Santamonica Suarakan Perlawanan Perempuan di Single SIN

Jun 20, 2025

Jeda 2 tahun dari perilisan album Reminisce 189, duo elektronik-pop, Santamonica kembali melepas karya terbaru bertajuk “SIN” (12/06).

Tertulis dalam siaran pers, lagu ini diproduseri oleh Joseph Saryuf (Santamonica, Showbiz), yang ditulis pertama kali oleh sang vokalis, Sistine (Anindita Saryuf) pada tahun 2008.

“SIN” adalah lagu yang lahir dari perenungan panjang tentang peran, persepsi, dan tekanan sosial yang selama ini dibebankan kepada perempuan.

“Lagu ini berangkat dari pemikiran tentang bagaimana perempuan sering dilihat sebagai sumber dosa,” jelas Sistine.

Menariknya, lirik lagu yang sudah ditulis lebih dari 15 tahun tersebut justru terasa sangat relevan hari ini. Sistine mengungkapkan bahwa ia sempat teringat pada adegan dalam serial Game of Thrones, saat karakter Daenerys Targaryen akhirnya meledak dan membakar kota.

“Bertahun-tahun setelah lagu ini ditulis, saya menonton adegan Daenerys membakar kota dalam Game of Thrones. Meski konteksnya berbeda, ada sesuatu yang menggetarkan. Kemarahan yang terpendam, rasa diremehkan, lalu tiba-tiba dianggap sebagai ancaman—semua itu mencerminkan emosi yang saya tulis di lagu ini,” lanjut Sistine.

Cerita visual sang lagu juga tak kalah menarik. Sampulnya merupakan foto yang diambil pada tahun 2015, saat Santamonica tengah vakum.

Dalam kolaborasi dengan fotografer Ifan Hartanto dan label mode Tangan, Sistine menjadi bagian dari proyek interpretasi visual koleksi perdana Tangan. Meski awalnya tak direncanakan untuk menjadi bagian dari rilisan musik, foto ini kini terasa seperti potongan yang akhirnya kembali pada tempatnya.

Untuk menegaskan makna lagunya, Santamonica juga merilis video musik “SIN” yang minimalis namun sarat simbol. Dalam video ini, Sistine dan Joseph tampil dalam sebuah kotak kaca seperti diorama museum. Mereka memainkan synthesizer vintage di tengah sorotan cahaya warna-warni dan proyeksi visual yang menggambarkan mitologi, feminitas, dan bentuk-bentuk perlawanan diam demi menciptakan suasana seperti sebuah ritual yang terperangkap dalam waktu.

Kostum yang dikenakan dalam video ini pun bukan sekadar estetika. Sistine dan Joseph mengenakan busana couture dari koleksi Redemption karya desainer Harry Halim, perhiasan kustom dari Galuh Anindita (Mahija), serta aksesoris wajah dari maestro Rinaldy Yunardi. Semuanya berperan membentuk narasi visual yang memperkuat kedalaman tema yang diusung lagu “SIN”.

Rilis sebagai bagian dari perjalanan menuju album terbaru mereka, Wunderkammer, lagu “SIN” menjadi pembuka yang kuat atas arah musikal Santamonica ke depan.

 

 

Penulis
Raihan Adianta
Pengen jadi orang sukses sisanya jadi DJ keliling.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Larkin Asal Karawang Lepas Single Perdana Term

Band alternatif asal Karawang, Larkin resmi melepas karya perdana dalam bentuk single bertajuk “Term” hari Jumat (13/06). Di single ini, mereka merepresentasikan perpaduan harmoni dream pop dan keliaran indie rock untuk musik yang dibawakan. …

Produser Musik Elektronik Jambi, Kevin Khosiyi Rilis Underground

Produser musik elektronik asal Jambi, Kevin Khosiyi resmi melepas single “Underground” hari Jumat (20/06). Lagu ini dirilis bersama Lemon Drops Records sebagai label naungan dan akan tersedia secara global melalui berbagai platform digital.   …