Tak Sekadar Musik, RRREC Fest Konsisten Berfestival di Alam

Dec 7, 2022

Festival musik di alam yang sudah ada sejak 2014 lalu kembali digelar tahun ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, RRREC Fest in The Valley 2022 diadakan di Tanakita Five Star Camp, Situgunung, Sukabumi dan berlangsung tiga hari, 2-4 Desember.

Angin yang sejuk, tebalnya kabut, dan lembah yang luas adalah hal yang membuat festival ini unik jika dibandingkan dengan festival lain. Indra Ameng, selaku pelaksana acara mengaku bahwa persiapan RRREC Fest 2022 hanya sekitar satu setengah bulan, sangat singkat jika dibandingkan dengan persiapan festival ini di tahun-tahun sebelumnya yang bisa berlangsung sekitar enam bulan.

Dalam perhelatan ini, terdapat lima panggung yang berjarak lumayan jauh satu sama lain. Panggung-panggung tersebut antara lain, Gazebo Stage, Petromaks Stage, Kipas Stage, Gang Senggol, dan Rumamera Rururadio Lounge. Sayang, karena beberapa alasan teknis, Kipas Stage kurang dimaksimalkan selama acara. Hampir semua penampil yang terjadwal bermain di stage tengah lembah itu dipindahkan ke stage lain.

Gazebo Stage, panggung terdekat dari tempat makan / Dok. Gerald Manuel

Petromaks Stage, panggung paling besar di RRREC Fest / Dok. Gerald Manuel

Terletak di lembah, akses menuju Kipas Stage jadi menantang / Dok. Gerald Manuel

Selain menikmati musik, pengunjung juga bisa menikmati pemutaran film di Gang Senggol / Dok. Gerald Manuel

Rumamera Rururadio Lounge, panggung paling jauh dari area pintu masuk / Dok. Gerald Manuel

Musik bukanlah satu-satunya hal yang ditawarkan oleh festival ini. Beragam talkshow dan workshop tentang berbagai topik kebudayaan juga bisa diikuti oleh para peserta.

Hal lain yang menjadi daya tarik RRREC Fest adalah keintiman yang dalam antara peserta, panitia, hingga penampil. Interaksi antar kalangan ini biasa terjadi saat jam makan. Pihak Gudskul sebagai penyelenggara bekerja sama dengan Tanakita menyediakan makan tiga kali sehari untuk semua yang ada di RRREC Fest.

Jam makan selalu menjadi ajang berinteraksi antar peserta, panitia, sampai penampil / Dok. Gerald Manuel

Untuk line up tahun ini, RRREC Fest menghadirkan banyak sekali penampilan dari musisi/band lintas generasi dan gaya musik. Seperti yang sudah-sudah, barisan nama yang tampil bukanlah nama-nama yang bisa kalian saksikan tiap saat di festival musik lain.

Mulai dari selektor lagu di DJ booth, musisi eksperimental, penyanyi tradisional, dan sudah pasti musisi legendaris hadir menghibur para peserta. Berikut adalah rangkumannya.

 

Hari Pertama RRREC Fest in The Valley 2022

Rita Tila, penyanyi pop Sunda yang baru-baru ini memboyong banyak piala dari acara penganugerahan Bandung Music Awards tampil sangat memukau di Gazebo Stage. Kualitas suara dan showmanship di atas panggung hari itu membuktikan bahwa ia memang layak mendapat penghargaan tersebut.

Rita juga sempat turun panggung untuk menghibur dan berinteraksi dengan penonton lebih dekat. Beberapa penonton juga sampai memberikan apresiasi padanya dalam bentuk saweran.

Rita Tila tampil dan menerima apresiasi berupa saweran dari penonton / Dok. Gerald Manuel

Dilanjut dengan penampilan Oomleo Berkaraoke di Petromaks Stage. Sebagaimana penampilan Oomleo di tempat lain, penonton saling oper mikrofon dalam menyanyikan lagu-lagu pilihan pria yang juga anggota Goodnight Electric tersebut.

Penonton ikut naik ke atas panggung menyanyikan lagu-lagu pilihan Oomleo / Dok. Gerald Manuel

Dari Petromaks Stage kita bergeser ke Rururadio Lounge, tempat DJ Rencong a.k.a. Dangerdope tampil. Perjalanan antar dua panggung tersebut betul-betul menguji mental dan fisik.

DJ Rencong a.k.a. Dangerdope tampak serius menghibur penonton / Dok. Gerald Manuel

Seperti yang sudah disebutkan di atas, beberapa penampil yang dijadwalkan bermain di Kipas Stage akhirnya terpaksa dialihkan ke panggung lain karena alasan teknis. White Shoes And The Couples Company DJ Set adalah yang pertama merasakan hal tersebut. Mereka akhirnya memainkan setnya di Rururadio Lounge, tepat setelah Dangerdope.

Ricky Virgana mewakili WSATCC DJ Set / Dok. Gerald Manuel

 

Hari Kedua RRREC Fest in The Valley 2022

RREC Fest tahun ini menjadi momen spesial untuk Yanti Bersaudara yang setelah sekian lama akhirnya tampil bersama lagi. Sebelum tampil di Petromaks Stage, ketiga anggota Yanti Bersaudara (Yani, Tina, dan Iin) sempat diwawancara oleh Irama Nusantara di Rururadio Lounge.

