Resensi: D’Jenks – I Wanna Skank
Artist: D’Jenks
Album: I Wanna Skank
Label: Soundclash
Peringkat Indonesia: 7/10
Sebuah upaya tribute yang layak buat diapresiasi
Scene musik ska di Jakarta besar seiring dengan naiknya punk, metal, britpop dan musik bawah tanah lainnya. Pesta di klab-klab semisal Poster Cafe atau M Club menjadi
weekend tak terlupakan bagi umat musik bawah tanah ini.
Artificial Life adalah satu dari nama-nama Tipe-X, Jun Fun Gang Foo, Arigatoo, Skalie dan sebagai salah satu band pelopor ska di Indonesia yang aktif di tahun 90-an. Sayang dari 3 nama yang saya sebutkan tadi, hanya Tipe X yang masih eksis, beberapa nama tak jelas, termasuk Artificial Life pun menyatakan vakum dengan waktu yang tak jelas.
Sampai suatu saat ketika D’Jenks, sebuah band ska punk asal Jakarta mencoba ‘menghidupkan’ kembali veteran-veteran ini dengan cara membuat sebuah mini album bertajuk I Wanna Skank, terambil dari judul lagu yang sama yang dibuat Artificial Life di jaman keemasannya.
Sebelum album ini dilempar ke pasaran, secara kolektif D’Jenks sempat membuat acara bertajuk “Tribute to Artificial Life” yang akan digelar pada 31 Maret 2017 di Borneo Beerhouse. Saat itu, mereka berhasil menghadirkan legenda-legenda ska ini ke atas panggung dan menjadi bagian dari acara yang menggembirakan.
Album I Wanna Skank, berisi 5 lagu Artificial Life yang dipilih D’Jenks, diramu dan dimasak ulang dan menjadi sebuah karya musik yang kekinian. “Holiday Jamaica”, “Lagu Lama”, “Dansa Rudi” , “Bye Bye” dan “I Wanna Skank”, semua dikemas dengan aransemen kekinian yang segar, tanpa lepas dari koridor nomor originalnya. Tanpa bermaksud menepikan lagu aslinya, “Holiday Jamaica” adalah favorit saya. D’Jenks dengan cermat mempermak lagu ini menjadi lebih ‘reggae’, perkawinan seksi ritem antara bass drum dan organ membuat lagu ini menjadi lebih swag, lebih goyang.
Terlepas dari aransemen yang menarik, yang perlu diberi apresiasi adalah upaya band sekarang yang memberi sebuah penghormatan terhadap karya-karya pada pendahulunya. Saya lantas teringat akan perjalanan band Rancid yang kerap terlibat dalam serangkaian tribute untuk veteran punk semisal Ramones dan The Clash sampai kepada upaya Tim Armstrong, vokalis Rancid yang membuat Hellcat records dan mengangkat ulang katalog-katalog lama seperti Hepcat, Operation Ivy, Charged GBH dan lainnya. Upaya serupa tengah dilakuan D’Jenks.
Mungkin satu-satunya kekurangan dari saya tentang album ini adalah harusnya I Wanna Skank bisa ditarik sedemikian panjang menjadi sebuah album, ketimbang mini album yang memang rawan menimbulkan kesan ‘kentang’ alias ‘kena-tanggung’. Selamat buat D’Jenks!
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Dirty Racer Buktikan Cinta Sejati Itu Ada Lewat Single Vespa Merah
Setelah merilis single “Percaya” dan “Untitled” pada 2015, unit pop punk asal Lampung, Dirty Racer kembali dengan yang terbaru dalam tajuk “Vespa Merah” (08/11). Dirty Racer adalah Galang Rambu Anarki (vokal, bas) …
Circle Path Memaknai Candaan Jadi Hal yang Serius di Single Teranyar
Setelah merilis single “Down In The Dumps” tahun lalu, Circle Path melanjutkan perjalanan mereka lewat peluncuran single anyar “Take This As A Joke” hari Senin (11/11). Pengerjaan single ini dilakukan secara independen dan mereka …