Semangat Awal Bermusik Pamungkas Tumbuh di Album Hardcore Romance

Berjarak 2 tahun sejak perilisan album Birdy, Pamungkas lanjut merilis album kelimanya bertajuk Hardcore Romance hari Rabu (21/08). Karya musik ini dirasa menjadi penanda penting karier bermusik sang solois karena mengembalikan semangat awal bermusiknya sejak perilisan album perdana Walk The Talk.
“Gue selalu bilang ke tim, kita mulai dari nol lagi. Jangan berpikir bahwa kemarin enak, kemarin sudah sampai ‘sini’, sampai ‘sana.’ Gue berpikir sekarang goal-nya supaya bisa berkarya terus,” kata Pamungkas dalam siaran pers.
Album Hardcore Romance merupakan wujud proses pengendapan perasaan Pamungkas dari momen-momen dalam hidupnya. Meski begitu, ia berusaha tetap menampilkan perspektif yang positif walaupun terinspirasi dari pengalaman buruk.
Pamungkas menjelaskan, bahwa jika pendengar mengikuti karya-karyanya dari album perdana maka akan terasa pertumbuhan dan perbedaan perspektif dari penulisan lirik sampai pemilihan nada dan akor.
“Di album kelima, Hardcore Romance ini adalah sebuah proses gue tumbuh untuk memaknai pindahnya menjadi melamban di era yang serba cepat. Somehow it balance me out as a person dan membuat gue jauh lebih bahagia dan nyenyak tidurnya, walaupun tetap banyak pikiran,” ujar Pamungkas mendeskripsikan album terbarunya.
Salah satu bertajuk “Fight Some More” dipilih oleh sang solois sebagai trek fokus album Hardcore Romance. Lagu ini tercipta dari buah pemikiran Pamungkas untuk membangun pondasi baru. Mengaku sebagai orang optimis, namun terkadang ia masih kerap meragukan diri sendiri.
“Tetapi pada akhirnya gue melawan keraguan itu dengan percaya dan optimis, dan lagu ini seperti wujud dari sikap gue, ‘Ayo kita coba lagi, fight some more,’” ungkapnya.
Dalam mengerjakan seluruh trek di album ini, Pamungkas nyaris mengerjakan semuanya seorang diri, dari merekam semua instrumen sampai mixing. Keterlibatan orang lain di album ini adalah mastering yang melibatkan Rhesa Aditya dan isian drum dari sang kakak, Raden Rohan, dalam trek “Putus”.
Pamungkas juga melakukan eksplorasi gitar elektrik dalam album ini. Di beberapa trek ia menggunakan gitar Fender Stratocaster yang ia rasa bisa menghadirkan nuansa “hardcore”, namun masih terasa sisi romantisnya.

Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Arman Harjo Asal Jogja Rilis Single Mawut bersama GFRN
Rapper asal Yogyakarta, Arman Harjo menancapkan eksistensinya kembali lewat single terbaru, “Mawut” (07/02). Dalam siaran pers, Arman menggandeng produser musik multitafsir, GFRN alias Achmad Gufron untuk meramu paduan beat koplo dengan flow …
SEDUH Asal Pekanbaru Kembali dengan Single HANG
Sempat hiatus dalam beberapa tahun ke belakang, grup musik pop balada asal Pekanbaru, SEDUH kembali dengan single “HANG” (10/02). SEDUH beranggotakan Bims (vokal), Franky (gitar), Mido (gitar), Bobby (gitar), Affan (bas), Yudi …