TheOvertunes Rilis Video Animasi Endlessly

Jul 1, 2023

Sesuai dengan namanya, Endlessly, seakan TheOvertunes belum siap mengakhiri perjalanan album mini mereka dengan mengeluarkan video animasi untuk lagu berjudul sama “Endlessly” hari Jumat (30/06).

Video animasi “Endlessly” dikerjakan Jennifer K. Suwito sebagai ilustrator dan animatornya dengan menghadirkan visualisasi bernuansa ungu, oranye, dan kuning. Hal ini sengaja dilakukan untuk menggambarkan makna dari lirik lagu yang diciptakan Mada Emanuelle, pemain bas TheOvertunes.

Mada mengaku, saat menulis “Endlessly”, ia sedang berada dalam keadaan yang tidak baik dalam menjalani hubungan dengan seseorang. Di masa yang ia anggap sebagai titik terendah itu, Mada merasa hal yang bisa ia lakukan hanya lah berdoa.

“Gak tahu sih, gue waktu itu kayak lagi pengin ngebuktiin diri banget, tapi dalam satu sisi, guenya masih belum sembuh juga dari luka masa lalu,” kata Mada dalam siaran pers.

 

TheOvertunes coba menyampaikan kejujuran yang disampaikan oleh Mada di lagu “Endlessly” lewat peluncuran video animasi tersebut. Tidak hanya bercerita tentang pertemuan hingga kondisi kini, video juga menampilkan simbol-simbol yang ikut menceritakan kisah sang lagu.

Video menghadirkan berbagai warna dan simbol, ungu menggambarkan ketulusan, mawar berduri mewakili niat baik yang malah menyakiti diri sendiri, dan kuning melambangkan akhir bahagia.

Setelah video animasinya rilis, TheOvertunes akan mulai menggarap album mini kedua mereka. Di mana perilisan album mini nanti akan berlanjut ke album penuh ketiga yang dijadwalkan beredar tahun depan.


 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.

Eksplor konten lain Pophariini

Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)

Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …