Mad Madmen – Ego Friendly
Artist: Mad Madmen
Album: Ego Friendly (EP)
Year: 2019
Label: Self Released
Keberadaan Spotify di tanah air, meskipun banyak menimbulkan kontra bagi sebagian besar pihak, namun tidak sedikit yang menganggap jalur streaming musik yang satu ini membawa keuntungan. Salah satunya adalah menemukan grup-grup baru.
Belum lama ini saya menemukan grup keren yang satu ini, Mad Madmen namanya. Trio gawat yang ternyata sering mangkal di Kios Ojo Keos ini datang membawa gagasan musik yang keren.
Funk ditangan Mad Madmen udah kaya karet gelang yang bisa ditarik sana-sini, kaya lilin yang bisa diubah bentuk, ditambah-tambahin rasanya. Bisa dikebut, bisa super mellow, bisa apa aja.
Mungkin bagi yang belum ‘kena’ dengan Mad Madmen, ada baiknya sih cobain sesekali mampir nonton gig mereka (apalagi kalo dapet soundsystem yang oke). Saya, yang pernah ‘menganggep’ mereka di perhelatan reguler Sunday Pop di Panhead udah nggak dibuat penasaran lagi ketika menonton mereka.
Bagaimana Marvin dengan perawakan gondrong berbadan besar ini mencobak-cabik, menggedar-gedor bass yang imut ini, sementara jari Kalam yang kalem bak ular kobra yang meliak-liuk diantara fret, bagaimana Thareq yang kesetanan di balik beduk Inggris, sebuah pemandangan yang rentan membawan adiksi. Ya, adiksi, seperti musik mereka.
Nomor favorit? Kalo boleh sih semuanya, tapi kalo disuruh pilih salah satu sih mungkin “Cold Turkey” lah jawabannya. Nomor swing jazz cepat kebut tergesa-gesa, sepintas ketika kalimat Cold Turkey! diteriakkan, datanglah killer groove, arena skill dimulai, jurus-jurus cabik-liukan-gebukan yang saya sebutkan di atas tadi masuk di sini. Sebuah ‘pemandangan audio’ yang luar biasa.
Nomor lain seperti “Does It Make You Feel Better If You Know, Natasha Dear?” juga menarik disimak. Sebuah soul mellow dengan progresi kord dan aransemen yang keren. Kalau EP ini dicetak dalam format vinil, lagu ini layak lah masuk ke b-side setelah “Cold Turkey” tentunya.
Balik ke soalan Spotify, bagi band-band seperti Mad Madmen yang mungkin menjadikan streaming ini sebagai etalase karya-karya mereka, Spotify juga bisa jadi penting sebagai sarana apresiasi pendengar (juga kami, para jurnalis musik) yang haus akan musik-musik ‘bawah tanah’ yang tak terjamah sebelumnya.
Kok mendadak saya kangen band TOR dan Lorem Ipsum-nya. Apa kabar ya?
____
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …