Seek Six Sick Merilis Album Terbarunya, Nothing Perfect Noise

Aug 19, 2017

 

Unit musik rock eksperimental asal Jogja, Seek Six Sick merilis album barunya yang berjudul Nothing Perfect Noise. Ini adalah album kompilasi pertama mereka setelah mereka absen membuat album sejak 2009.

Adalah Rooftopsound records, label rekaman asal Jakarta yang didirikan oleh Aghi Narottama dan Ronal Surapradja yang merilis karya-karya dari Seek Six Sick ini dan mengumpul dan menyatukannya dalam bentuk album. Adapun Rooftopsoundrecs dikenal karena album-album dari Aimee Saras juga Sore untuk album Los Skut Leboys.

Sebagian besar track di album ini berisi karya rekam mereka dari 3 volume album pertama mereka, yaitu dari volume 1 (2000), volume 2 (2005) dan volume 3 (2006). Selain materi rekaman lama yang dimastering ulang, ada dua rekaman baru yang diperkenalkan Seek Sick Six di album ini masing-masing adalah “Pelangi” dan “You And Me”.

Terbentuk tahun 1999, Seek Six Sick lahir dari pertemanan antara dua musisi, Soni Irawan dan Jimmy Mahardikha yang sepakat ingin membuat satu unit rock eksperimental. Raungan feedback dan bisingnya gitar serta drum repetitif menjadi ciri khas musik mereka ditambah puisi-puisi dari dari Suparyanto Gatot a.k.a Bofag, corong lirik band ini. Karena begitu cair dan eksperimental musik mereka hingga orang dan media banyak menafsirkan musik mereka yang dipengaruhi banyak elemen dari krautrock, psychedelic, cosmic music dan lain sebagainya.

foto: dok. istimewa

____

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

Setelah 7 Tahun, Risky Summerbee & The Honeythief Kembali Rilis Karya Anyar

Setelah beristirahat 7 tahun, Risky Summerbee & The Honeythief asal Jogja akhirnya resmi kembali lewat single anyar bertajuk “Perennial” hari Minggu (21/04). Lagu ini merupakan karya pembuka untuk album mini terbaru yang mereka jadwalkan …

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang