Swellow Rangkum Peristiwa Sial dalam Album Perdana Katus

Selepas mengawali rangkaian perilisan album dengan maxi-single Simpul Tak Berdaya dan Jeruk Segar, Swellow akhirnya resmi meluncurkan Katus sebagai album penuh perdana mereka.
Tema besar yang diangkat album Katus adalah kesialan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Katus sendiri merupakan parodi dari kata ‘kaktus’ yang dianggap membawa sial dalam fengsui.
“Katus adalah perpanjangan dari lagu-lagu di EP Karet (2021), di mana bercerita tentang keseharian, fantasi, sampai perasaan terhadap pencapaian. Semua cerita tersebut ternyata tidak bisa lepas dari peristiwa kesialan,” kata Bayu Ramadhan Dwi Azni, sang vokalis dalam siaran pers.
Selain menampilkan lagu-lagu yang sudah dilepas, seperti “Simpul”, “Tak Berdaya”, “Jeruk”, dan “Segar”, Katus juga menghadirkan materi baru yang belum pernah dibawakan. Sebut saja “Penjelajah Waktu”, “Nyali”, “Serangga”, dan “Berkelana”.
Album Katus berisi 12 lagu yang turut memuat lagu kolaborasi bareng Harlan Boer dalam judul “Penjara”. Selain menjadi penyanyi tamu, pria yang kerap disapa Bin Harlan ini juga bertindak sebagai penulis lirik sang lagu.
Gitaris Swellow, Andi ‘Idam’ Fauzi merasa penggarapan Katus berjalan lebih serius jika dibandingkan dengan album mini Karet. Nuansa musik dari band alternatif Amerika dan Inggris tahun 90 dan 2000-an pun jadi acuan Swellow dalam menggarap materi album.
“Referensi sound masih dipengaruhi band-band alternatif era 90’s–00’s Amerika dan Britania Raya, macam Kitchens of Distinction, Ride, Sonic Youth, hingga GBV. Masih jadi high-rotation di playlist gue selama pengerjaan album,” ungkap Idam.
Saat memproduksi album, Swellow juga mengajak beberapa pihak seperti Haryo Widi Adhikaputra (TaRRkam, The Upstairs, KDG Studio) sebagai engineer rekaman sekaligus tahap mixing. Sedangkan, tahap mastering, band memercayai Gerard Rumintjap (HYFOG Studio).
Sementara urusan visualnya, Swellow dibantu oleh Moses Sihombing (Gentle Tuesday) yang mengerjakan sampul album dan Rendyka Widya sebagai fotografer untuk foto profil band.
Peristiwa kesialan yang dirangkum Swellow dalam album Katus sudah bisa didengarkan melalui seluruh layanan streaming musik mulai hari Jumat (30/06).

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Eksklusif Salman Al-Jugjawy: Persahabatan dengan SO7 Nggak Cuma di Dunia
Eks personel Sheila On 7, Sakti yang kini dikenal dengan nama Salman Al-Jugjawy resmi merilis single “Hey Dunia” hari Senin (17/02) bersama 507 Records. Dalam membawakan sang lagu, ia berkolaborasi dengan sahabatnya, Akhdiyat Duta …
Rhythm Of Hell Asal Sanggau Rilis Album Mini Perdana Sakrilegium
Unit death metal asal Sanggau, Kalimantan Barat bernama Rhythm Of Hell resmi merilis album mini perdana dalam tajuk Sakrilegium hari Jumat (14/02). Di materi ini, band mengombinasikan death metal dengan nuansa black metal yang …