Sekilas Sekelebat 2022 dalam Kancah Musik Makassar
Saya membuka tulisan ini dengan mengangkat betapa Makassar menjadi salah satu kota dengan gelaran musik paling aktif di Indonesia. Jelas saja, sedari Januari hingga Desember telah banyak fast-fest-fast-fest yang diadakan, berikut nama-nama artis dan musisi top Nasional. Nama-nama artis atau grup musik tertentu bahkan ada yang mampir manggung ke Makassar sampai dua atau tiga minggu sekali.
Ya, gelaran musik mulai dari gigs, festival, sampai konser tunggal menjadi seaktif itu di Makassar pasca pandemi. Tidak dipungkiri juga bahwa tidak sedikit pula event yang zonk; karena diundur, izin tidak keluar, bahkan dibatalkan. Tahun ini menjadi tahun yang asik, terlebih bagi yang kebagian jatah panggung di gelaran fast-fest-fast-fest yang sebulan bisa sampai empat kali digelar.
Melihat ramainya gelaran musik di Makassar, ada yang berubah dari pola komunikasi yang dilakukan oleh beberapa grup musik yang mata batinnya terbuka. Rispek setinggi-tingginya bagi Kapal Udara, Natinson, Dvy, Frontxside, Beijing Connection, Visiun, Risingroad, Phinisi East Kingdom.
Tidak ketinggalan pula dari kancah elektronik dan sekitarnya yang kurang lebih bisa diwakili oleh Fian Rynaldy, Ajin (beserta kolektif Native+Sounds), Austyn, Fictive Order, Ambiverbs. Oh, tidak lupa gerombolan pemandu karaoke yang masih menjadi alternatif hiburan di 2022.
Kembali ke bagaimana pola komunikasi berubah jelas menunjukkan bagaimana keseriusan untuk memperlebar jangkauan pendengar dan pasar baru. Jelas nama-nama di atas belum seberapa.
Beruntungnya, kota yang (dipaksa) besar seperti Makassar punya OG Avamato, Grill Dg. Lopo, Anikonik, The Routers, Blumontana, Kawan Pencerita, Anspent, Yanamja, kolektif Standup Indo Makassar, yang memberikan lebih banyak opsi hiburan dengan beragam karakter yang tentu layak untuk digali lebih lanjut.
Tahun ini pula giat zine mulai kembali bergeliat. Katakanlah seperti Thanksgiving yang diinisiasi oleh Auswitch & Vandley Store dan Liburanhiburan, juga RIC Zine yang dirilis kala perayaan ke-13 tahun Rock In Celebes. Saat semua serba digital, hal akar rumput seperti ini tentu tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Saya percaya, zine tidak akan mati. Semua yang tidak hanya terekam, namun tertulis tak pernah mati. Hanya kurang terdeteksi radar saja. Hehe.
Saking banyaknya yang terjadi di kota ini, terlebih untuk urusan musik, silakan ikuti PinkMic, Throne Media, Milisi.id, dan Pmancar. Jika cukup rajin untuk scroll dan membaca tipis-tipis, di sana kamu akan mendapatkan banyak berita yang biasanya didominasi oleh event dan rilisan. Tapi setelah ditinjau lagi, ada beragam tulisan ringan yang bisa kamu akses dari keempat media di atas. Setidaknya empat media lokal dulu ya…
Mulai dari era pandemi yang serba virtual, dan kini akhirnya kembali ke kebiasaan yang semestinya, Makassar tergolong kota dengan pelaku dalam kancah musik setempat yang bisa beradaptasi. Mumpung berada dalam universe Pophariini kurang afdol jika tidak menyebutkan album apa saja yang mantap jiwa untuk teman-teman dengarkan.
Maka dari itu saya mau memulai dengan album Jelajah milik Soleluna, kemudian Mesin yang dilepas Hestraight, lalu Cries of the World dari Unremains, ada juga Kapal Udara yang meluncurkan Suakajiwa.
Rasanya, apa yang terjadi di Makassar, tidak begitu jauh berbeda dengan kota-kota lainnya. Percakapan entah dari coffee shop, distro, kost atau rumah teman, akan selalu menemukan muaranya; entah hanya menjadi wacana, atau menjadi realita. Tidak ada yang tahu, kecuali diusahakan.
Sejauh mata membaca, hanya keriaan yang tertulis. Demikian pula harapan untuk tahun depan; semoga beragam hal baik menghampiri setiap kita baik pelaku, atau pengamat ‘skena’. Tidak termasuk polisi skena. Hehe…
Penulis: Brandon Hilton Rogue. Penulis musiman, musisi dadakan, pseudo-metropolitan. Individu (nyaris) merdeka yang menjaga kewarasan dengan berbagai macam geliat nafsu neraka. Selebihnya di IG: @brandonhiltoncavalera
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …
Di Balik Panggung Jazz Goes To Campus 2024
Hujan deras di Minggu siang tak menghalangi saya menuju gelaran Jazz Goes To Campus (JGTC) edisi ke-47 yang digelar di FEB UI Campus Ground, Depok pada Minggu (17/11). Bermodalkan mengendarai motor serta jas hujan …