Sierra in Space Asal Magelang Melepas Single Nothing

Band shoegaze asal Magelang, Sierra in Space merilis single baru “Nothing” hari Jumat (19/01). Sebelumnya, mereka mengawali karier dengan melepas single berjudul “CHLOE” di akhir Desember lalu.
Sierra in Space yang terbentuk di tahun 2023 ini beranggota Innadra .W. (vokal, gitar), Aldvvnhandy (gitar), Raafian (bas, vokal), dan Samuel Belva (drum).
Berbicara tentang single pertama “CHLOE” maupun yang terbaru “Nothing”, mereka menyebut dua karya ini adalah eksperimen untuk mencapai suasana yang keruh atau bentuk mengekspresikan emosi yang disalurkan melalui nada dalam mengasilkan gema yang mewakili keresahan.
Saat ditanya soal penamaan band, Sierra in Space punya cerita tersendiri. Awalnya, Handy dan Belva menyarankan untuk menggunakan nama Sierra’s Amory karena teringat sampul album Delaware milik band indie rock Amerika Drop Nineteens.

Sampul album Delaware
Sementara Raafi terpikir nama Space Trooper, dan Innad yang saat itu sedang menggunakan kaus Alice in Chains akhirnya menggabungkan saran dari rekan-rekannya hingga muncul ide Sierra in Space.
Tak hanya menjelaskan soal perjalanan menemukan nama untuk band, Sierra in Space yang diwakili Raafi mengutarakan kesan mereka memainkan genre shoegaze.
“Awal mula main musik di band itu rasanya kayak sekolah, banyak PR dan hapalan. Tapi beda pas main shoegaze, terutama pegang bass di Sierra in Space. Rasanya jariku jalan sendiri, ga perlu hapal banyak. Cukup dengerin riff sekali dua kali, langsung dapet bass yang aku pengen,” kata Raafi kepada Pophariini (25/01).
Handy menambahkan, shoegaze seolah mengajak alam bawah sadar untuk bermain dengan kegalauan.
“Terkadang juga mengajak pendengarnya untuk membunuh dirinya sendiri [tertawa]. Ngena banget sih instrumen musik dan liriknya. Membaca aliran musik ini dengan mendengarkan suara-suara yang dihasilkan, kami bisa mendapat sebuah pengertian bahwa antara kebahagiaan dan kesedihan bisa bertemu pada satu titik, dan shoegaze menjadi titik temu antara dua perasaan yang kontradiktif tersebut,” ungkap Handy.
Di kota asal mereka, hardcore menjadi genre yang terbilang mendominasi. Menurut Raafi sebagai pemain bas, genre yang diusung bandnya menambah keberagaman yang diharapkan bisa memberikan nuansa baru dan memperkaya scene musik di kota mereka.
Setelah mengantongi dua single, Sierra in Space siap melepas kaset Februari 2024 berisi kedua lagu tersebut ditambah 1 lagu baru, yang memang tidak tersedia di layanan streaming musik.
“Tujuan utama kami adalah melestarikan musik analog dan mencari tau apakah masih diminati oleh anak muda di kota kami. Penasaran dengan single yang eksklusif di kaset, kami ingin melihat respons dari pendengar,” tutup Raafi.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Kuliner Berbagai Kota Pilihan Perunggu
Dalam sebuah acara Februari 2025 lalu di bilangan Jakarta Pusat, kami berkesempatan menemui Perunggu yang saat itu hadir sebagai salah satu penampil. Di momen tersebut kami berbincang mulai dari persiapan album kedua sampai topik …
Kenny Gabriel Rilis Album Mini Terbaru Berjudul Game For Two
Pasca merilis single kolaborasi “Where Do We Go” bareng Farrel Hilal pada Mei 2024, Kenny Gabriel akhirnya mengeluarkan album mini terbaru bertajuk Game For Two (21/03), yang juga menampilkan single kolaborasi tersebut di daftar …