Band rock alternatif asal Depok yang menamakan diri SASVATA menandai kemunculan mereka lewat album mini berjudul SOLFEGGIO hari Kamis (24/04). Secara musikal, SASVATA mencoba menggabungkan ambience dengan distorsi dan dibalut dengan lirik-lirik lagu yang relevan dengan para pendengar.

SASVATA beranggotakan Inan (vokal), Abib (gitar), Yoga (gitar), Satura (bas), dan Putra (drum) terbentuk di pertengahan tahun 2024. Kami sempat menghubungi Abib hari Selasa (29/04) via aplikasi percakapan untuk disambungkan dengan rekan-rekan SASVATA yang lain. 

Dalam perbincangan ini, Inan mengatakan kalau sebagai penulis lirik, ia ingin menyampaikan perasaan secara jujur karena itu adalah hal yang menyenangkan. Sang vokalis merasa bahwa masih banyak orang yang tidak berani mengungkapkan apa yang mereka rasakan secara terang-terangan, apalagi jika hal yang sensitif.

“SASVATA memiliki harapan dapat mengajak para pendengarnya untuk merasakan dan bebas mengekspresikan dirinya. Karena sejatinya perasaan itu layak untuk dirayakan, bukan disembunyikan,” kata Inan.

Abib, Yoga, Satura, dan Putra sepakat bahwa lirik-lirik yang diciptakan Inan berhasil menyatu ke dalam musik penuh distorsi dan suasana yang dibangun untuk album SOLFEGGIO ini. 

Abib menutup sesi wawancara dengan sedikit bercerita mengenai pergerakan musik di Depok. Sang gitaris mengatakan, selain banyak gigs, musisi di sana juga sudah cukup aware bermedia sosial.

“Sudah banyak musisi-musisi yang membuat konten live session untuk mempromosikan karya melalui media sosial band mereka,” tutup Abib.