Rekomendasi PHI – Dedy Stanzah “Paradox”

Feb 26, 2018

Tepatnya di tahun 2000 ketika pertama kali saya mendengar sebuah lagu berkumandang di sebuah gedung pertunjukan di Institut Kesenian Jakarta. Saat itu acara tahunan penerimaan mahasiswa baru yang bernama Mata Seni, ketika cahaya gedung pertunjukan itu padam lalu terdengar intro gitar dengan disusul penggalan lirik ‘’Aku suka mabuk-mabukan, otakku sering keracunan, badanku sering gemetaran, permisi ikut kebelakan”  Dan lirik serta lagu itu masih tersimpan di memori otak saya lebih dari satu dekade, sampai akhirnya saya mengetahui bahwa album tersebut adalah milik dari musisi legendaris bernama Dedy Stanzah pendiri band legendaris Rollies dari kota Bandung.

Setelah lama mencari akhirnya sekitar tahun 2012 saya mendapatkan album tersebut. Dalam bentuk kaset dengan kondisi sempurna yang saya dapatkan di toko D’jadul BlokM Square milik Ridwan. Saya kurang mendengar lagu-lagu lainnya di album ini, karena niat pertama saya hanyalah untuk mendengar secara penuh apa yang tersimpan di memori saya dua belas tahun silam. Lagu “Paradox” dengan takaran aransemen yang pas dan sempurna mengiringi kedasyatan lirik eksplisit yang menggambarkan kehidupan dirinya. Saya jadi teringat ketika pertama kali bertemu dan mengobrol dengan Fariz RM di kediamannya. Ia bercerita bagaimana sosok Deddy Stanzah yang menurutnya sangat total menjalani kehidupan sebagai rocker. Dan buat seorang Fariz RM, rock and roll itu adalah sosok Deddy Stanzah. Lagu lainnya adalah “Surga Yang Binal” yang bercerita tentang kedua pasangan yang saling bercinta. Dengan lirik yang akan membuat siapapun tersenyum ketika mendengar lirik di akhir verse “Hmm surga yang binal …”

Album ini adalah sebuah cendramata penting dari dirinya. Dan merupakan album terakhir Deddy Stanzah yang dirilis oleh DCU Records sebelum ia pergi meninggalkan dunia ini pada tahun 2001. Dan hingga kini lirik dari lagu “Paradox” masih terngiang di kepala saya, seakan ia sedang berada di sebelah saya sambil bernyanyi ‘’Benci orang sok bersih, benci orang sok kaya, benci orang sok bener, benci orang sok keren … Laguku tak mau ketenaran, bajuku tak mau kebagusan, kawanku tak mau kebanyakan, permisi aku ikut ke belakang …

 

____

Penulis
Ricky Virgana
Ricky Virgana selain bermain bass untuk Whiteshoes and the Couples Company juga bermain cello musik klasik di Weltevreden trio dan mengajar musik privat serta kolektor piringan hitam . Selain punya hobi travelling dan sering dituangkan di blognya, ia juga hobi diving. Saat ini ia sedang menyelesaikan buku pertamanya.

Eksplor konten lain Pophariini

Band Grindcore Amerika, Full Of Hell Memuji Seniman Indonesia

Saat melakukan peliputan Blackandje Fest 2024 hari Sabtu (31/08) di Creative Culture, Jakarta Selatan, Pophariini mendapat akses untuk menemui dua anggota Full Of Hell, Dylan dan Dave. Kami mewawancarai mereka dari mulai musik Indonesia …

MALIQ & D’Essentials Perdana Jalani Tur Album di 6 Kota

Sukses menghibur 14.000 penonton di Jakarta dalam Konser 20 Tahun bulan Mei 2023 lalu, kini MALIQ & D’Essentials siap berkunjung ke Makassar, Bali, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Kuala Lumpur dalam rangkaian Can Machines Fall …