Suara-suara Alternatif di Supersonik

Aug 1, 2018

Tidak setiap minggu ada acara musik seperti Supersonik. Bagi yang belum mengenalnya, inilah acara unjuk gigi bagi musisi-musisi cutting edge unik dan menarik yang jarang terlihat radar industri musik.

Selalu ada kesan mendalam tersendiri saat menonton paket pertunjukan yang kerap di IFI Thamrin, Jakarta ini. Seperti pada Sabtu (28/7) lalu, gelaran Supersonik yang kali ini yang digelar oleh Deathrockstar menggaet Orange Cliff Records menampilkan Bin Idris dan Crayola Eyes, dua roster dari label tersebut.

Tomy Herseta / foto: Eric Wirjanata.

Orange Cliff Records ini baru saja merilis single piringan hitam 7 inci dari dua band ini dan gelaran ini didedikasikan untuk merayakan launching dari rekaman yang baru dilepas ini.

Bin Idris adalah alias dari Haikal Azizi, vokalis band psych hard rock asal Bandung, Sigmun. Malam itu, Haikal memperkenalkan karya-karya terbarunya yang bertajuk Two Songs yang dirilis piringan hitamnya. Karya-karya folk dengan tema yang unik membuat musik dan pribadinya layak diberi perhatian.

Crayola Eyes / foto: Eric Wirjanata.

Crayola Eyes bukanlah nama asing bagi fans rock independen yang telah menyelam lebih dalam lagi ke dalam lagi ke dalam the so-called-underground rock-scene ini. Dengan membawa wewangian psikedelia kelas berat, band yang digawangi oleh Reno Nismara dan Kendra ini baru saja merilis single “Oscillation” dan “Crayola Eyes” dalam format vinil 7 inci.

Pertunjukan kedua artis, Bin Idris dan Crayola Eyes ini sangat menarik, tak terkecuali Tomy Herseta, musisi elektronik asal Jakarta yang hadir sebagai pembukanya. Overall, ditunggu perhelatan Supersonik berikutnya.

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47