The Jansen Gunakan Peranti Lawas saat Pembuatan Album Durja Bersahaja

Setelah mendulang berbagai kesuksesan dengan Banal Semakin Binal, The Jansen melanjutkan perjalanan mereka lewat peluncuran album penuh keempat bertajuk Durja Bersahaja hari Jumat (28/06) via kanal Bandcamp.
The Jansen yang kini hanya digawangi Cinta Rama ‘Tata’ Bani Satria dan Adji Pamungkas menyuguhkan 12 lagu untuk album barunya. Jika di album sebelumnya band memakai judul yang panjang untuk semua lagu, album kali ini menghadirkan nama yang lebih panjang lagi.
Album Durja Bersahaja mengusung nuansa mengawang dengan layer sound yang sengaja diletakkan sejajar dengan vokal. Tempo lagu yang dihadirkan dalam album juga lebih cepat dari karya-karya sebelumnya.
Berbicara soal sound ‘busuk’ di album ini, Adji menjelaskan bahwa The Jansen benar-benar memanfaatkan peranti lawas yang mereka punya untuk mengejar eksplorasinya. Sebagai contoh, menggunakan amplifier Fernandes untuk proses mastering yang output-nya dirasa lo-fi hingga rekaman gitar yang sebagian besar hanya ditodong ke ampli kamar.
“Kami mencoba menggunakan alat-alat yang dipunya sendiri serta digarap bukan di studio, melainkan di sebuah kontrakan yang kami sewa per-tahun demi mendapatkan momen ‘raw’ yang masih berada di dalam koridor garage punk,” kata Adji dalam siaran pers.
Meski ada yang berubah, penulisan lirik tetap menggunakan kosakata bahasa Indonesia yang sederhana dan masih mempertahankan tiga akor di album Durja Bersahaja.
Di antara nama-nama yang terlibat dalam penggarapan album seperti Ando Loekito (Cotswolds) sebagai sound engineer dan urusan mixing/mastering. Kemudian ada Raissa Faranda (Noon Radar) dan Intan Descenika yang mengisi gitar, serta Dika May Fauzi (Actinium) mengisi drum.
Sementara untuk visual sampul albumnya, The Jansen mendaulat Bharata Danu sebagai eksekutor. Karya yang diibuat vokalis Asylum Uniform ini dirasa Adji dan Tata lekat dengan gaya new romantic dan cocok dengan materi yang ingin mereka sampaikan.
Usai merilisnya di Bandcamp, The Jansen juga bakal mengedarkan sang album dalam format fisik kaset pita. Proses ini memang sudah biasaan dilakukan band setiap merilis karya.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Fakta Film Jumbo yang Mungkin Lo Belum Aware
Sejak tayang di tanggal 31 Maret lalu, film Jumbo mendapatkan apresiasi yang cukup baik dari pecinta film Indonesia. Per tanggal 9 April ini, film yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy ini sudah ditonton oleh 1.606.462 …
6 Kuliner Berbagai Kota Pilihan Perunggu
Dalam sebuah acara Februari 2025 lalu di bilangan Jakarta Pusat, kami berkesempatan menemui Perunggu yang saat itu hadir sebagai salah satu penampil. Di momen tersebut kami berbincang mulai dari persiapan album kedua sampai topik …