Tesla Manaf Terbang ke Berlin

Jul 26, 2018

Musisi jazz yang kini menggeluti musik musik eksperimental asal Bandung, Tesla Manaf baru-baru mengumumkan keberangkatan dirinya ke Berlin, Jerman pada tanggal 8-18 Agustus mendatang. Di negara tempat tinggal tim panser ini, ia akan menggelar turnya di beberapa tempat di sana.

Berlin sendiri diketahui adalah ‘mekah’ bagi musik eksperimental. Kota ini menjadi tujuan utama para penggiat musik dengan segmentasi yang mengerucut tajam dekade lamanya. Setiap malam, di puluhan cafe, bar dan venue musik tergeletak alunan musik yang jauh dari kesan popular, keberanian masyarakat Berlin sendiri yang dengan mudah menerima sesuatu yang asing membuat Kota ini multi-kultural.

Keberangkatan Tesla Manaf ke Berlin ini tidak lain karena adanya ajang Pop-Kultur, sebuah event annual yang amat sangat berkembang bagi musisi muda di Kota tersebut. Berkerja sama dengan Goethe pusat, Tesla Manaf adalah satu dari 10 orang penerima beasiswa untuk berangkat ke sana.

“Bagi saya, ini kesempatan besar untuk bertemu agensi dan promotor. Waktu yang tepat untuk ‘pitching’ dan ‘menjual diri’ bertaruh dengan segala kerja keras belasan tahun ini. Tak hanya musisi muda, tapi Promotor dan Agensi senior, Jurnalis serta Label dari penjuru dunia akan hadir untuk mencari bakat baru di acara ini,” ujarnya.

Di Berlin, Tesla Manaf akan bermain di beberapa klab, dari Soda Club Berlin, LoopHole, Luftmenschen. Sebagai pemanasan sebelum keberangkatannya ke Berlin, Tesla Manaf akan melakukan tur Malaysia dan Singapura pada pekan ini.

Promo tur dengan modal sendiri dibantu kawan-kawan di Negeri Jiran, Tesla Manaf akan mengenalkan mini albumnya baru saja dilayangkan minggu lalu, berjudul Flex, berisi 4 lagu ini tersebar di platform digital seperti Spotify dan iTunes.

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …

Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024

Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …