Jazeed – Rasa?

May 13, 2022
Jazeed Rasa

Satu lagi solois penyanyi/penulis lagu muda pop soul sekaligus produser lagunya sendiri hadir dalam musik Indonesia. Meskipun baru berupa EP (album mini) berisi total empat lagu -satu lagu lebih cocok disebut intro-. Namun bagi pendengar musik laidback materi-materi Jazeed, Rasa? ini jelas hadir mencuri perhatian.

Album mini Rasa? dirilis akhir Februari kemarin melengkapi tiga single yang sebelumnya dirilis sepanjang 2020 dan 2021. Plus satu single kolaborasi di album kompilas, Pop Dikota (2021) tahun lalu. Ada perubahan menarik bila menyimak Jazeed semenjak berpartisipasi dalam album kompilasi perayaan 10 tahun berdirinya SRM ini. Karena dalam album mini Rasa? fusi musik pop urban yang laidback dengan sentuhan musik soul dan R&B yang diusung Jazeed terdengar lebih matang.

Meskipun baru berupa EP (album mini), namun bagi pendengar musik laidback materi-materi Jazeed, Rasa? ini jelas hadir mencuri perhatian.

Dibuka dengan intro “Saillin’” yang lirih, lagu segera beranjak ke menu utama album. Berturut-turut “Time” yang seperti mengajak untuk beranjak, lalu berjalan dengan “Tanda Tanya” dan ditutup oleh “Rasa?”. Dominasi musik-musik dalam balutan groove berat yang tanggung ingin berdansa tapi terlalu nyaman ini jelas jadi menu utama, Rasa?.

Kekuatan musik Jazeed tampak menonjol dengan santai di sini. Stok reffrain vokal yang cathcy di setiap lagunya, musik nyaman dengan riff dan melodi gitar lembut, juga pemilihan kehadiran vokal tamu yang pas. Dari duet pas, Jazeed dengan Alya Syahrani di “Tanda Tanya” dan selipan ad libs kata-kata Ade Paloh yang mengingatkan pada penyanyi disco/funk Barry White, keduanya terasa manjur.

Meskipun begitu salah satu PR terberat Jazzed adalah bagaimana untuk stand out di antara deretan solois pria saat ini, serta di antara musik-musik pop urban yang belakangan menjamur dan terdengar serupa

Terlalu cepat berakhir adalah salah satu kekurangan yang langsung terasa dari album berdurasi kurang lebih 15 menit ini. Yang sebeneranya tidak mengherankan juga. Karena di era streaming, tiap minggu ratusan singel baru dirilis, yang berujung pada pendeknya umur lagu. Sehingga kehadiran album penuh berdurasi nyaris 60 menit tentu terasa tidak ada urgensinya. Saya berasumsi, alasan album ini hadir terlalu singkat karena hal ini.

Meskipun begitu salah satu PR terberat Jazzed adalah bagaimana untuk stand out di antara deretan solois pria saat ini, serta di antara musik-musik pop urban yang belakangan menjamur dan terdengar serupa. Karena untuk refrensi, nama-nama musisi besar yang menjadi refrensinya sudah jelas menarik. Dari Stevie Wonder, J-Dilla, Musiq Soulchild, John Mayer dan Utha Likumahuwa.

Berbagai pengaruh musik kulit hitam ini terbukti jadi hal yang menarik. Beberapa elemen  Rasa? mengingatkan pada si anu, si itu. Tapi dengan modal dasar lagu-lagu yang sudah enak dan kemampuan memproduksi lagu sendiri, sosok Jazeed dengan Rasa? jelas menjanjikan.

Dari sini bolehkah kita berharap akan adanya album penuh?

 

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.

Eksplor konten lain Pophariini

Dirty Racer Buktikan Cinta Sejati Itu Ada Lewat Single Vespa Merah

Setelah merilis single “Percaya” dan “Untitled” pada 2015, unit pop punk asal Lampung, Dirty Racer kembali dengan yang terbaru dalam tajuk “Vespa Merah” (08/11).     Dirty Racer adalah Galang Rambu Anarki (vokal, bas) …

Circle Path Memaknai Candaan Jadi Hal yang Serius di Single Teranyar

Setelah merilis single “Down In The Dumps” tahun lalu, Circle Path melanjutkan perjalanan mereka lewat peluncuran single anyar “Take This As A Joke” hari Senin (11/11). Pengerjaan single ini dilakukan secara independen dan mereka …