TamaT – Pesona Lidah Kulon

May 16, 2022

Sebagai satu dari pilar skena hardcore punk di Jawa Timur selama lebih dari 5 tahun, label rekaman asal Blitar, Greedy Dust telah mendedikasikan dirinya mengarsip, memperkenalkan dan merilis banyak katalog di skena ini. Hari ini, salah satu rilisan yang paling cadas adalah Pesona Lidah Kulon, sebuah mini album TamaT, musisi elektronik paling agresif se-Surabaya yang digawangi oleh Erirukmanajahat dan Nekromagikk.

Mini album ini menyajikan paket agresivitas, kecepatan dari fusi hardcore yang bising dan dentuman-dentuman elektronik yang paling pol yang pernah saya sengar sejak Atari Teenage Riot, Rabbit Junk, dkk menghiasi winamp saya sejak lama. Salut bahwa TamaT masih meneruskan energi lama ini pada hari ini.

Melahap berulang-ulang empat nomor breakcore di mini album ini, saya bak dibawa masuk ke ruangan bawah tanah yang panas di sudut jantung kota Surabaya, meminum alkohol plastik murahan dan berkeringat menonton TamaT menggeber empat lagu ini non-stop.

Itu visual ketika saya menikmati mereka dengan headphone yang mumpuni, mungkin saya hanya diam di pojokan ketika mereka main dengan terus menghisap anggur laknat ini sembari melihat fans-fans mereka saling bersinggungan ke sana-kemari.

Saya mungkin terlalu tua untuk ini, tapi tidak juga. Saya tetap bisa menikmati “Hordes Of Cow (ard) Accross Wiyung Street” yang di satu sisi punya variasi aransemen ketukan dengan menon-aktifkan kepekakan distorsi. Meski jujur, itu adalah satu-satunya komposisi yang saya bisa nikmati karena “Untold Beauty Story Of West Tongue Majesty” hanya membuat saya senyum-senyum sendiri mendengar intronya. Sensasi serupa terjadi ketika saya pertama kali mendengarkan karya-karya agresif dari Bvrtan namun dengan pendekatan judul dan lirik yang kurang lebih punya pola dan benang merah lelucon yang sama dengan apa yang dilakukan TamaT.

Setelah mendengar EP ini, mungkin saya sarankan kalian mendengarkan karya TamaT lainnya di kompilasi Iqlab: The Remix/Reinterpretation Project sampai jika kalian tertarik untuk digging beberapa katalog Greedy Dust lainnya.


 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Atiek CB: Lady Rocker Indonesia yang Gak Betah Tinggal di Amerika

Salah satu legenda hidup rock Indonesia, Atiek CB menggelar sebuah pertunjukan intim bertajuk A Night To Remember for Atiek CB hari Rabu, 11 Desember 2024 di Bloc Bar, M Bloc Space, Jakarta Selatan.   …

Lirik Lagu Bunga Maaf The Lantis tentang Penyesalan yang Datang Terlambat

Siapa yang tak kenal The Lantis? Grup musik asal Jakarta ini semakin melejit namanya berkat lagu hit “Lampu Merah”, yang mencapai 67 juta pendengar lebih di Spotify. Kini mereka kembali mencuri perhatian dengan album …