Rekomendasi: MALIQ & D’Essentials – RAYA

Mar 29, 2021

Artis: MALIQ & D’Essentials.

Album: RAYA.

Label: Organic Records.

MALIQ & D’Essentials menyicil tahap perilisan album ini dengan mengeluarkan per dua lagu dalam tiga babak yang terdiri dari RAYA Part I di bulan Agustus, RAYA Part II di bulan Oktober, dan RAYA bagian terakhirnya yang menjadi sebuah mini album berisikan total enam lagu yang dinamai RAYA yang beredar resmi di layanan streaming musik pada momen Hari Kasih Sayang di tanggal 14 Februari 2021 lalu.

Perilisan album ini menariknya hadir pula secara ekslusif di aplikasi konten audio podcast, Inspigo. Bukan sekadar mendengarkan lagu atau membaca lirik. Di aplikasi ini terdapat buku digital lirik lagu plus kunci gitar, audio story, serta audio drama. Audio drama melibatkan semua personel MALIQ yang berdialog menyesuaikan cerita di lagu-lagunya yang didukung oleh empat tamu.

Semua proses dari mulai rekaman musik, hingga syuting video musik terlewati di pandemi. Masa di mana semua orang akan mengenangnya sepuluh tahun mendatang. Bahwa satu dekade lalu, masker yang menempel di bagian wajah termanis. Mungkin sebenarnya luka, atau membuat kita sekadar menduga-duga senyuman yang terbaik bentuknya menyerupai apa karena lagi-lagi hati manusia bukan saja siapa yang tahu, namun kapan saja cepat berubah.

Jika di dua album sebelumnya, isi pikiran mereka seakan tak mudah dicerna terutama dalam penulisan lirik yang dalam. Sebut saja Musik Pop, album dengan musikalitas setinggi angkasa yang menghasilkan nomor-nomor astronot macam “Imajinasi”, “Ombak Utara”, dan rumitnya “Taman”. Disusul Senandung Senandika, album yang lagu-lagunya jarang dibawakan secara live seperti “Sayap” maupun “Manusia”.

Kali ini, Angga, Widi, Indah, Jawa, Lale, dan Ilman memposisikan diri, seakan-akan mereka kembali berada di masa remaja. Masa yang orang bilang tak dapat terulang, masa yang hanya sekali berjalan. Momen terbaik merasakan cinta yang tidak membutuhkan banyak perdebatan, apalagi merasa terbebani.

RAYA diciptakan untuk mempresentasikan seratus persen cinta yang membuncah pikiran dan hati. Kisah cinta menggetarkan yang dihiasi pertemuan demi pertemuan yang selalu menyimpan banyak senyuman. Contoh pertamanya, “Bertemu”, lagu pembuka mini album ini yang berhasil menggiring harapan indah.

Seseorang yang patah hati bisa mendadak pengin hilang dari muka bumi. Begitu menemukan seseorang, ia kembali menuai hasrat-hasratnya. Lagu “Memori” semacam kepasrahan dalam menyembuhkan ingatan.

Cinta itu proses yang nihil kalau cuma mengandalkan istilah dari mata turun ke hati. Apakah kita tahan bersembunyi tanpa mengatakan apa-apa? Lagu “Bilang” menyemangati untuk jujur daripada kelamaan memendam lalu menyesal.

Setelah berani jujur, seseorang harus tetap berada di jalan yang tegar sebagai pecinta. Walau kaki pernah berdebu, “Good Lovin'” menyertai siapapun untuk memulai. Tidak mengakhiri hubungan dengan kekacauan.

Tak terasa pertemuan yang menciptakan memori itu tumbuh. MALIQ mengaku benar-benar melayu karena cinta melulu dengan “Semoga”. Kamga yang sudah bergabung di panggung setahun belakangan mendapatkan tempat di lagu ini.

Penutup atau lagu terakhir menjadi segalanya karena alasan kecocokan rasa. Ketika duet Angga dan Indah lumrah terjadi di lagu-lagu MALIQ. Peran Angga diambil alih oleh sang adik, Widi Puradiredja yang bersahutan dengan Indah, membuat “Sesuatunya” menjadi sangat personal.

Aransemen musik secara keseluruhan di album RAYA membuat saya kembali mengingat aransemen-aransemen yang lalu. Nantinya, MALIQ akan lebih mudah untuk menyambungkan (medley) satu lagu lama dengan salah satu lagu dari RAYA saat mereka melakukan pertunjukan, misalnya “Bertemu” medley dengan “Heaven”.

Kalau RAYA menjadi album terakhir bagi perjalanan band, saya sebagai penulis yang merekomendasikan album ini merasa tidak perlu menentangnya karena album ini bila beruntung bisa menjadi penutup yang manis dan selamanya. Tantangan ke depan jika tetap mau bertahan agar lebih fresh lagi. Mungkin MALIQ bisa membuka hati untuk mengajak berkolaborasi produser muda yang satu atau malah beda frekuensi dengan musik mereka.

RAYA menyuguhkan paket ‘seragam’ yang digarap satu sutradara. Beberapa adegan romansa malu-malu remaja dipecut sama cinta. Tanpa perdebatan yang paling romantis adalah Indah dan Widi di “Sesuatunya”.

Saya makin sadar cinta yang besar diciptakan. Setinggi-tingginya cita-cita menguasai dunia, cuma hati yang perlu tenang. Bukan memaksa seseorang harus bersama karena belum tentu. Bagi jomblo, hidupmu masih panjang dengan RAYA dan yang sudah berpunya tetaplah rendah hati karena saat putus kamu cuma bisa mengenangnya.


 

MALIQ & D’Essentials akan hadir dalam gelaran I Don’t Give A Fest (IDGAF) oleh Pophariini yang akan digelar dari tanggal 1 hingga 10 April mendatang. Terus ikuti info selanjutnya melalui akun media sosial kami.

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar

Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini.  …

We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms

Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan.     Album Asian Palms …