Sisilia Virgana Bicara Kekayaan Alam Indonesia

May 31, 2019

Setelah “Samara Bergelora”, single pertama yang meledak dan menuai perhatian dari banyak penikmati musik di tanah air, kini musisi debutan asal Jakarta Sisilia Virgana siap untuk menapaki jalan terjal musik Indonesia dengan single keduanya, “Pada Saatnya”. Yang spesial dari single ini adalah bahwa Sisi (nama panggilannya) menulis semua musik di lagu ini.

Misi dari sang ayah, Ricky Virgana untuk menjadikan anak-anaknya musisi nampaknya sudah selesai. Ini dibuktikan dengan kemampuan Sisi yang mengisi musik di lagu ini, dari cello, synthesizer sampai glockenspiel. Tak hanya Sisi, sang adik Satria Virgana ikut terlibat di rekaman ini dengan menyumbangan suara gitar elektrik dan bermain-main dengan noise. Pun sang ayah tetap menemaninya dengan alunan bass yang khas, ditemani John Navid, koleganya di White Shoes and the Couples Company di drum.

Proses rekaman di Vakansi Studio

Direkam sampai dimixing mastering di Vakansi Studio, Tebet, “Pada Saatnya” yang ditulis oleh Ricky Virgana ini bercerita kekayaan alam Indonesia, dari lautnya yang biru, hutan yang hijau, satwa yang berkengkrama, seperti kita tahu bahwa Ricky kerap mengajak anak-anaknya berlibur ke tempat wisata, mengarungi luasnya alam Indonesia. Lagu ini adalah refleksi diri dari keindahan yang maha kuasa terhadap indahnya bumi Indonesia.

Sisilia Virgana dalam artwork yang indah karya Kamaratih

Dirilis oleh Kaimana Records, label asal Jakarta yang sebelumnya merilis ulang piringan hitam album C’Mon Lennon Ketika Lalala, “Pada Saatnya” yang sampulnya terukir indah karya Kamaratih ini sudah tersedia di layanan musik streaming. Apakah kemudian Ricky telah menyiapkan rilisan fisik untuk rekaman-rekaman Sisilia Virgana ini? Hmm tunggu saja tanggal mainnya.

 

_____

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

5 Lagu Indonesia Pilihan The Cottons

Meski tidak seheboh musisi lainnya, namun tahun ini bisa dibilang juga merupakan tahunnya The Cottons. Bukan sekadar omong kosong, namun jika menengok kembali penampilan mereka di festival atau berbagai acara lain, sudah pasti panggung …

Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo

Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …