Talkees Angkat Kisah Hubungan Toxic di Single Trape

Band pop punk asal Pamulang, Tangerang Selatan yang menamakan diri mereka Talkees resmi meluncurkan single kedua bertajuk “Trape” via kanal Bandcamp (02/03). Dalam membawakan lagu ini, band mengajak Gisela Aninditia sebagai kolaborator vokal.
Talkees beranggotakan Abrar Alifian Epsa (bas, vokal), Hafiz Islami (gitar, vokal), Kevin D Putra (gitar), dan Muhammad Aldi (drum). Kami sempat menghubungi Abrar untuk sesi bincang terkait karier band dan karya anyar ini.
Sang pemain bas menyampaikan kalau band ini dibentuk karena ia dan rekan-rekannya satu komunitas graffiti di Pamulang. Berawal dari gambar bareng, mereka pun akhirnya tergerak untuk membentuk band bergenre pop punk ini.
“Emang sih sebenernya, kultur graffiti tuh erat banget sama hip hop, tapi kami justru kecantol sama musik punk, pop punk, emo, dan sejenisnya yang udah kami dengerin dari SMP,” kata Abrar.
Berangkat dari skena graffiti, Abrar mengatakan para personel Talkees ingin karya mereka diingat, tidak hanya visual yang mereka buat di tembok-tembok, namun juga audio yang bisa menemani pendengar di mana saja.
“Sekalian kami juga mau nunjukin untuk jujur dalam berkarya sih. Jadi, walaupun kami nongkrong di scene graffiti, jujur aja kalau dalam hati tetap emo [tertawa],” ungkapnya.
Lagu “Trape” mengangkat kisah teman mereka yang pernah terjebak di sebuah hubungan yang toxic. Di satu sisi tokoh dalam lagu yang menjadi korban merasa lelah, namun di sisi lain korban juga sudah bergantung pada pelaku.
“Dalam kasus ini, kami angkat dari perspektif perempuan sebagai korban. Makanya, di lagu ini kami dibantu Gisela Anindita untuk isi vokal ceweknya, supaya lebih dapat emosinya,” ujar Abrar.
Mengaku banyak musisi hebat yang datang dari Pamulang, Abrar menjelaskan kalau di sana punya beberapa distrik tongkrongan yang melahirkan skena musik berbeda. Ia menambahkan kalau hal tersebut sudah terjadi sejak ia masih duduk di bangku sekolah.
“Pamulang juga punya banyak skena yang kuat, baik di musik atau pun di graffiti dan kesenian lainnya. Mungkin di banyak acara, jika kami menyebut kota asal kami, kami sering banget ketemu anak Pamulang lainnya tanpa disadari. Pamulang itu cuma kecamatan kecil di Tangsel, tapi isinya banyak banget tokoh-tokoh hebat,” tutup Abrar dengan bangga.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Hal yang Perlu Lo Siapin untuk Submit Irama Kotak Suara 2025
Ketika melakukan pencarian di Google, gak tercantum berapa jumlah pasti band Indonesia hari ini. Namun rasanya akan terus bertambah kalau lo ikutan program Irama Kotak Suara. Sejak tahun 2020, Irama Kotak Suara hadir untuk …
Denny Caknan Rilis Single Kolaborasi Sinarengan bareng Bella Bonita
Denny Caknan kembali menggebrak ranah Pop Jawa dan koplo dengan merilis single berjudul “Sinarengan” (12/03). Lagu ini menjadi spesial karena menandai kolaborasi pertamanya dengan sang istri, Bella Bonita. Dalam keterangannya, Denny menyebut …