Sal Priadi Tunjukkan Perubahan di MARKERS AND SUCH

Mar 20, 2022

Semenjak film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas beredar, Sal Priadi bukan lagi hanya dikenal sebagai musisi melainkan aktor. Walau sebenarnya ia tak asing dengan seni berperan di atas panggung musik dalam membawakan lagu-lagunya.

MARKERS AND SUCH adalah sebuah judul baru yang dipersembahkan olehnya sebagai maxi-single yang menghadirkan total tiga lagu “Kita Usahakan Rumah Itu”, “Mesra-mesraannya Kecil-kecilan Dulu”, dan “Lewat Sudah Pukul Dua, Makin Banyak Bicara Kita”.

Tema serta gaya penulisan lirik lagu di maxi-single ini berbeda dari materi yang pernah ia rilis sebelumnya. Sal mempersembahkan cerita pengalaman seputar rumah, anak, dan istri.

Lagu pertama “Kita Usahakan Rumah Itu” merupakan proyeksi rumah impian Sal dan keluarganya. Ini salah satu bukti perubahan gaya Sal dalam menuliskan lirik yang ia sesuaikan dengan penerimaan diri, bahwa ia sudah berubah secara hidup.

“Ketika gue menikah, perasaan gue terasa nyata. Tidak lagi mengawang akan sebuah perasaan seperti penciptaan karya yang terdahulu,” kata Sal dalam siaran pers.

Selain tema rumah, Sal juga menghadirkan nomor “Mesra-mesraannya Kecil-kecilan Dulu” untuk anaknya. Saat rekaman lagu ini Sal sempat tercekat dan menangis karena ia memang sedang merasakan sesuatu seperti yang tertuang di lagu.

“Kalau di karya-karya sebelumnya, gue rekam dengan membalikan lagi perasaan dulunya seperti apa. Sedangkan ini, kali pertama gue menuliskan dan langsung menyanyikan perasaan yang sedang gue rasakan,” ungkapnya.

Keterlibatan sahabatnya, Petra Sihombing di dua lagu tersebut bukan tanpa alasan karena Sal dan Petra mengarungi cerita hidup serupa dalam urusan rumah dan anak. Apa yang dibuat sama Petra disebut Sal, rasanya tidak mengada-ada terutama kedewasaan pemilihan instrumennya.

Masuk ke lagu terakhir, “Lewat Sudah Pukul Dua, Makin Banyak Bicara Kita”. Sal menggaet Mahatamtama Arya Adinegara (Coldiac). Sosok yang disebut teman lama, teman bercerita masalah percintaan. Lagu ini berbicara tentang momen ketika Sal dan istri sering melakukan percakapan hingga pukul dua pagi.

“Gue dan dia (istrinya) itu relatif baru kenal. Lalu kita menikah dan punya anak. Sehingga proses perkenalannya kami lewati di masa ketika kami sudah menikah. Walaupun ketika pacaran, kami sering berbincang hingga larut juga. Lagu ini menangkap momen tersebut,” tutup Sal.

Maxi-single MARKERS AND SUCH bakal dilanjutkan ke bagian kedua dan ketiga dalam PENS dan FLASHDISKS hingga ketiganya ditetapkan sebagai judul album penuh Sal Priadi mendatang. 


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian

Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW.     …