Andezzz Departure People – Polychromatic
Artist: Andezzz Departure People
Album: Polychromatic
Label: Woofwoofbeat Recordings
Setelah Movin’ On (2010), Only You (2010), Electric Lov3 (2013) serta beberapa kolaborasi dan singel yang tersebar, salah satu sosok pionir dalam peta nu-jazz Indonesia ini kembali lagi dengan album solo keempatnya berjudul Polychromatic.
Di album ini DJ/produser/bassis Andezzz menggandeng sejumlah kolaborator penyanyi-penyanyi muda plus gitaris jazz legendaris Oele Pattiselanno. Masih menghadirkan paduan musik dansa elektronik dengan elemen soul/funk, R&B dan jazz sehingga menghasilkan yang mungkin menjadi satu-satunya rilisan nu-jazz konsisten di kancah dance lokal sekarang. Ditambah bonus upaya untuk lebih kontekstual dengan menggandeng para penyanyi muda.
Upaya ini patut dihargai karena diragukan generasi sekarang kenal sosok Anddezzz ini. Sosok produser/DJ/bassis ini pernah mendirikan duo SOVA, salah satu pionir nu-jazz lokal di awal era 2000an dan merilis 2 album berpengaruh yaitu Tempo Tantrum (2003), Tempo Tantrum Retouched (2004) dan Selayang Jingga (2005).
Paska SOVA, Andezzz bersolo karir dan merilis 3 album yang masih lekat dengan musik masinal yang jazzy. Dan di album terbarunya Andezzz masih menawarkan ramuan yang sama namun lebih ringan dan nge-pop. Dengan komposisi berimbang antara lagu bertempo lambat dan cepat, nge-pop dan nge-dance, serta selipan lagu instrumental bernuansa house, album ini cocok untuk menemani berkendara di malam hari menuju klab malam dan juga untuk diputar di lantai dansa.
Eh tapi tunggu, apakah masih relevan bagi musik Andezzz untuk klab malam dan lantai dansa bagi pendengar muda sekarang? Mengingat budaya berdansa di kalangan anak muda sekarang sudah beralih ke disko lokal sarat nostalgia, dan sarat unsur norak yang seru seperti koplo dan funkot. Bukan musik dance yang cool dan mapan.
Tapi urusan dansa adalah dansa. Konsistensi adalah kunci album ini yang mampu berdiri di dua sisi yaitu, pop dan dance. Selain bebunyian masinal, instrumen akustik seperti kontra bass, piano dan sentuhan mahal permain gitaris jazz senior, Oele Pattiselanno membuat album dance ini terasa bergizi. Jangan lupa juga betotan bass yang rapat dengan ketukan drum yang jadi kuncian musik dance. Dan bukan kebetulan bila Andezzz sebagai bassis juga melakukan tanggung jawabnya dengan baik di album ini. Karena kita tahu peran instrumen bass pada musik dance tidak boleh dianggap remeh.
Jadi sekali lagi urusan dansa adalah dansa, dan di tengah demam dansa nostalgia dan koplo/funkot yang meriah ini, Polychromatic memberikan alternatif untuk bisa tetap berdansa dengan musik dance dengan sentuhan jazz yang cool dan mapan.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Bungareyza Kolaborasi bareng Lafa Pratomo di Single Nomor Satu
Muncul pertama kali dengan materi Tukar Lalu (2023) kolaborasi bareng Dimansyah Laitupa disusul perilisan single “Wahai Tuan” Juli 2024, penyanyi solo kelahiran Bogor, Bungareyza kembali menghadirkan yang terbaru dalam judul “Nomor Satu” bersama label …
Paman Rocky Mendokumentasikan Perjalanan Imajinasi Lewat Single “03.33”
Setelah merilis album mini Pesta Realita bulan Mei lalu, Paman Rocky asal Depok, Jawa Barat siap membawa pendengarnya menyelami kedalaman emosi melalui single terbaru “03.33” yang dilepas 30 September 2024. Band yang …