Sambut Album Baru, Pure Wrath Rilis Single Flowers and Walls

Jan 13, 2025

Berjarak hampir 3 tahun sejak perilisan album ketiga Hymn to the Woeful Hearts, Pure Wrath akhirnya meluncurkan karya baru berupa single bertajuk “Flowers and Walls” hari Selasa (07/01).

 

 

Single ini merupakan lagu yang ditulis saat Januaryo Hardy atau akrab disapa Ryo (sosok di balik nama panggung Pure Wrath) membuat ide kreatif untuk album Hymn to the Woeful Hearts, namun baru sempat diedarkan sekarang.

Proses rekaman single “Flowers and Walls” dirasa unik bagi Ryo karena rekan bermusiknya, Yurii Ciel yang menempati posisi drum melakukan rekaman treknya lebih dulu.

“Yurii membangun fondasi sebelum instrumen lainnya dan chant disusun. Pendekatan yang berbeda ini mewakili jembatan kreatif menuju visi album mendatang, baik secara musikal maupun konseptual,” kata Ryo dalam siaran pers.

Sementara untuk penulisan lirik lagu “Flowers and Walls”, Ryo mengadaptasi puisi Wiji Thukul yang ia rasa maknanya sangat dalam.

“Sebuah pengingat yang kuat akan keteguhan di dunia yang membusuk, di mana para maniak kaya secara demokratis dipilih untuk menghancurkan demokrasi itu sendiri,” jelasnya.

Ryo juga mencerminkan sifat hidup yang menekan dan tak terduga dalam klimaks aransemen musik sang lagu. Ia menyebutkan suara perkusi elektronik yang terdengar untuk menggambarkan suasana sesak ketidakpastian dan rintangan yang datang terus-menerus tanpa diketahui.

Riff gitar yang monoton melambangkan rutinitas yang repetitif dan membosankan yang mendefinisikan sebagian besar hidup kita,” tambah Ryo.

Single “Flowers and Walls” adalah penghubung antara album Hymn to the Woeful Hearts dan album terbaru Pure Wrath yang akan datang. Pembuatan sampul album baru nanti memiliki cerita tersendiri. Di mana foto yang dipakai merupakan lorong apartemen yang ia sewa di Bangkok, Thailand 2 tahun lalu. Cahaya di lorong tersebut dirasa melambangkan perjalanan hidup suram namun penuh harapan.

“Pintu-pintu di sepanjang lorong mewakili kejutan tak terduga yang dihadirkan hidup, momen-momen yang dapat menghancurkan kita atau mendukung kita saat kita berjuang untuk bertahan menjalani keberadaan ini. Pintu darurat kebakaran melambangkan pelarian darurat, cara impulsif untuk keluar dari keberadaan, mewakili kemungkinan mengakhiri perjalanan hidup dengan tangan kita sendiri,” tutup Ryo.

Videoklip “Flowers and Walls” dapat disaksikan melalui kanal YouTube Pure Wrath di bawah ini.

 

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Alice Creek Ingin Meramaikan Skena Pop Palembang Lewat Album Penuh Perdana

Band dream pop asal Palembang yang menamakan diri mereka Alice Creek mengawali tahun 2025 dengan peluncuran album penuh perdana berjudul Cerulean Skies hari Jumat (24/01).     Alice Creek digawangi oleh Hill Land (vokal), …

6 Pertanyaan untuk 6 Kolektif DJ di Pulau Bali

Melanjutkan pengumpulan kolektif DJ di berbagai pulau di Indonesia, Pophariini kembali melakukan pencarian. Kali ini kami mencari tau daftar kolektif yang ada di Pulau Bali. Bali dengan berbagai keriaan yang menghiasi klub, beach club, …