Resensi: Seringai – Seperti Api
Sebuah album dengan sisipan eksplorasi maut, rawan bikin tercengang.
Artis: Seringai
Album: Seperti Api
Label: High Octane Production
Tahun: 2018
Ranking Indonesia: 9.5/10
Jika Seringai itu adalah tipe kuartet pop, mungkin mereka akan menjadi seperti The Beatles era poni, tapi ya mungkin dalam skala kecil. Seringai adalah tipe band yang selalu saja berhasil memuaskan penggemar, tak terkecuali menarik perhatian pendengar baru untuk jatuh cinta kepada mereka.
Memutar Seperti Api, di tiap rekaman Seringai, seksi ritem yang solid: Ricky, Sammy dan Khemod memang lihai merangkai dan menempatkan riff dan hook pada setiap karya Seringai, pendengar selalu diajak berselancar dalam musiknya dan terbukti juga pada tiap penampilan live mereka. Mendengar lagu-lagu di album ini, saya pun bisa mencerna isi kepala Arian dalam lirik-liriknya tanpa harus terganggu dengan musiknya. Salut untuk Ricky Siahaan yang bertanggung jawab atas kemasan produksi soundnya yang memang memuaskan. Duabelas lagu terputar berulang-ulang, kepala saya pun tak henti-hentinya mengangguk-angguk terpapar hawa panas musik mereka tanpa disengaja, bukan karena terpaksa.
Di balik komposisi-komposisi padat dan lirik yang – seperti biasa – menyengat, saya harus memberi catatan pada nomor “Ishtarkult”. Untuk kedua kalinya, pendengar Seringai didengarkan kepada suara polos Arian tanpa peluru seraknya. Bagi yang baru mendengar untuk pertama kalinya, selamat terkejut. Namun di catatan saya, pendekatan-pendekatan eksploratif sejenis sudah pernah dibuat Seringai pada “Marijuanaut” di album Serigala Militia. Saat itu, saya pun dibuat terkejut oleh suara merdu Alexander J. Wuisan (Cherry Bombshell & Sieve). Bedanya, “Ishtarkult” adalah versi yang lebih disempurnakan.
Terlepas apa beragam alasan di lagu ini: Mengapa Arian (sekali lagi) bernyanyi polos, kemasan duet dan mengapa Danilla yang didapuk menjadi penyanyi tamunya, keputusan memasukkan “Ishtarkult” dalam tracklist Seperti Api adalah tepat, hasilnya tetap mencengangkan.
Setelah saya putar Seperti Api untuk yang ketujuh kalinya, sepertinya tak ada alasan bagi saya untuk tak menyukai Seringai, sama seperti saya menyukai The Beatles.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Merdi Diskoria dan Joseph Santamonica Bersatu dalam Proyek Musik Showbiz
Anggota Diskoria, Merdi Leonardo Simanjuntak bersama Joseph Sayuf (Santamonica) membentuk proyek musik bernama Showbiz. Mereka menghadirkan single perdana berjudul “Precious Time” akhir Januari 2025 melalui label Sinjitos Collective. Melalui siaran pers, Showbiz menyatakan …
ENVY* Rilis Single PRETTY sebagai Anthem Pria Centil
Setelah September 2024 mengeluarkan single “GO!”, ENVY* kembali dengan yang terbaru dalam judul “PRETTY” hari Jumat (31/01). Single ini mengeksplorasi tema maskulinitas yang mengangkat cerita tentang pria centil. Ketika orang beranggapan bahwa …