Resensi: Niki – wanna take this downtown?

Jun 10, 2019

Artist: NIKI
Album: wanna take this downtown?
Label: 88rising Music/12Tone Music, LLC
Peringkat Indonesia: 7.5/10

Terlepas dari kualitas vokal R&B nya yang maut, dan skill mem-produce sendiri musiknya yang tidak main-main, problem NIKI dari singel sebelumnya dan album mini Zephyr miliknya adalah materinya yang begitu pop dan terpaku mengikuti standar musik pop R&B radio hits jaman sekarang. Sehingga sekilas akan kesulitan untuk membedakannya dengan ratu pop R&B jaman sekarang semodel Ariana Grande.

Hal itu yang masih sulit untuk terjawab di album mini yang menjadi jembatan menuju album penuhnya ini. Terutama dengan tetap menjadi produser sambil berkolaborasi dengan produser tamu ternama. Dan meski terlalu dini untuk menjatuhkan ketuk palu melalui 4 lagu yang pendek-pendek ini, satu hal yang pasti lagu-lagu pop R&B 90an dengan karakter vokal NIKI adalah menu utama yang memuaskan. Ditambah kualitas produksinya sama sekali tidak mengecewakan. Tentu kehadiran para produser tamu ternama berperan penting di sini.

Namun kadar pop R&B ini juga yang saya rasa mendasari manajemen 88rising ketika melihat potensi pada Nicola Zephya alias NIKI. Sebagai rooster penyanyi perempuan pertama dari 88rising NIKI mempunyai semuanya. Di usia belia yang baru menginjak 20, NIKI memiliki karakter vokal yang kuat, kemampuan menulis lagu, mem-produce lagu sendiri dan ditunjang dengan penampilan fisik Asia yang eksotis. NIKI adalah aset berharga untuk 88rising.

NIKI. Foto: 88rising

Dan paska album mini  Zephyr (2018) yang mendapatkan respon sangat baik, NIKI dijuluki wajah baru R&B Indonesia oleh situs highsnobiety.com, ratu R&B favorit di internet oleh Vice internasional, serta masuk ke dalam daftar Best New Artist 2018 versi situs musik dan gaya hidup Complex. Dengan semua perhatian itu tentu album penuh perdananya Moonchild yang rencananya akan dirilis akhir tahun 2019 ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Dan album mini ini dirilis sebagai pemanasan yang manis.

Oke mari berbicara album mini wanna take this downtown? yang hadir sebagai teaser yang cukup menggoda. Melalui singel pertama “lowkey” NIKI memproduseri singel ini berkolaborasi dengan Z3N (Lil Wayne, Tory Lanez). Dengan chorus memikat dan groove yang juga berbahaya, serta penggarapan video official visualizer yang menarik, pemilihan “lowkey” sebagai singel perkenalan merupakan taktik jitu.

Lalu menyusul video official visualizer singel kedua “urs” yang diproduseri oleh Jimmie Gutch dan NIKI. Saya menduga lagu ketiga “move!” yang catchy disimpan sebagai peluru ketiga yang akan dibuatkan video official visualizer berikutnya. Untuk info, lagu ini sepenuhnya diproduseri oleh John Hill dan Jordan Palmer yang pernah menangani Carly Rae Jepsen, Eminem dan Demi Lovato. Tidak mengherankan bila “move!” terdengar menonjol. Album mini ini lalu ditutup dengan “odds” yang upbeat dan joget-able. Sebuah teaser untuk album penuh yang teramat singkat.

Selain menampilkan lagu-lagu dengan lirik seputar percintaan, dengan hook yang kuat, musik manis R&B 90an yang bertaburan hi hat triplet alat trap music, dengan sound drum/snare 808, dengan bass synth dan tentunya sentuhan suara piano elektrik vintage, teaser menuju album penuh ini turut didukung oleh video official visualizer yang agaknya menjadi bocoran akan tampilan grafis, serta dari sisi fesyen dan style baru NIKI yang keliahatan lebih dewasa dan berkelas.

Selain itu selalu menyenangkan melihat sosok musisi mengalami transformasi ke arah yang lebih matang. Semua itu kita bisa lihat pada sosok NIKI. Berawal dengan memiliki channel di Youtube dengan nama Nicolae Zefanya hingga memiliki subscriber 40.000. Ia lalu merilis singel pop akustik, “Awali Hari Dengan Cinta” di bawah naungan Sony Music Indonesia.

Nicole sempat menjadi pembuka konser Taylor Swift di Jakarta pada 2014. Lalu ia kuliah di Nashville, Amerika Serikat dan mulai mem-produce lagu-lagu bernuansa R&B dengan nama NIKI. Ia lalu bergabung dengan manajemen 88rising dan merilis beberapa singel serta mini album Zephyr. Lalu disusul oleh menjadi pembuka tur dunia Rich Brian di Australia dan New Zealand, serta menjadi pembuka untuk tur Hayley – Hopeless Fountain Kingdom World Tour. Keduanya dijalankan sepanjang 2018 kemarin.

Peralihan dari musisi pop akustik dan keberaniannya memutuskan berkarir di Amerika dan menekuni genre R&B yang memang tengah menjadi tren di pasar internasional terbukti lebih cocok untuknya. Meski terlalu dini untuk menyimpulkan apakah NIKI mampu muncul berbeda dengan kebanyakan penyanyi R&B pop jaman sekarang, paling tidak sambil duduk manis menunggu album Moonlight, kerja kerasnya selama ini wajib dan patut dihargai.

 

____

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …