Single Baru Voice of Baceprot, Nomor 2 Di Metal Hammer Inggris

May 22, 2023

Trio rock Indonesia Voice of Baceprot (VOB) menyuarakan dampak negatif dari perubahan iklim di kampung halaman mereka dan sekitarnya dalam single baru yang meledak-ledak. Bertajuk “The Enemy of Earth Is You” yang baru dirilis 18 Mei lalu ini juga mendapat kehormatan ketika didapuk dalam 10 daftar  lagu metal terbaik oleh majalah metal, Metal Hammer pada 20 Mei.

Dari polling yang baru dibuka 20 Mei kemarin, single terbaru VOB ini berada di posisi nomor 2 dalam jumlah polling (25,79%) di bawah single terbaru Ghost. VOB mengalahkan 8 lagu metal lainnya, termasuk single terbaru dari Corey Taylor, vokalis Slipknot.

hasil polling Metal Hammer per hari ini, Senin (22 Mei)

Tema lingkungan dari single “The Enemy of Earth Is You” dilatarbelakangi dari riset mereka tentang bencana alam yang terjadi di Indonesia dari kurun waktu 2016 silam, salah satunya adalah banjir bandang yang melanda Kabupaten Garut, tidak jauh dari tempat mereka.

Meski tidak terkena  berdampak secara langsung, banjir bandang tersebut secara emosional berdampak pada para anggota trio rock Voice Of Baceprot (VOB). Lahir dan dibesarkan di sebuah desa kecil bernama Singajaya, yang terletak di kaki gunung di salah satu sudut Garut, berita tersebut membuat mereka sangat terkejut.

Dalam wawancara sebelumnya, vokalis/gitaris Marsya, bassis Widi, dan drummer Sitti selalu menyatakan kecintaan mereka pada kampung halaman dan menyebutkan kenangan terindah mereka akan keindahan dan kesederhanaan kampung halaman mereka, serta keaslian dan keaslian penduduknya yang tidak dapat dipisahkan dari asuhan band ini.

Setelah menyadari parahnya kerusakan yang ditinggalkan oleh banjir serta bencana alam lainnya yang telah terjadi, VOB mulai bertanya-tanya bagaimana kejadian mengerikan bisa terjadi di tempat yang tidak terduga. Mereka bertanya-tanya apakah ini  merupakan gejala awal dari dampak perubahan iklim?

“Pada saat itu, kami berpikir bahwa manusia adalah tokoh antagonis utama di bumi. Kita adalah yang paling bodoh dan mudah tertipu, menghabiskan waktu kita untuk melakukan dan membenarkan semua jenis keserakahan dengan menghancurkan dunia. Kita adalah orang-orang yang telah membunuh diri kita sendiri secara tidak kompeten!” ungkap Marsya.

Berangkat dari kegelisahan mereka akan dahsyatnya bencana-bencana tersebut, “The Enemy of Earth is You” menjadi sebuah lagu yang mengekspresikan hati mereka yang hancur dan penderitaan.

“Ini adalah lagu yang merangkum kebencian kami terhadap siapa pun yang menjadi musuh bumi. Di sisi lain, single ini mengingatkan kita untuk tidak menjadi salah satu dari mereka,” tegas Marsya.

Gitaris NTRL Coki Bollemeyer berperan penting dalam pembuatan single ini sebagai produser. Dengan sound dan ritme yang mengambil beberapa referensi dari riff-riff nu metal dari era 90-2000-an, Coki membantu menganyam komposisi lagu yang  mengartikulasikan rasa kesedihan namun dibungkus dengan suara garang khas VOB.

Bertepatan dengan peluncuran single ini, VOB juga terlibat bersama lebih dari 6.600 musisi dan pekerja industri musik di seluruh dunia dalam Music Declares Emergency (MDE), sebuah gerakan global yang menyatukan para musisi, profesional di bidang industri musik, serta berbagai organisasi untuk menggunakan musik sebagai sarana dalam meningkatkan kesadaran publik mengenai isu-isu iklim dan perlindungan terhadap kehidupan di Bumi.

Kampanye yang bertajuk NO MUSIC ON A DEAD PLANET, MDE telah mengumpulkan banyak dukungan dari beberapa artis dan band ternama di dunia, termasuk Billie Eilish, Arcade Fire, The 1975, Imogen Heap, Fatboy Slim, Major Lazer, dan Tom Morello.

Lebih jauh lagi, lagu “The Enemy of Earth is You” juga menjadi single yang akan masuk dalam debut album mereka bertajuk Retas yang akan dirilis Juli tahun ini. 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47