Yanti Bersaudara kembali tampil bertiga di atas panggung setelah sekian lama / Dok. Gerald Manuel

Tanpa disangka, tiga bersaudara ini ternyata memiliki kemampuan melawak sebaik kemampuan mereka bernyanyi. Proses wawancara yang berlangsung sekitar satu jam dipenuhi gelak tawa penonton yang terhibur oleh kelakuan adik-adik dari grup vokal Bimbo ini.

Sesi bincang-bincang Irama Nusantara dengan Yanti Bersaudara yang penuh gelak tawa / Dok. Gerald Manuel

Mengaku sudah lama ingin bermain di RRREC Fest, akhirnya Kuntari mendapat kesempatan itu di tahun ini. Para penonton juga mendapat kesempatan langka bisa menikmati suguhan musik eksperimentalnya saat hari masih sore, pemandangan yang jarang terjadi.

Lantunan musik eksperimental dari Kuntari memanaskan suasana sore di Rumamera / Dok. Gerald Manuel

Beberapa kendala seperti mati listrik terjadi saat Kuntari memulai setnya. Namun dengan cepat pihak penyelenggara dapat menangani hal tersebut. Hujan juga sempat turun di tengah pertunjukan, namun untuk yang satu ini tidak akan dibahas lebih lanjut, karena hujan sudah menjadi hal lumrah yang terjadi saat festival.

Satu lagi musisi legenda yang ikut meramaikan perhelatan hari kedua adalah Doel Sumbang. Sebelum memulai petunjukan, ia sempat mengajak penonton untuk berdoa berharap keamanan karena gempa di Garut yang terasa sampai Tanakita beberapa jam sebelumnya.

Doel Sumbang tetap tampil gagah setelah puluhan tahun kariernya di blantika musik / Dok. Gerald Manuel

 

Hari Ketiga RRREC Fest in The Valley 2022

Syarikat Idola Remaja (SIR) yang beberapa waktu lalu baru saja mengeluarkan EP perdana bertajuk SAMARA, tampil prima dan mampu membawa semua yang ada di area Petromaks Stage berdansa bersama. Dari yang tua hingga anak-anak, semua tampak bisa menikmati nomor-nomor yang dibawakan oleh SIR.

Syarikat Idola Remaja yang baru merilis EP Samara meramaikan Petromaks Stage / Dok. Gerald Manuel

Sebelum mereka membawakan lagu “Masakan Nusantara”, SIR sempat memuji makanan yang disajikan selama perhelatan RRREC Fest. Arum, sang pemain ukulele pun juga sempat membawa anaknya ke atas panggung dengan memakai gendongan. Pemandangan gemas tersebut dilanjut dengan lagu “Kota yang Masyhur” sebagai hadiah untuk anaknya yang kebetulan ulang tahun di hari itu.

Anak pemain ukulele SIR ikut “manggung” bersama ibunya / Dok. Gerald Manuel

Pemilihan penyanyi jazz legendaris, Margie Segers sebagai penampil terakhir dan penutup RRREC Fest in The Valley 2022 adalah hal yang sangat tepat dilakukan. Terjadwal bermain di Gazebo Stage, penampilan Margie pun akhirnya dipindahkan ke tengah-tengah area makan agar penonton bisa menyaksikannya dengan lebih nyaman.

Margie Segers menutup RRREC Fest dengan tampil minimalis di area makan / Dok. Gerald Manuel

Bernyanyi hanya diiringi satu gitar elektrik, Margie tetap mampu menyihir suasana sederhana itu menjadi pertunjukan yang luar biasa. Keintiman dalam menyaksikan penyanyi legendaris ini menjadi momen langka yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang hadir di RRREC Fest.

Penjadwalan tiap kegiatan di RRREC Fest adalah hal yang patut diacungi jempol. Tidak adanya kegiatan yang terjadwal bersamaan menjadikannya mungkin untuk mengikuti dan menyaksikan semua rangkaian acara.

Walaupun ada kekurangan seperti Kipas Stage yang kurang dimanfaatkan tadi, lalu ada beberapa jadwal penampil yang harus mundur sedikit karena satu dan lain hal, walaupun sangat bisa dilihat hal ini terjadi jika benar-benar terpaksa. Masalah apapun yang terjadi penyelenggara sangat tanggap untuk mengatasinya sehingga acara dapat diusahakan berjalan tepat waktu.

Akhir kata, dinginnya udara di Sukabumi ternyata tidak bisa mengusik kehangatan yang terjadi selama tiga hari di RRREC Fest in The Valley 2022. Semoga kita dapat berjumpa lagi di perhelatan kebudayaan selanjutnya!


 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Adikara: Bermusik di Era Digital Lewat Tembang-Tembang Cinta

Jika membahas lagu yang viral di media sosial tahun ini, rasanya tidak mungkin jika tidak menyebutkan “Primadona” dan “Katakan Saja” untuk kategori tersebut. Kedua lagu itu dinyanyikan oleh solois berusia 24 tahun bernama Adikara …

Adrian Khalif – HARAP-HARAP EMAS

Jika menghitung dari awal kemunculannya dengan single “Made in Jakarta”, Adrian Khalif dapat dikatakan butuh waktu 7 tahun untuk sampai di titik tenar lewat perilisan single “Sialan” kolaborasi bareng Juicy Luicy. Itu pun berproses …