The Sumancay Rilis 2 Single Instrumental sebagai Penanda Kemunculan
Proyek musik solo bernama The Sumancay asal Jakarta Pusat menandai kemunculan dengan merilis 2 single instrumental sekaligus berjudul “The Return of Super Cat” dan “Super Paw Attack” hari Rabu (18/09). Solois bernama asli Rifqi F. Rahman ini mengangkat kisah fiksi seekor kucing super melawan kejahatan di kedua singlenya.
Rifqi merupakan vokalis dan gitaris dari grup band Labarugi. Dalam sesi wawancara bersama Pophariini hari Rabu (25/09) via WhatsApp, Rifqi bercerita tentang bagaimana ia bisa membuat proyek rock instrumental.
Nama Sumancay diakui Rifqi diambil dari nama seekor kucing yang kerap menghampirinya ketika mengerjakan sebuah proyek musik tahun 2018 lalu. Dari situ, ia memakai nama Sumancay untuk mempublikasikan sisi lainnya dalam bermusik di luar band.
Ia melanjutkan bahwa proyek musik Sumancay awalnya bernuansa sendu, tempo yang lambat, dan liriknya membahas perihal keresahan yang dianggap remeh-temeh.
“Seiring pendewasaan, saya berinisiasi untuk mengeksplorasi permainan musik saya khususnya pada instrumen gitar dalam komposisi musik instrumental di tahun 2024. Saya pun kembali mengusung nama Sumancay, namun dengan tambahan ‘The’ di depannya,” kata Rifqi.
Membawakan musik instrumental di lagu “The Return of Super Cat” dan “Super Paw Attack” menjadi tantangan tersendiri bagi Rifqi karena menjadi kali pertama baginya membuat komposisi yang menonjolkan melodi gitar di sepanjang lagu.
“Saya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk latihan sebelum take, bahkan ketika take saya perlu mengulang sampai berkali-kali. Cukup melelahkan, tapi ada dorongan hasrat dalam diri saya untuk bisa menyelesaikan karya ini,” ujarnya.
Berangkat dari pengalaman bermusik bareng Labarugi yang kerap menjajal panggung di sekitar Jabodetabek membuat Rifqi merasa cukup dekat dengan pelaku musik di Jakarta. Saat ditanya apa mimpinya untuk proyek The Sumancay, Rifqi ingin bisa mengalami peningkatan baik dari segi karya dan popularitas.
“Kalau dalam jangka waktu 5 tahun, ya semoga saja sudah mendapat penikmat yang jauh lebih luas, bisa tampil di festival besar, dan bisa menyejahterakan diri lewat musik yang saya buat dan mainkan,” pungkas Rifqi.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …