Rumpies, Ketika 5 Penyanyi Perempuan Legenda Bertemu
Apa jadinya jika para penyanyi perempuan legenda di musik Indonesia bersatu dalam satu ruangan dan menyanyi bersama? Hasilnya pasti adalah keajaiban. Ini yang terdengar dalam single “Sinaran”, sebuah single legenda yang juga dinyanyikan oleh empat penyanyi, diva musik tanah air yang tergabung dalam Rumpies, rilis 21 April lalu.
Mereka adalah Vina Panduwinata, Trie Utami, Ita Purnamasari, Memes, dan Yuni Shara, mempopulerkan kembali “Sinaran”, lagu pop yang kali pertama dilantunkan oleh penyanyi pop Malaysia, Sheila Majid, pada tahun 1986. Single ini belum lama dirilis oleh Legenda Musik.
Mengapa “Sinaran” yang dipilih?
Iie (sapaan karib Trie Utami) menuturkan, pilihan lagu tersebut berdasarkan rundingan para personil Rumpies. Kelimanya sepikiran untuk langsung memboyong ciptaan Azlan Abu Hassan dan Johan Nawawi ini ke dapur rekaman. Vina atau Mama Ina, kata Iie, juga mengabarkan berita gembira ini ke Sheila di negeri seberang.
“Itu rembukan ibu-ibu. Ya, namanya juga Rumpies jadi ini hasil rumpiannya, ‘Sinaran’ lucu juga ya. Ini lagu kita jaman dulu,” ujar Iie, mengenai ihwal rencana lagu teranyar Rumpies.
Yang menariknya, Rumpies menggaet Laleilmanino sebagai produser musik di single ini. Trio produser musik dengan personil Anindyo Baskoro (RAN) serta Arya Aditya Ramadhya dan Ilman Ibrahim (Maliq & D’Essentials) dipandang sebagai nama yang cocok untuk menggarap single tersebut.
Awalnnya Ilman merasa ‘terbebani’ sekaligus tertantang dengan proyek baru yang disodorkan. “Sudah banyak orang mengenal lagu ini. Mulai dari awal lini bas sampai ketukan drumnya itu semua sudah seperti tertanam bahwa lagu tersebut adalah “Sinaran”. Jadi buat kami, lagu ini lumayan ‘beban’,” tuturnya.
Salah satu hal yang bakal muncul ketika lagu ini dirilis nanti adalah banyak orang yang akan membandingkan dengan versi aslinya. Tapi, kami yakin bisa mengaransemen Sinaran untuk Rumpies dengan hasil yang baik,” Ilman, menambahkan.
Ini lantas menjadi ‘pekerjaan rumah’ yang cukup berat buat Laleilmanino selain juga lagu ini bakal diisi oleh suara-suara biduanita fenomenal tanah air. Siasat pun dibuat, Laleilmanino menyodorkan dua versi hasil aransemen mereka yang dikerjakan di Organic Records ini. Alhasil, Rumpies memilih aransemen “Sinaran” dengan tempo cepat. Mereka meyakini aransemen ini lebih segar sekaligus dapat mengajak pendengar untuk berdansa bersama tembang ini.
“Kita bikin aransemen yang lebih modern, tapi tidak meninggalkan sisi vintage-nya. Kita ingin penikmat aransemen baru ini untuk berjoget dengan iringan ala disko klasik,” jelas Ilman.
Tak sekadar aransemen biasa, satu dua notasi baru ditambahkan untuk menyegarkan single ini sekaligus sebagai penanda ada Laleilmanino di sana. “Ini adalah new part karena kita butuh sesuatu yang fresh dan kemudian ditambahkan pada akhir lagu,” tambahnya.
Setelah mendengar hasil “Sinaran” versi baru dengan aransemen segar secara komplit, Trie Utami pun salut atas kerja keras Laleilmanino.
“Aransemen terasa lebih baru. Karena yang mengerjakan adalah anak-anak jaman sekarang, jadi mereka merepresentasikan ‘diskonya’ mereka. Saya percaya bahwa musik itu lintas generasi,” papar Iie.
“Sinaran” versi Rumpies, lanjut Iie, merupakan sebuah karya musik yang komplit. Meski telah 36 tahun berlalu sejak kali pertama lagu ini mengudara di berbagai radio maupun toko-toko kaset di Nusantara, “Sinaran” adalah contoh nyata bahwa sebuah karya mampu menembus batas usia. “Karya tidak dibatasi usia. Dunia tidak pernah mengatakan itu,” tegasnya.
Flashback sendikit, Sebagai nama grup, Rumpies sendiri sebetulnya sudah eksis sejak akhir era 80-an dan awal 90an. Grup vokal perempuan ini dulu digawangi oleh 4 orang penyanyi, yaitu: Vina Panduwinata, Malyda, Trie Utami dan Atiek CB. Grup yang awalnya memang didirikan hanya untuk intermezzo, namun nyatanya lagu mereka, “Nurlela” meledak menjadi hit single di tahun 1986 dan sukses menyabet BASF Award di tahun 1990 untuk kategori Album Terlaris Pop Kreatif.
Kini dengan formasi baru, “Sinaran” adalah single ketiga dari grup vokal Rumpies. Sebelumnya mereka merilis single “Ibu” dan “Kasih Putih”. Single “Kasih Putih” sempat meraih penghargaan AMI Awards tahun lalu untuk kategori Karya Produksi Grup Vokal Terbaik.
Jadi, buat kalian yang belum sempat mendengar hit klasik pop Indonesia sekaligus aransemen karya teranyar dari Laleilmanino? Silakan dengarkan sekarang.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …