Resensi Duo Kribo – OST. Duo Kribo (1979)

May 27, 2019

Artist: Duo Kribo
Album: OST. DUO KRIBO
Label: LIFE music, Malaysia
Peringkat Indonesia: 8.5/10

 

Label Malaysia, LIFE Records kembali merilis ulang album Original Soundtrack Duo Kribo di 2019 dalam bentuk CD dan piringan hitam. Album ini merupakan album soundtrack musik rock pertama di Indonesia yang diambil dari film yang berjudul sama, Duo Kribo (1977).

Ada beberapa alasan penting untuk memiliki album ini dalam bentuk fisik. Pertama ini adalah kolaborasi maut antara dua penyanyi, Achmad Albar (God Bless), Ucok Harahap (AKA), dan dengan penata musik Ian Antono (God Bless). Kedua, desain sampul albumnya yang sangat kitsch 70an Indonesiana sekali. Ketiga, album ini adalah album keempat/terakhir Duo Kribo, duo maut  yang bagi kritikus dianggap hanya menjual sensasi belaka. Meskipun begitu di album ini bertaburan lagu-lagu anthem rock Indonesia yang keren dengan musik, lirik ciamik bukti kolaborasi maut antara Achmad Albar, Ucok AKA dengan penata musik gitaris Ian Antono (God Bless). Lalu ada lagu hits populer “Panggung Sandiwara” yang sering dibawakan God Bless, yang sesungguhnya adalah lagu Duo Kribo yang diambil dari album ini.

Oke mari membahas sampul albumnya. Achmad Albar dengan Ucok “AKA” Harahap dengan rambut kribo terpampang di sampulnya mengenakan pakaian jumpsuit (pakaian atasan bawahan satu bahan) bermotif yang maksimal sekali kadar 70annya. Dihiasi oleh grafis bintang-bintang yang menampilkan wajah para pemeran lainnya. Di bawahnya sosok wanita cantik telungkup sambil memberikan senyum yang menggoda. Semua itu dibalut dengan penggunaan font psikadelik dan warna-warni yang cerah dan ramai.

Kesemua unsur-unsur itu adalah penggambaran khas tipikal tren poster film-film 70an yang naif, norak tapi sekaligus ultra-keren. Buat saya pribadi, sampul album OST Duo Kribo ini merupakan salah satu desain sampul album Indonesia terbaik. Karena mampu menangkap suasana glamor penuh impian dan harapan dunia musik rock. Dan tentunya tampak cantik juga sebagai memorabilia rock. Selain itu album ini juga bertengger pada posisi 45 di dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik versi Rolling Stone Indonesia.

Ada 6 lagu hard rock berirama upbeat, 6 lagu pop rock balada bernuansa melayu dan dengan 1 buah lagu instrumental. Mayoritas lagu liriknya ditulis dan dinyanyikan oleh Achmad Albar. Dari soal pongah dan ugal-ugalan sosok rocker yang merasa paling tahu karena sudah mencoba semuanya di lagu “Aku Harus Jadi Superstar”, lalu tentang harta dan nafsu di lagu “Uang”, juga sebagai pemuda pengagung nilai luhur rock ‘n roll yang membuat tribute untuk sang raja, Elvis Presley melalui “Kenangan Elvis”, lalu ada lagu “Duo Kribo” yang ditulis tandem dengan Ucok. 4 lagu tersebut adalah sebagian besar lagu-lagu terbaik di album ini.

Sisanya lagu pop-rock balada bernuansa melayu yang ditulis dan dinyanyikan oleh Ucok seperti pada “Sang Cinta”, “Ibuku” dan “Semut” yang cukup filosofis. Satu-satunya lagu beringas yang ditulis Ucok juga sangat menarik, lagu “Mencarter Roket” yang bicara tentang impian yang setinggi langi., “Lihatlah roketku/kucarter ke bulan”. Dan lagu ditutup dengan balada akustik, “Duo Kribo (Credit Tittle)” yang dinyanyikan oleh penyanyi populer saat itu, Grace Simon.

Catatan penting ada pada lagu hits “Dunia Panggung Sandiwara” yang sempat dibawakan ulang oleh Grace Simon, rocker perempuan 80an Nicky Astria dan 90an Nike Ardila, dan juga menjadi lagu wajib di setiap penampilan God Bless.  Sesungguhnya lagu ini adalah lagu Duo Kribo dari album OST Duo Kribo ini. Tidak mengherankan karena lagu yang liriknya ditulis oleh penyair Taufiq Ismail dengan Ian Antono dan dinyanyikan oleh Achmad Albar yang juga menjadi tulang punggung God Bless. Lagu ini pun masuk ke dalam nomor 21 dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik versi majalah Rolling Stone.

Album ini adalah salah satu album proto-hardrock/metal penting Indonesia. Ian Antono banyak bermain riff power chord yang lazim ditemukan di musik metal. Achmad Albar pun membuktikan dirinya sebagai penulis lirik sekaligus penyanyi handal. Tarikan vokal dan raungannya prima. Pemilihan tema liriknya pun masih terdengar relevan dan beragam buat saat ini karena berbicara tema-tema sindrom superstar, uang, kehidupan dan ambisi dan keinginan untuk mencarter roket untuk mengejar mimpi mereka.  Jangan lupa, Kelompok Penerbang Roket dan panggilan untuk fansnya “Pencarter Roket” mendapatkan inspirasi namanya dari Duo Kribo ini.

 

____

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …