The Strip Asal Lampung Meluncurkan Single Hari Yang Melelahkan

Jeda hampir setahun dari perilisan single perdana, The Strip asal Lampung melanjutkan perjalanan mereka dengan single kedua “Hari Yang Melelahkan” hari Jumat (23/08). Lagu ini merupakan sebuah refleksi mendalam tentang perjalanan hidup yang penuh lika-liku.
The Strip beranggotakan Aris (vokal, gitar), Fery (gitar), dan Arul (bas). Saat dihubungi Pophariini hari Jumat (06/09) via WhatsApp, Fery langsung bersedia untuk menerima pertanyaan-pertanyaan dari kami.
Fery yang juga berperan sebagai penulis lagu “Hari Yang Melelahkan” sempat membeberkan soal konsep penulisan lagu yang dilakukan The Strip. Band ingin menciptakan lagu yang mudah dimainkan dengan gitar di sela agenda kongko bersama teman-teman. Meski begitu, ia berusaha agar lagu yang dihasilkan bersama bandnya tidak terkesan cupu dan membosankan.
“Intisari musik The Strip adalah penulisan lirik. Kami berharap pendengar bisa masuk ke dalam ruang imajinasi kisah yang dituangkan di setiap bait lirik lagu,” kata Fery.
Ia sempat mengaku penggarapan single ini juga mengalami kendala di proses kreatif dan modal rekaman. Kurangnya pengalaman band dalam masalah teknis cukup membuat para personel berpikir untuk memakai jasa produser agar bisa menerjemahkan apa yang ada di kepala mereka.
“Ada beberapa produser yang masuk radar, tapi budget-nya tidak terjangkau dan belum dapet aja yang sefrekuensi. Untuk merekrut seorang produser andal tentu juga butuh biaya yang tidak murah,” ungkap Fery.
Saat ditanya tentang bagaimana perkembangan skena musik di Lampung, Fery punya jawaban yang cukup menarik. Menurut dia meski berjalan masif dan seakan tidak terbendung dengan acara musik yang banyak, komunitas di Lampung masih terkesan Jakartasentris.
Ia pun mengemukakan pendapat agar setiap pendengar bisa mendukung band berdasarkan karya yang memang bagus. “Bukan sekadar ‘Kawan bantu kawan’, melainkan karena musisi atau band yang di-highlight memang punya kualitas,” tegas Fery.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …