Ternoda Asal Sragen Bawa Unsur Film Horor di Single Jerat
Sragen, salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah melahirkan band baru bernama Ternoda. Mereka baru saja merilis single perdana bertajuk “Jerat” hari Minggu (14/07) via kanal Bandcamp.
Awalnya, Ternoda beranggotakan Andri (vokal), Titan (gitar), Andi (gitar), Rizky Adhika (drum), dan Lintang (bas) mengusung genre powerviolence. Saat merilis single “Jerat”, genre mereka berubah haluan menjadi blackened hardcore punk.
Dalam sesi wawancara bersama Pophariini via WhatsApp hari Selasa (16/07), Andri memberikan bocoran, lagu “Jerat” merupakan bagian dari album mini perdana mereka berjudul Mala yang masih belum bisa dipastikan kapan beredar. Ia juga berbagi kisah tentang penggarapan materi di album mini tersebut.
“Yang menarik dari penggarapannya adalah proses menyatukan ide kreatif menjadi sebuah EP yang sekarang. Secara musik, kami punya referensi yang lumayan jauh. Tapi, ada satu hal yang menyatukan referensi kami yaitu film horror,” kata Andri.
Karya musik Ternoda terpengaruh dari musik latar (scoring) yang biasa terdengar di berbagai film horor. Selain merasa bisa membawa pendengar ke nuansa yang mencekam, Andri menegaskan pengaruh scoring film horor untuk menyuguhkan sesuatu yang beda.
“Kami ingin membuat langkah yang menurut kami berbeda karena bagi kami referensi musik dari band-band idola itu sudah biasa. Kami ingin bawa atmosfer gelap dan mencekam ala scoring film horor ke dalam lagu-lagu di EP yang akan kami rilis ini,” ungkapnya.
Seperti band-band yang pernah kami wawancara, kesibukan para personel menjadi salah satu kendala dalam pengerjaan album. Ternoda tetap menginginkan album segera dirilis meskipun harus dikerjakan melalui WhatsApp.
Saat membicarakan soal perkembangan skena musik Sragen yang relatif jarang ditengok, Andri mengungkapkan tingkat saling dukung antar band dan para pelaku di sana sangat tinggi.
“Gigs kini bisa ditemukan di tiap pekan. Malah teman-teman dari kota lain bisa menjadikan Sragen titik destinasi tur mereka,” pungkas Andri.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …