaborasi dan singel yang tersebar, salah satu sosok pionir dalam peta nu-jazz Indonesia ini kembali lagi dengan album solo keempatnya berjudul Polychromatic.

Di album ini DJ/produser/bassis Andezzz menggandeng sejumlah kolaborator penyanyi-penyanyi muda plus gitaris jazz legendaris Oele Pattiselanno. Masih menghadirkan paduan musik dansa elektronik dengan elemen soul/funk, R&B dan jazz sehingga menghasilkan yang mungkin menjadi satu-satunya rilisan nu-jazz konsisten di kancah dance lokal sekarang. Ditambah bonus upaya untuk lebih kontekstual dengan menggandeng para penyanyi muda.

Upaya ini patut dihargai karena diragukan generasi sekarang kenal sosok Anddezzz ini. Sosok produser/DJ/bassis ini pernah mendirikan duo SOVA, salah satu pionir nu-jazz lokal di awal era 2000an dan merilis 2 album berpengaruh yaitu Tempo Tantrum (2003), Tempo Tantrum Retouched (2004) dan Selayang Jingga (2005).

Paska SOVA, Andezzz bersolo karir dan merilis 3 album yang masih lekat dengan musik masinal yang jazzy. Dan di album terbarunya Andezzz masih menawarkan ramuan yang sama namun lebih ringan dan nge-pop. Dengan komposisi berimbang antara lagu bertempo lambat dan cepat, nge-pop dan nge-dance, serta selipan lagu instrumental bernuansa house, album ini cocok untuk menemani berkendara di malam hari menuju klab malam dan juga untuk diputar di lantai dansa.

Eh tapi tunggu, apakah masih relevan bagi musik Andezzz untuk klab malam dan lantai dansa bagi pendengar muda sekarang? Mengingat budaya berdansa di kalangan anak muda sekarang sudah beralih ke disko lokal sarat nostalgia, dan sarat unsur norak yang seru seperti koplo dan funkot. Bukan musik dance yang cool dan mapan.

Tapi urusan dansa adalah dansa. Konsistensi adalah kunci album ini yang mampu berdiri di dua sisi yaitu, pop dan dance. Selain bebunyian masinal, instrumen akustik seperti kontra bass, piano dan sentuhan mahal permain gitaris jazz senior, Oele Pattiselanno membuat album dance ini terasa bergizi. Jangan lupa juga betotan bass yang rapat dengan ketukan drum yang jadi kuncian musik dance. Dan bukan kebetulan bila Andezzz sebagai bassis juga melakukan tanggung jawabnya dengan baik di album ini. Karena kita tahu peran instrumen bass pada musik dance tidak boleh dianggap remeh.

Jadi sekali lagi urusan dansa adalah dansa, dan di tengah demam dansa nostalgia dan koplo/funkot yang meriah ini, Polychromatic memberikan alternatif untuk bisa tetap berdansa dengan musik dance dengan sentuhan jazz yang cool dan mapan.

 

____

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.

Eksplor konten lain Pophariini

Vinyl The Jansen Keluaran 4490 Records dan Demajors, Ini Dia Perbedaan Keduanya

The Jansen merilis album ketiga Banal Semakin Binal dalam format vinyl hari Jumat (26/04) via jalur distribusi demajors. Beberapa hari sebelumnya, band lebih dulu merilis dalam format yang sama melalui 4490 Records, sebuah label …

Inis Rilis Album Mini Berbahasa Indonesia Pertama

Berjarak hampir 2 tahun dari perilisan single “D.A.D”, Inis akhirnya kembali dengan materi anyar berupa album mini berjudul Rumah & Seisinya yang dilepas hari Jumat (19/04). Album berisi 3 lagu ini merupakan karya perdana …