Sierra in Space Asal Magelang Melepas Single Nothing

Jan 25, 2024

Band shoegaze asal Magelang, Sierra in Space merilis single baru “Nothing” hari Jumat (19/01). Sebelumnya, mereka mengawali karier dengan melepas single berjudul “CHLOE” di akhir Desember lalu.

 

Sierra in Space yang terbentuk di tahun 2023 ini beranggota Innadra .W. (vokal, gitar), Aldvvnhandy (gitar), Raafian (bas, vokal), dan Samuel Belva (drum).

Berbicara tentang single pertama “CHLOE” maupun yang terbaru “Nothing”, mereka menyebut dua karya ini adalah eksperimen untuk mencapai suasana yang keruh atau bentuk mengekspresikan emosi yang disalurkan melalui nada dalam mengasilkan gema yang mewakili keresahan.

Saat ditanya soal penamaan band, Sierra in Space punya cerita tersendiri. Awalnya, Handy dan Belva menyarankan untuk menggunakan nama Sierra’s Amory karena teringat sampul album Delaware milik band indie rock Amerika Drop Nineteens.

Sampul album Delaware

 

Sementara Raafi terpikir nama Space Trooper, dan Innad yang saat itu sedang menggunakan kaus Alice in Chains akhirnya menggabungkan saran dari rekan-rekannya hingga muncul ide Sierra in Space.

Tak hanya menjelaskan soal perjalanan menemukan nama untuk band, Sierra in Space yang diwakili Raafi mengutarakan kesan mereka memainkan genre shoegaze.

“Awal mula main musik di band itu rasanya kayak sekolah, banyak PR dan hapalan. Tapi beda pas main shoegaze, terutama pegang bass di Sierra in Space. Rasanya jariku jalan sendiri, ga perlu hapal banyak. Cukup dengerin riff sekali dua kali, langsung dapet bass yang aku pengen,” kata Raafi kepada Pophariini (25/01).

Handy menambahkan, shoegaze seolah mengajak alam bawah sadar untuk bermain dengan kegalauan.

“Terkadang juga mengajak pendengarnya untuk membunuh dirinya sendiri [tertawa]. Ngena banget sih instrumen musik dan liriknya. Membaca aliran musik ini dengan mendengarkan suara-suara yang dihasilkan, kami bisa mendapat sebuah pengertian bahwa antara kebahagiaan dan kesedihan bisa bertemu pada satu titik, dan shoegaze menjadi titik temu antara dua perasaan yang kontradiktif tersebut,” ungkap Handy.

Di kota asal mereka, hardcore menjadi genre yang terbilang mendominasi. Menurut Raafi sebagai pemain bas, genre yang diusung bandnya menambah keberagaman yang diharapkan bisa memberikan nuansa baru dan memperkaya scene musik di kota mereka.

Setelah mengantongi dua single, Sierra in Space siap melepas kaset Februari 2024 berisi kedua lagu tersebut ditambah 1 lagu baru, yang memang tidak tersedia di layanan streaming musik.

“Tujuan utama kami adalah melestarikan musik analog dan mencari tau apakah masih diminati oleh anak muda di kota kami. Penasaran dengan single yang eksklusif di kaset, kami ingin melihat respons dari pendengar,” tutup Raafi.

 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …