Telah Berpulang Maestro Kroncong 70an Mus Mulyadi

Apr 11, 2019

Indonesia kembali kehilangan salah seorang musisi legendaris terbaiknya. Dialah Mus Mulyadi, maestro tanah air yang telah berpulang pada hari ini Kamis (11/4/2019) di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Penyanyi hits di tahun 70an yang berjudul “Jembatan Merah” itu diketahui mengidap penyakit diabetes selama hampir 12 tahun. Seperti yang dilansir liputan 6, sang istri yang juga penyanyai senior Indonesia, Hellen Sparingga menyeritakan kalau akibat akibat diabetes yang dideritanya, Mus Mulyadi sudah kehilangan penglihatannya sejak 3 tahun lalu.

Mul Mulyadi di 70an. Foto. istimewa

Kabar meninggalnya Mus Mulyadi diungkapkan oleh Erick Haryadi, anak kedua dari pernikahannya dengan Helen Sparingga melalui akun Instagramnya.

https://www.instagram.com/p/BwGTGqWDGzH/?utm_source=ig_web_copy_link

Mus Mulyadi meninggal dunia di usia 73 tahun. Musisi kelahiran Surabaya, 14 Agustus 1945 sering disebut sebagai buaya keroncong karena telah merilis 80 lagu sepanjang karir bermusiknya. Lagu-lagu yang pernah populer dibawakan olehnya selain “Jembatan Merah” adalah “Kota Solo”, “Dinda Bestari” dan “Telomoyo”. Ia juga pernah menjadi anggota Favourite Band dan turut mendirikan Ariesta Birawa Group di era 70an. Mus Mulyadi juga merupakan kakak dari penyanyi pop jazz legendaris Mus Mujiono yang beken di era 1980-an.

Mus Mulyadi + Favourite’s Group. Foto. istimewa

____

Penulis
Fari Etona
Pendenger musik pop dan rock, serta pecinta binatang dan pemakan buah-buahan.

Eksplor konten lain Pophariini

Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)

Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …