Santa Monica dan 10 Tahun Curiouser
Dan perpaduan ini nyata sekali di Curiouser, sebuah kumpulan set audio multi-lapis, dengungan gitar berisik Joseph berpadu dengan suara fairy Anindita melagukan barisan lirik-lirik aneh dibungkus beat meliuk-liuk, amat dinamis, amat kaya. Mendengarkan track seperti “Curiouser and Curiouser” dan “Wanderlust” dengan ketukan-ketukan akrobatik dan pemakaian Moog synthesizer yang ramai dan aransemen sangat kekinian, atau “Fail To Bloom”, nomor wall of noise yang tak satupun band bisa membuat karya indah seperti ini.
Saya jadi tak bisa membayangkan bahwa semua komposisi jenius yang ada album ini telah lahir sepuluh tahun lalu. Mendengarkannya kembali hari ini, saya masih merasakan ketebalan yang belum ada tandingannya di arena pop sampai hari ini.
Saat orang melihat Santa Monica hanyalah sebagai Iyub dan Dita, saya justru melihat unit ini sebagai kolektif musisi-musisi mumpuni: Beben (gitar-kini memperkuat unit noise rock Negative Lovers), Uwie (bass) dan Mala (kibordis – kini tinggal di Singapura), Angga (perkusi) dan Inu (drum – kini dikenal sebagai drummer Trees And The Wild. Kolektif ini bersama dengan roadie-nya telah memberikan kita pertunjukan-pertunjukan menarik sepanjang sejarah panggung, dari PL Fair, Soundrenaline sampai Baybeats di Singapura dan Melody of Life di Bangkok.
Catatan lain yang layak disematkan untuk band ini, bahwa selain musik, kolektif ini mampu menyajikan permainan visual, diantaranya yang cukup mencolok adalah barisan lampu-lampu neon yang berdiri, hampir selalu menjadi ciri khas dekorasi panggung mereka yang selalu malam. Saat band di era itu – mungkin juga hari ini – ketika LED masih jadi kekuatan visual panggung, Santa Monica memberikan sesuatu yang lebih.
Curiouser menjadi relevan pada hari ini mengingat semakin tingginya apresiasi anak muda terhadap grup elektronik yang tengah menjamur saat ini. Menyimak kembali ketebalan sound yang ‘maju pada jamannya’ di album ini membuat saya berani taruhan album ini bakal evergreen.
Apa yang kemudian bisa dipelajari dari band seperti Santa Monica? Tak lain adalah ketekunan. Dari hanya sekadar memilih jenis synthesizer yang pas, nada yang pas, menaruh mikrofon, bermain xylophone hingga membungkus dalam mixing dan mastering serta menyajikannya dalam bentuk pengalaman audio yang bisa menggetarkan hati semua orang, album Curiouser and Curiouser masih yang terdepan, dari satu dasawarsa lalu bahkan sampai hari ini.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …
Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024
Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …