The Rain – Mereka Bilang Kita Terjebak Bersama
Dari ribuan quotes tentang musik, salah satu quotes favorit saya adalah dari Josh Homme. Vokalis/gitaris Queen of The Stone Age ini pernah berkata bahwa “Musik adalah satu-satunya hal yang pernah saya ketahui yang tidak memiliki aturan sama sekali.” Dalam aspek musik rock, ini jelas relevan, tapi jangan-jangan ini juga bisa diamini oleh banyak genre yang lain, dari pop, jazz (atau mungkin tidak klasik dan dangdut).
Namun ketika orang sudah ‘main musik’, menurut saya, orang sudah tidak memikirkan aturan apapun. Namanya juga main musik, harus ada unsur fun disitu, kesalahan, batas antara peduli dan tak peduli, serius dan tak serius sangat tipis, bahkan tak kentara. Ini bisa dilihat dari liukan-liukan blues dari maestro seperti BB King. Bagaimana ia menularkan perasaan senang di jiwanya kepada jari-jari hingga ia tak pernah memikirkan kesalahan-kesalahan kecil yang ia perbuat selama set penampilannya.
Saya mengamini apa kata Josh Homme, musik tak’an pernah ada aturannya. Termasuk bagaimana ada band yang mungkin jarang terlihat di radar kami seperti The Rain, namun kariernya tetap lurus dan stabil. Dua puluh tahun dari sejak berdiri di tahun 2001 sampai hari ini, sedikit pun tak pernah absen main musik. Bahkan ketika diterpa badai pandemi sekalipun, mereka tetap kumpul rekaman. Hasilnya? Beberapa single dan album baru tetap muncul.
Jadi tak pernah ada aturan bagi musik termasuk bagaimana The Rain mengemas musiknya dari album ke album. Bagaimana tema cinta masih tetap ditulis dan tetap dinyanyikan oleh fansnya di setiap lawatan tur mereka. Musik selalu menjadi unsur paling subyektif dari musisi yang tak bisa dibantah. Termasuk di album ketujuhnya, Mereka Bilang Kita Terjebak Bersama. Ketika mereka mencoba bermanuver dengan musik delapanpuluhan, itu hanyalah permainan-permainan terkini yang asyik dari Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Aang Anggoro (drum, vokal) dan Ipul Bahri (bass, vokal).
Angka penjualan, popularitas mungkin tak menjadi agenda utama dari cah cah jogja ini. Musik mereka sudah dan selalu membumi. Seperti album-album sebelumnya, saya hampir tak menemukan ruang untuk tak ber-sing-a-long, jika kalian kebetulan fans berat mereka yang tersebar di Jogja, Jawa Tengah, maupun di Jabodetabek.
Bagimana anda tidak bernyanyi jika Indra sudah mengawali lagu dengan iringan ukulele di “Upaya Maksimal”. Mungkin anak kost yang tengah jatuh cinta akan dengan khidmat menyanyikan lagu ini sambil bersiul.
“Rencana Berbahaya”, sungguh berbahaya. Sama bahayanya ketika pendengar mendengar “Pemuja Rahasia” atau “Pasti Ku Bisa” dari Sheila on 7 untuk pertama kalinya. Rasanya ingin mengambil gitar, mengulik kunci gitarnya dan mulai bernyanyi:
Rencana berbahaya ini
Tak bisa aku tunda lagi
Meskipun kesempatanku
Satu banding seribu
Biar aku hadapi
Atau ada dari antara kalian mungkin setelah mendengar lagu ini memulai band? Hmmm, sebuah ‘rencana berbahaya’.
Meskipun demikian, The Rain tetap membuka ruang buat eksplorasi di lagu “Salam dari Ibumu” atau jahitan pop dan rap dari Iwa K di “Aku Siap” yang sekilas membuat saya ter- flashback dengan nomor-nomor 90-an ala Bed & Breakfast, namun bukan berarti The Rain tak’an mendapat hati di fansnya. The Rain akan dan selalu menjadi band menganggap bahwa musik adalah satu-satunya hal yang pernah mereka ketahui yang tidak memiliki aturan sama sekali.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Fraksi Penemu Sepeda Bercerita tentang Hobi di Single Gocapan
Setelah merilis single “Olahgaya” 2023 lalu, Fraksi Penemu Sepeda asal Bogor resmi meluncurkan karya terbaru berupa single dalam tajuk “Gocapan” hari Rabu (23/10). Lagu ini menceritakan serunya pengalaman bersepeda sambil mencari sarapan pagi. …
Beltigs Asal Bandung Menandai Kemunculan Lewat Single Pelican Cove
Bandung kembali melahirkan band baru yang menamakan diri mereka Beltigs. Band ini menandai kemunculan mereka dengan menghadirkan single perdana “Pelican Cove” hari Kamis (07/11). Beltigs beranggotakan Naufal ‘Domon’ Azhari (gitar), Ferdy Destrian …