Sundancer, Rock Garasi Lombok Siap Obrak-Abrik Jakarta

Nov 18, 2018

Sepertinya tak ada yang spesial dari Pulau Nusa Tenggara Barat selain dari tempat wisata yang hampir semuanya diawali dengan kata Gili. Jangan lupakan juga Ayam Taliwang, kuliner ayam pedas yang sukar dicari tandingan rasanya. Lalu bagaimana dengan musik? Akhir-akhir ini, dunia musik Indonesia dikejutkan dengan munculnya Sundancer, unit garage surf punk yang siap mengobrak-abrik peta musik independen di tanah air.

Sundancer adalah band garage punk dari kota Mataram, Lombok. Dibentuk dengan segera pada bulan Mei 2018. Dedengkotnya ada dua, vokalis dan gitaris Decky Jaguar (pentolan Highway, band asal Lombok) dan gitaris dan vokalis Oom Robo. Nama yang terakhir ini sudah harum sebelumnya dengan band surf punk legendaris yang dibentuk di Jogja, Southern Beach Terror.

“Kami dibentuk di kota Mataram yang maju dan relijius, maka kami pun memainkan musik garage secara relijius. Penggunaan equipment murahan, sound reverb+fuzz dan lirik picisan berbahasa Indonesia adalah pondasi iman kami sebagai umat garage yang taat,” ungkap mereka.

Liar: Sundancer / dok. Sundancer

Mendengarkan musiknya, elemen-elemen musikal (‘siraman rohani’ menurut mereka) dari The Cramps, The Mummies, Los Saicos, Soneta, kompilasi tembang kenangan indonesia dan kompilasi Back From the Grave nyaring terdengar, meskipun suara ombak pantai keras menghempas.

Musim Bercinta, mini album yang sudah rilis November ini di Bandcamp dan beberapa portal streaming lainnya dan sudah dikemas dengan packaging yang keren itu adalah awal yang baik.

https://www.instagram.com/p/BpJRpjBHdeK/

Dan yang lebih menggembirakan adalah bahwa mereka akan menggelar tur ini ke Jakarta, Bandung dan Bogor adalah kabar yang tambah menarik. Bertajuk Gelombang Cinta Mini Tour Vol.1, ini adalah rangkaian program tour swadaya untuk keluar kota yang selain untuk mempromosikan EP Musim Bercinta mereka juga sebagai sarana pembuktian eksistensi sebagai sebuah unit musikal.

Yang bikin tur hasil kolaborasi Kolibri Rekords, LaMunai Records, Liong Latte Collective dan Kemenady Coffee lebih menarik, Sundancer menggandeng ‘talenta Lombok’ yang berpotensi lainnya, yaitu The Dare, empat wanita single penggila indiepop yang juga mempromosikan EP perdananya Inthrovvvert, band ini juga sudah mendapat sambutan baik di media sosial.

https://www.instagram.com/p/BqRzirbnuRa/

Jarang-jarang melihat band berbahaya dari Lombok seperti Sundancer tampil live di depan kalian. Jadi jangan sampai orang yang bangun tidur lalu menyesal.

Awas, catat tanggal dan tempat showcasenya:

22 November 2018 di Jakarta – Mondo By The Rooftop
23 November 2018 di Bandung – Chinook Bar
25 November 2018 di Bogor – Kemenady Coffee and CoWorking Space

 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024

Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …

Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar

Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini.  …