Resmi, FSTVLST Merilis Album Kedua Melalui Situs Resminya

Jun 16, 2020
fstvlst

FSTVLST secara resmi merilis seluruh materi album kedua mereka yang bertajuk FSTVLST II melalui situs resmi mereka di www.fstvlst.id. Sejak dipersiapkan 2018 silam, per Senin,(15/06) malam lalu, dua lagu terakhir, “Kamis” dan “Opus” menjadi penutup dari seluruh rangkaian lagu FSTVLST yang diunggah secara penuh di laman pertama situs tersebut.

Ihwal rilisnya album kedua grup yang kini digawangi Farid Stevy Asta (vokal).
Roby Setiawan (gitar), Humam Mufid Arifin (gitar bas), Danish Wisnu Nugraha (drum) dan
Rio Faradino (keyboard) ini memang mendadak. Senin (15/06) malam tadi, kami dan puluhan jurnalis menggelar jumpa pers, setelah itu dilanjutkan dengan selebrasi kecil-kecilan, disitu mereka bermain live akustik secara langsung lewat akun instagram band ini.

“Hari ini ada situasi yang tiba-tiba, bukan situasi yang kita harapkan namun itu memaksa kami dari sedari sore tadi untuk berpikir ulang sampai akhirnya kami memutuskan untuk merilis album ini pada malam ini,” ujar Farid kepada PHI pada Senin (15/06) malam lalu.

album kedua FSTVLST di laman situs resmi mereka

Jika kalian berkunjung ke situs resmi mereka, di laman pertama, kalian langsung disuguhkan dengan sembilan lagu yang bisa distreaming bahkan diunduh secara gratis, dengan syarat kalian harus mendaftar untuk mendapatkan NIF (Nomor Induk FSTVST). Sembilan lagu yang ada di album FSTVLST II ini antara lain: “Gas”, “Rupa”, “Vegas”, “Mesin”, “Syarat”, “Telan”, “Hayat”, “Kamis” dan “Opus”.

Tertunda 5 tahun

Ada jeda kurang lebih lima tahun sejak FSTVST mulai merencanakan album baru ini. Vokalis Farid menjelaskan lamanya waktu tersebut terjadi karena proses yang ternyata tidak berjalan mulus.

FSTVLST

“Album sebetulnya sudah selesai satu tahun lalu, namun harus tertunda sampai 2019 dan 2020 ini. Berawal dari ide mengeluarkan satu persatu single sampai kemudian terganjal satu lagu yang terpaksa kami gubah ulang,” ujar Farid.

“Buat saya sendiri, ini (album) adalah sulit untuk diselesaikan, namun ini yang harus kami lakukan,” tambahnya.

Kesibukan masing-masing personil menurut Danish Wisnu Nugraha adalah faktor lain dari tertundanya album ini hingga lima tahun. Sementara gitaris Roby Setiawan menganggap bahwa penggarapan materi menjadi salah satu biang keladinya.

“Album ini sebetulnya didesain sebagai album yang punya materi yang sederhana, dari musik, lirik tapi ya ternyata dari penggarapannya tidak sederhana itu,” ujarnya.

Rilis Fisik dan rilis digital di website

Album terbaru FSTVST ini juga sudah dirilis dalam bentuk bokset CD. Pre-order telah mereka lakukan. Gelombang pertama telah ditutup, sementara gelombang kedua terpaksa ditunda lantaran vendor CD mereka yang terpaksa tutup, libur karena dampak pandemi ini.

ihwal merilis album secara fisik memang sudah menjadi tradisi band ini sejak masih bernama Jenny.

Sesi persiapan menjelang album baru

Di album HITS KITSCH (2014), kita mengampanyekan untuk membeli rilisan fisik dan Hitch Kitsch boleh dibilang sukses. 5 tahun berlalu, kami melihat ada pergeseran prilaku konsumen, temen-temen sudah sudah tidak lagi membeli keping CD untuk didengarkan, melainkan menjadi koleksi, memorabilia, lalu bagaimana mereka mendengarkan musiknya? tentu saja di digital. Akhirnya statemen kita di HITS KITSCH digeser, kita buat membuat web yang bisa memuat lagu-lagu terbaru FSTVLST untuk didengarkan fans,” kata Farid.

Makna album kedua 

Bagi Farid Stevy dan teman-teman personelnya, album FSTVLST II memberikan kesan mendalam.

Waktu masih bernama Jenny

“Kami membayangkan album HITS KITSCH sebagai sebuah anak panah yang kami lontarkan dari busur bernama Jenny dan Manifesto yang ternyata menancap ke siapapun yang mendengarkannya. FSTVLST II adalah anak panah yang sama yang kita pengen puter supaya rasa sakitnya lebih terasa,” jelas Farid.

Di album terbarunya ini, terlihat Farid berusaha ingin bercerita ulang tentang siapa FSTVLST dengan tidak ingin meninggalkan jejak Jenny dan HIT KITSCH.

“Album ini seharusnya eksplorastif namun tetap tidak meninggalkan ciri-ciri yang sudah kami letakkan di Manifesto dan HIT KITSCH,” tutup Farid Stevy

Selamat menikmati album terbaru dari FSTVLST!

______

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Excrowded Menggelorakan Musik di Malang Lewat Album Mini Terbaru

Setelah jeda hampir 2 tahun, Excrowded akhirnya kembali membawa karya baru berupa album mini bertajuk Unite Diversity hari Senin (01/04)   Excrowded beranggotakan Hazbi Azmi (vokal), Gilang Akbar (gitar), Gianni Maldino (bas), dan Rijadli …

Mickmorthy Luncurkan Single Ketiga Berjudul Why Am I Here?

Setelah merilis “Alive” (2021) dan “Greed” (2023), Mickmorthy asal Tangerang Selatan kembali mempersembahkan karya musik terbaru dalam tajuk “Why Am I Here?” hari Jumat (12/04) yang menjadi jembatan mereka menuju penggarapan album.   Mickmorthy …