Semaraknya Net Audio Festival 3.0

Ribuan orang berdesakan di malam pembukaan Indonesia Netaudio Festival 3.0, sebuah festival yang menghadirkan kolaborasi antara musik, pagelaran budaya dan media yang digelar Sabtu (18/08/2018) lalu di komplek Jogja National Museum, Yogyakarta.
Sejak jam 11 siang sampai malam, penonton tak henti-hentinya datang dari seluruh penjuru, mereka umumnya datang dari kalangan anak muda, pelajar dan mahasiswa, juga kalangan umum, tak terkecuali turis-turis mancanegara yang penasaran.

Pameran Seni Rupa di Indonesia Netaudio Festival / dok. INF
Festival semacam ini bukan yang sekali diadakan. Ini adalah perhelatan kesekian kalinya sejak pertama kali digelar tahun 2012 di Jogja dan 2014 di Bandung. Hanya saja, festival tersebut masih berjudul Indonesia Netlabel Union.
Serangkaian acara digelar pada hari Pembukaan festival, dari konser musik yang menampilkan banyak musisi, dari Hifana [JP] x Antirender, Senyawa, Bottlesmoker, dan masih banyak lagi.

Penampilan Hifana di panggung Indonesia Netaudio Festival / dok. INF
Ada juga pameran seni rupa bertajuk “Internet of (No)Things: Ubiquitous Networking and Artistic Intervention” yang menampiulkan beberapa seniman dari Indonesia dan Jepang. Ada juga diskusi menarik bertajuk Memetakan Arus Bawah yang menampilkan pembicara-pembicara yang kompeten di bidangnya.

Sesi diskusi di Indonesia Netaudio Festival / dok. INF
Festival ini masih akan berlangsung sampai hari ini, jam 3 nanti akan ada legenda dance/elektronik Indonesia era 90an yaitu Barakatak, Silampukau sampai Om Leo Berkaraoke. Sementara itu bakal ada acara Lokakarya yang bertema Fermentasi dan Minuman. Di acara itu bakal ada demo membuat minuman fermentasi buah-buahan. Wah, menarik kan?

Penampilan duo eksperimental, Senyawa / dok. INF
Indonesia Netaudio Festival 3.0 ini diselenggarakan berkat kerja sama antara Indonesia Netaudio Forum bersama Asia Center – Japan Foundation.
Bagi yang mau extend liburan di Jogja, kalian masih bisa menyaksikan pameran seni rupa Indonesia Netaudio Festival 3.0 yang digelar secara gratis selama 10 hari kedepan pada 18-28 Agustus di Jogja National Museum.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Venue-venue Musik di Tengah Sengkarut Ruang Ekspresi Semarang
Terbit-tenggelam. Kira-kira itu frasa yang bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi venue musik di Semarang, terkhusus yang berskala mikro-menengah. Sepanjang 2022-2024, banyak ruang yang sering dijadikan venue bertumbangan di Semarang. Seven Bar & Longue, Madaz …
Mengenang Album Kompilasi Pop Hari Ini di Usia Sewindu Pophariini
Tepat sebulan yang lalu, Pophariini genap berusia satu windu sejak lahir 17 Januari 2017 sebagai media musik online. Mungkin banyak yang belum mengetahui, Pophariini sebelumnya merupakan album kompilasi yang dirilis oleh Organic Records, label …