Serunya Java Jazz Festival Tahun Kelima Belas

Mar 6, 2019

Java Jazz Festival sukses digelar pada tanggal 1-3 Maret 2019 di JIExpo Kemayoran. Seperti temanya, Music Unites Us All, festival yang sudah memasuki usia kelima belas ini tak hanya menghadirkan musisi-musisi bergenre jazz. Panggung utamanya diisi pertunjukan spesial dari penyanyi R&B H.E.R., penyanyi pop Raveena, dan band rock era 70-an Toto.

Usaha pawang untuk menghentikan hujan selalu gagal selama tiga hari berturut-turut. Namun, hal tersebut tidak mengurangi semangat para pecinta musik untuk tetap bisa menikmati tontonan. Hari pertama panggung Hall B2 menghadirkan aksi Barry Likumahuwa. Ia memberikan penghormatan kepada pemain trompet asal Amerika mendiang Roy Hargrove.

Barry Likumahuwa & friends / foto: Pohan.

Di panggung yang lain ada Diaa, supergrup yang beranggota Aqi Singgih, Audrey Singgih, Vega Antares Setianegara, dan Setiagiri Agung turut ambil bagian. Sementara Parkdrive mengambil kesempatan untuk bangkit kembali setelah vakum sekian lama.

Diaa / foto: Pohan.

Hari kedua JJF sedikit lebih ramai dari hari pertama. Penyanyi sekaligus pianis asal Malang, Christabel Annora membuka Lobby Stage.

Si cantik Christabel Annora / foto: Pohan

Di panggung yang lain Yura Yunita terharu detik membawakan lagu “Merakit” yang ditemani empat teman-teman difabel. Kemeriahan pun lengkap dengan aksi Indra Aziz for Good serta Yamaha Music Project.

MAD x LALA / foto: pohan

Tidak terasa sampai di hari terakhirnya, pada sore hari Delia mantan personel Ecoutez cukup ramai ditonton. Ia membawakan lagu-lagu cover serta lagu Ecoutez. MALIQ & D’Essentials yang membuka pangggung Hall A3 menggaet Lala Karmela untuk berkolaborasi. Setelah hujan deras tak henti, suara Danilla menghangatkan penonton di Stage Bus.

Danilla / foto: Pohan

Kehadiran Java Jazz ini terbukti selalu menjadi tempat bagi musik dan musisi Indonesia memperkenalkan karya mereka pada dunia internasional, serta perkenalan musik dan musisi internasional kepada pecinta musik di Tanah Air.

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47