Reruntuh Hadirkan Album Terbaru Nyala Langit Jingga

Setelah melepas single “Akar” tanggal 13 Juni lalu, Reruntuh akhirnya meluncurkan album terbaru berjudul Nyala Langit Jingga (20/06) berisi total 10 trek via layanan streaming musik.
Album Nyala Langit Jingga ini merupakan album penuh ketiga proyek musik musisi bernama asli Eky Rizkani. Album menyuguhkan potret personal yang hangat tentang hubungan, kehilangan, dan kenangan yang menampilkan “Ingatan”, “Akar”, “Bersendiri Berdua”, “Sembunyi”, “Esok Bermekaran”, “Jangkar”, “Matahari Terbenam Begitu Saja”, “Genggam”, dan ditutup nomor berjudul sama “Nyala Langit Jingga”.
Menurut Eky, sebagian besar lagu dalam album ini secara organik berkembang menjadi cerita tentang keluarga.
“Nyala Langit Jingga dibuat dengan intensi merekam dan menata ingatan, serta mencatat perjalanan seapa-adanya mungkin. Dari usaha tersebut, kebanyakan lagu-lagu yang muncul ternyata tentang keluarga, atau orang-orang terdekat yang akhirnya saya anggap sebagai keluarga,” kata Eky dalam siaran pers.
Saat penggarapan Nyala Langit Jingga, Reruntuh menggandeng F.A. Poetra ‘Uta’ Tiarda dari Gulf of Meru sebagai co-producer. Kolaborasi ini membawa warna baru dalam eksplorasi bunyi Reruntuh, tetap setia pada akar musik folk namun dengan sentuhan atmosferik yang lebih kaya.
Keterlibatan Uta juga sekaligus menjadi jembatan bagi Reruntuh bergabung dengan Angular Momentum, label musik asal Jakarta yang dikenal menaungi proyek-proyek dengan pendekatan ambient dan instrumental.
“Saya terkesima dengan cara Uta membuat dan mengeksplorasi musik. Selain Uta, di balik Angular Momentum ada Guri, sosok kreatif di balik label tersebut. Banyak kesamaan selera, kompas kehidupan, dan semangat antara saya, Uta, dan Guri. Itu yang saya rasakan, dan yang membuat saya yakin untuk bekerja sama dengan mereka,” lanjut Eky.
Selain secara musikal, visual dalam album ini dirancang dengan hati-hati. Sampul album dikerjakan oleh seniman visual Rangga Kusuma, yang menurut Reruntuh berhasil menangkap semangat harapan dalam karya visualnya.
“Setelah semua proses ini selesai, saya merasa album ini bukan hanya tentang harapan, tapi juga tentang menjadi harapan itu sendiri. Terutama di masa-masa sulit, meskipun dalam bentuk yang kecil dan subtil,” tutup sang musisi.
Selain rilis dalam format audio, lagu-lagu dalam album ini juga dapat disaksikan format video liriknya via kanal YouTube Reruntuh.

Eksplor konten lain Pophariini
5 Band Cirebon Pilihan Restu Yawendra Losing Fight
Setelah bulan lalu mengangkat band-band Wonosobo pilihan Budi ‘Youthfall’, bulan ini kami mendaulat Restu Yawendrs, vokalis/gitaris Losing Fight untuk memberikan rekomendasi band dan musisi asal kotanya, Cirebon. Lagi-lagi kami mendapat nama-nama baru berbagai genre …
Compass Luncurkan Kampanye bersama Kiki Ucup, Denisa, dan Coki KPR
Merek sepatu lokal kebanggan Indonesia, Compass, resmi meluncurkan kampanye terbaru bertajuk “Selangkah, Searah” pada hari Senin, 7 Juli 2025. Kampanye ini menjadi perayaan atas perjalanan pribadi, arah yang sejalan, serta kekuatan dalam terus melangkah …