Band asal Solo, MCPR pernah menyebutkan Romi & The Jahats adalah band punk Indonesia favorit mereka. Selang beberapa bulan dari pernyataan tersebut, kami menerima surat elektronik (17/02) dari Nilai Merah selaku label musik Romi & The Jahats bahwa single baru band ini berjudul “Suaraku” rilis awal Januari 2025.

Belum terlambat untuk menginformasikan karena Romi & The Jahats yang terbentuk 2008 dua tahun terakhir ini memang lagi aktif-aktifnya mengeluarkan karya musik seperti single “Kali Ini”, “Kau Juga Berhak Gembira”, “Y KAIN RI IAMAN LAYA IER” di tahun 2023, serta “Terpujilah” dan “Pelita Di Tanah Lapang” tahun 2024.

Dalam siaran pers, band menyebutkan single “Suaraku” merupakan lagu yang menjadi manifestasi kebebasan berekspresi dan keberanian untuk melangkah ke tempat lain dari sebuah zona kenyamanan yang semu. Lagu ini semacam ajakan bagi siapa saja yang merasa terbungkam untuk berani berdiri dan menyuarakan apa yang di rasa benar oleh setiap individu.

Lirik “Suaraku” mengisahkan seseorang yang memilih untuk melangkah pergi demi menemukan jalannya sendiri. Melalui penggalan yang berbunyi, “Tanganku terbakar karena menggenggam bara, biarlah aku membuka hutanku sendiri”, Romi & The Jahats menggambarkan keberanian untuk meninggalkan zona nyaman dan menghadapi tantangan dengan kepala tegak sebagai individu yang pemberani.

Sang vokalis, Romi Jahat menjelaskan bahwa lagu tersebut lahir dari keresahan terhadap situasi sosial yang semakin menekan kebebasan individu.

“Kita nggak bisa terus-menerus diam. Suara kita adalah senjata, dan lagu ini adalah pengingat kalau kita punya hak untuk bersuara dan keluar dari tempurung kita untuk menemukan halaman yang lebih luas di luar sana,” ungkapnya.

Setelah beredar melalui layanan streaming musik, videoklip sang lagu akhirnya bisa disaksikan melalui kanal YouTube Romi & The Jahats Official sejak tanggal 13 Februari 2025.

Video berdurasi lebih dari 6 menit ini menghadirkan visual rangkuman dokumentasi memori setahun ke belakang para pelaku atau individu-individu yang terlibat langsung dalam proses pembuatan “Suaraku”.