Jendral Kantjil asal Bekasi mengakhiri Agustus dengan album mini terbaru yang diberi judul Never Ending hari Jumat (30/08). Materi berisikan 6 lagu ini dirasa jadi penanda bahwa kreativitas mereka belum pudar.

Band pop punk yang terbentuk tahun 2002 ini mantap berjalan dengan formasi Gerry (vokal), Phitory (gitar), dan Kenyon (drum) usai kepergian Bos Panjul (bas) dan keluarnya vokalis mereka, JK.

“Ketika proses penggarapan, kendala utamanya ada satu teman kami yang berpulang (Alm. Bos Panjul). Mood kami jadi berantakan dan vokalis JK setelah itu memutuskan untuk keluar, sehingga kami harus membongkar semua track yang sudah di-record untuk mengganti hampir semua chord dan vokal utama,” kata Gerry saat diwawancarai hari Kamis (12/09) via WhatsApp.

Keluarnya JK juga diakui Gerry menjadi kendala karena Jendral Kantjil harus mencoba keluar dari zona nyaman. Meski sulit, ia mengaku hal tersebut membuat proses penggarapan album Never Ending jadi menarik untuk para personel band.

Sebagai salah satu anggota band ternama di Bekasi, Gerry sempat memberikan komentar soal perkembangan skena musik di kotanya. Menurut sang vokalis, setelah era Covid-19 berlalu banyak band baru yang punya hasrat untuk back to the roots.

“Pada mainin 80’s hardcore punk, punk rock, dan segala macam (musik) cutting edge. Sampai akhirnya terbentuk beberapa kolektifan yang saling support, bikin wadah buat mereka manggung senang-senang, dan juga untuk support band luar kota yang lagi tur promo. Seru,” jelasnya.