Resensi Kunto Aji – Mantra Mantra

Oct 22, 2018

Lantunan mantra-mantra yang membius. 

Artis: Kunto Aji
Album: Mantra Mantra
Label: Juni Records
Tahun: 2018
Ranking Indonesia: 9.0/10

Tidak mudah menjadi seorang Kunto Aji dan “Terlalu Lama Sendiri”. Kedua hal ini ibarat permen karet yang kalau sudah menempel, sulit untuk dilepaskan. Meskipun dengan Mantra Mantra, album barunya, selalu saja bayang-bayang “sendiri” tetap terngiang.

Itu anggapan saya sekilas ketika kali pertama mendengar album terbaru Kunto Aji. Namun anggapan saya terpatahkan dengan cerita berikut ini: tak lama setelah album itu rilis, Kunto Aji bermain di Synchronize Fest. Betapa tercengangnya saya ketika melihat ribuan penonton – yang didominasi pasangan cewek dan cowok – menyanyikan lagu-lagu terbaru Kunto Aji. Untuk jenis rekaman yang baru dirilis seminggu dan penonton sudah hafal benar dengan lagu-lagu terbaru Kunto Aji, saya merinding luar biasa.

Sepertinya musik dan lirik yang dibuat Kunto Aji memang memiliki mantra untuk membius siapa saja termasuk bahkan baru mengenal Kunto Aji untuk bernyanyi lagu-lagu yang mungkin masih asing. Kemasan musik pop yang kini lebih dikemas mengawang-awang, mood musik yang kelewat santai dengan beat-beat pelan namun kok tema seperti ini yang justru lebih diterima, lebih ‘masuk’. Heran!

Kunto Aji / dok. kuntoajiw (instagram).

Ini sama seperti ketika Danilla merilis Lintasan Waktu. Sebelas dua belas dengan Kunto, pendekatan ‘leyeh-leyeh’ alias santai nan mengawang-awang ala Danilla pun tetap diterima dengan baik oleh penontonnya. Apakah kemudian Danilla atau dalam hal ini Kunto Aji memang menemukan jati dirinya di album tersebut? Atau mereka berdua hanya sedang mencoba hal baru? Entahlah.

Saking terbiusnya saya dengan mantra-mantra yang santai oleh nomor-nomor “Saudade”, “Topik Semalam”, “Bungsu” sehingga ketika disuguhkan dengan nomor macam “Jakarta Jakarta” yang upbeat, saya jadi menyayangkan ekplorasi ini menjadi tak maksimal, terlepas dari saya amat sangat menyukai “Jakarta Jakarta”. Apakah ini menjadi seperti ‘akibat nila setitik rusak susu sebelanga’, tak sampai sejauh itu juga sih.

Overall, angkat topi buat Kunto Aji dan musisi dan produser musik yang terlibat di dalam album kedua ini.

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Farrel Hilal Gabung Sony Music Entertainment Indonesia

Menambah katalog perjalanan musiknya, Farrel Hilal kembali dengan single baru berjudul “Di Selatan Jakarta”. Perilisan ini menandai kerja samanya dengan label musik Sony Music Entertainment Indonesia.   Dalam meramu aransemen musik “Di Selatan Jakarta”, …

Lirik Lagu Rayakan Pemenang Morfem untuk Kemenangan Timnas

Teringat single Morfem “Rayakan Pemenang” dalam album mini SneakerFuzz yang rilis 10 tahun lalu. Kami memutuskan untuk membuat artikel lirik lagu ini bertepatan dengan momen kemenangan Tim Nasional (Timnas) Indonesia atas Korea Selatan di …