Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana

Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu.
View this post on Instagram
Selat Malaka yang terbentuk tahun 2014 ini beranggotakan Albert (vokal), Leo (gitar), Jose (drum), dan Ary (bas).
Pophariini mengirimkan pesan ke akun Instagram band hari Kamis (21/11) untuk wawancara, yang berlanjut ke WhatsApp. Pertanyaan-pertanyaan kami dijawab oleh Albert dan Jose.
Albert mengungkapkan bahwa topik yang diangkat Selat Malaka untuk album berisi 8 trek ini merupakan hal-hal yang jarang dibahas, namun sering direnungkan banyak orang.
“Pada akhirnya semua lagu pada album ini bisa dimaknai dengan berbeda-beda. Kami tidak membatasi pemaknaan terhadap karya ini dan justru berharap peradaban yang mendengarkan album ini bisa menikmati dengan caranya masing-masing,” kata Albert.
Dalam hal penerimaan musik, Albert memiliki pandangan yang cukup berbeda dari biasanya. Ia sadar betul bahwa materi yang ditawarkan Selat Malaka di album ini tidak untuk pasar pendengar yang umum.
“Kami lebih ingin lagu-lagu ini dinikmati oleh orang-orang yang memang menyukai gaya bermusik Selat Malaka ketimbang membombardir album ini dengan promosi di mana-mana,” tegas Albert.
Mengenai perkembangan musik di Medan sebagai kota asal Selat Malaka, Jose menyampaikan kualitas produksi band-band di sana semakin baik. Perkembangan ini ia rasa bisa membuat para musisi Medan bisa lebih terdengar lagi di kota-kota lainnya.
“Jadi gak ada cerita kalau sekarang musisi bergerak dari Medan gak bisa jangkau daerah-daerah lain. Dengan membuat produksi musik yang berkualitas, kebisingan di kota Medan akan lekas menjemput penikmatnya dari daerah lain,” tutup Jose penuh semangat.

Eksplor konten lain Pophariini
Ulasan Album Komunal Nostalgia: Curahan Hati Para Raja Metal
Sebagai orang yang hanya menyukai album mini Komando Badai Api dari sisi artwork sampulnya saja, kehadiran album terbaru mereka, Nostalgia jadi harapan untuk mengembalikan apresiasi saya kepada musik band heavy metal kawakan ini. Citra …
Menyiasati Ruang Alternatif sebagai Venue di Kota Medan
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, intensitas pertunjukan musik di Kota Medan dan sekitarnya cukup tinggi. Satu minggu satu acara, terkadang lebih, mulai dari skala underground sampai festival. Saya sendiri cukup sering berkunjung ke …