Shena Malsiana – Fragmen
Ketika orang-orang mengenalnya dari ajang pencarian bakat 9 tahun lalu, saya baru mencari tau Shena Malsiana lebih lanjut begitu ingin mengetikkan Review album ini.
Saya memutuskan untuk menonton ulang beberapa rekaman video aksinya di kanal YouTube. Ia pernah membawakan ulang lagu-lagu milik band atau musisi lain. Di antaranya, “Creep”, “Pacarku Lima Langkah”, “Fool That I Am”, “Locked out of Heaven”, dan semuanya mengesankan.
Menyimak kembali catatan perjalanannya, Shena yang tereleminasi dari panggung kontes bernyanyi sempat melewati jeda yang cukup lama. Hingga ia mengeluarkan single “What Do You Need” di tahun 2017.
Awal bulan Desember ini adalah momen spesial bagi Shena. Single yang satu per satu diluncurkan sejak 2019 berlabuh di satu album penuh yang ia beri nama Fragmen berisi total sembilan lagu.
Shena memulai rangkaian cerita dengan “Yang Berlalu”. Lagu ini terdengar gelisah. Entah karena bunyi bas yang pekat atau ia sengaja ingin memberi sinyal yang sendu tentang isi albumnya.
Tak hanya di nomor pembuka, Shena juga melakukan improvisasi vokal untuk nomor selanjutnya “Berhenti Bicara”. Iringan gitar yang manis seakan mewakili segala tanya hati.
Seperti judulnya “Lagu Marah”, nomor ketiga di album ini menghadirkan bunyi yang menggebu-gebu. Vokal Shena pun menunjukkan amarah itu. Tanpa melihat wajahnya bernyanyi, saya ikut terbawa merasakan segalanya.
Meninggalkan satu per satu ketukan dari lagu-lagu yang sebelumnya, “Terlalu Ikhlas Untuk Kau Sakiti” menjadi nomor yang berbeda. Lagu yang hanya diiringi piano akustik dan violin ini membuat keadaan patah hati semakin terdengar jelas.
Perlakuan yang tidak mengenakkan dari seseorang malah disambut dengan kemerduan oleh Shena lewat lagu “Tidak Penting”. Kalau saja bersabar itu memang ada batasnya. Lagu ini mungkin tidak akan tercipta, karena perlu diakui bahwa menerima kenyataan tak pernah semudah mengatakannya.
Tak pernah ada jaminan untuk selalu bahagia karena cinta. Lagu “Arti Cinta” yang puitis seperti proses meyakinkan diri. Sementara “Melawan Awan” seketika membuat batin terenyuh untuk menghadapi sebuah penerimaan dalam hidup.
Shena tulus dalam menyampaikan segala hal, ini tertuang pula di nomor selanjutnya “Peran”. Lagu yang terasa kelam di awal, ternyata memiliki semangat berbeda begitu masuk setiap reffrain-nya. Bukti terakhir dari perasaan-perasaan yang runtuh terpaksa berhenti di nomor penutup “Nelangsa”.
Meskipun bukan selera saya, album ini membuktikan keberadaan seorang penyanyi yang luar biasa. Lagu-lagu Shena mendekati sempurna dalam menggambarkan fragmen cerita hidup yang perlu diikhlaskan. Semoga inspirasi yang baru mendatang, ia lebih bahagia.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024
Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …