Rosen Muller Angkat Budaya Kota Mataram sebagai Narasi Album Mini Baru
Band hardcore asal Kota Mataram, Rosen Muller resmi meluncurkan album mini kedua bertajuk Quarter Circus Party hari Jumat (13/09). Mereka menawarkan hal baru seperti permainan gitar yang terdengar lebih rock n’ roll di karya musik kali ini.
Rosen Muller yang terbentuk pada 2021 ini beranggotakan Bagus (gitar), Soul (bas), Titan (drum), dan Arik (vokal). Dibantu oleh sang manajer, kami berhasil terhubung dengan beberapa personel untuk membicarakan tentang album Quartet Circus Party.
Menurut Titan, pengerjaan album tersebut memakan waktu satu tahun sejak band mulai menuliskannya sampai selesai. Para personel Rosen Muller mencoba banyak unsur baru yang mencakup budaya Kota Mataram sebagai narasi sang album.
“Tak melulu hanya berkutat dengan tatanan bermusik hardcore punk, kami memasukkan unsur yang jauh dari kaidah struktur maupun aransemen hardcore yang seharusnya. Merespons fenomena-fenomena anak muda abad ini tak mudah untuk direduksi. Relevansi realitaslah yang kami cari saat penggarapan EP ini,” kata Titan hari Selasa (17/09) via WhatsApp.
Bagus pun menambahkan kepergian vokalis mereka sebelumnya yaitu Deka cukup menjadi kendala bagi pembuatan album Quartet Circus Party. Transisi yang berlangsung di band cukup singkat antara pencarian vokalis baru hingga album resmi beredar.
“Kami pun mengontak teman dekat yang satu visi dengan narasi Rosen Muller yaitu Arik. Penyelarasan proses kreatif terjadi secara spontan. Bagi Arik, tidak sulit untuk berbagi kacamata perspektif Rosen Muller. Berangkat dari keresahan yang sama tetap menjadi fundamental kami bersama,” sambut Bagus.
Sebagai member teranyar Rosen Muller, Arik juga berkesempatan untuk menjawab pertanyaan mengenai kondisi skena Lombok, khususnya Kota Mataram saat ini. Basis budaya punk rock yang diusung anak-anak Lombok dirasa Arik menjadi alasan mengapa kondisi di sana sangat erat dengan budaya kolektif dan gotong royong.
“Tidak hanya pelaku musik saja yang menjadi ujung tombak masifnya gotong royong di sini. Teman-teman sastrawan, penulis, hingga penggiat teater pun ikut andil dalam pergerakan di sini,” pungkas Arik.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …
Bising Kota Yogyakarta – Masih Relevan Band Hijrah ke Jakarta Demi Karier?
Setelah Denpasar dan Bandung, Diskusi Bising Kota lanjut ke titik terakhir tahun ini, Yogyakarta. Acara ini berlangsung hari Rabu (07/08) di JRNY Coffee & Records. Dengan tema Masih Relevan Band Hijrah ke Jakarta Demi …